Happy Reading! Semoga suka :)
Budayakan Vote!Author's POV
Suara dentuman musik terdengar begitu jelas saat Isabella dan Harry menginjakan kakinya pada sebuah Club malam, memasuki tempat haram tersebut. Isabella begitu antusias saat Harry memperbolehkan dirinya untuk bertemu dengan Emily dan Julia, kedua sahabatnya yang sudah lama tak ia temui.
Lengan kekar penuh tattoo milik Harry tak pernah lepas dari lingkaran pinggang Isabella semenjak mereka turun dari mobil, Harry terus menjaga Isabella dengan protektif seolah-olah wanita itu akan di culik oleh sekumpulan pria-pria mabuk yang berada di sini.
"Isabella!" seruan seseorang memanggil namanya membuat Isabella menoleh ke belakang dan tersenyum lebar saat mendapati Emily dan Julia yang sedang melambai-lambaikan tangannya di sana.
"Harry, itu mereka," ucapnya antusias seraya menggoyang-goyangkan tangan bertato Harry. "Aku ingin ke sana, Harry," pria itu menatap Isabella sambil mengulum senyumnya, ia berpikir jika istrinya sangat lucu dengan ekspresi seperti itu.
"Cium aku dulu baru kau boleh menghampiri temanmu," ucap Harry membuat Isabella langsung menatapnya.
"T-tap--,"
"Jika tak mau ya sudah," Isabella menghela napasnya dan mencium pipi kanan Harry.
"Bukan di situ sayang, tapi di sini," ujar Harry sambil menunjuk bibirnya dengan jari telunjuknya. Isabella menggeleng sambil mengerucutkan bibirnya. "Kalau begitu kita pulang sa--,"
Cups
Satu kecupan mendarat di bibir Harry membuat pria itu diam dan menatap Isabella. Ia dengan cepat meraih tengkuk Isabella dan kembali menyatukan bibir mereka membuat Isabella memejamkan matanya dan membalas ciuman Harry, tapi ia segera mendorong dada bidang Harry saat dirinya ingat kalau Emily menunggunya. Ia menatap Harry yang sedang memandangnya juga.
"Aku ingin ke sana," ucapnya sambil menunjuk ke arah dua temannya yang masih berdiri di belakangnya dengan jarak beberapa meter.
Harry tersenyum seraya mengacak-ngacak rambut Isabella lalu mengangguk, "Temui temanmu, aku juga akan bertemu dengan teman-temanku," ucapnya.
Isabella tersenyum lebar saat mendengar ucapan Harry, "Terima kasih," Harry mengangguk dan meraih wajah Isabella untuk memberi kecupan di bibirnya.
"Kalau sudah selesai, hubungi aku. Kau mengerti?" Isabella mengangguk sebelum akhirnya ia berjalan menuju tempat dimana Emily dan Julia berada.
Isabella sedikit berlari dengan antusias untuk menghampiri teman-temannya, senyuman di bibirnya tak menghilang saat dirinya sudah di depan Emily dan juga Julia, ia memeluk sahabatnya secara bergantian dengan perasaan rindunya.
"Ya tuhan Bella, aku rindu sekali denganmu," ucap Julia sambil mengusap punggung Isabella.
"Kami rindu adik kecil kami," ucap Emily sambil tersenyum hangat pada Isabella.
"Aku juga merindukan kalian berdua. Kalian apa kabar?" ujar Isabella seraya mengekori teman-temannya untuk duduk di sebuah sofa yang biasa mereka tempati.
"Tentu saja kami baik, kau sendiri bagaimana? Si bajingan keriting itu tidak menyakitimu kan?" ucap Julia dengan cerewetnya sementara Isabella terdiam saat mendengar pertanyaan terakhir teman dekatnya itu.
"A-aku pun baik, kalian tak perlu khawatir," jawab Isabella setenang mungkin. Emily menatap Isabella dengan tatapan menyelidiknya, tak percaya dengan apa yang baru saja Isabella jawab.
"Kau yakin?" Isabella menatap Emily dan segera mengangguk mantab membuat Emily menghela napas atas jawaban Isabella yang masih mengganjal hatinya. Ia tau kalau Isabella sedang berbohong padanya dan belum mau untuk menceritakan semuanya pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfiction[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...