Happy Reading! Semoga Suka!
Don't forget to VOTE + COMMENT!PLEASE DON'T BE SIDERS!
Tolong hargain karya orang.Isabella's POV
Aku masih menatapnya dari jarak yang sudah lumayan jauh dari dirinya dan berusaha menahan air mataku agar tidak turun lagi, namun itu sia-sia, air mata ini tetap saja jatuh melihatnya yang datang kembali, dihadapanku. Tapi rasa sakit yang ia berikan dulu lebih mendominasi dan aku mengingat itu kembali. Dan ini adalah kali pertama aku melihatnya menangis dan memohon padaku.
Harry mulai melangkahkan kakinya ke arahku, "Tetap di sana," Aku berujar sambil menunjukkan tanganku agar ia berhenti di tempatnya sebelum ia benar-benar mendekat. Langkah kakinya terhenti, mata hijau yang selalu terlihat tajam itu kini tak terlihat, hanya menyiratkan betapa terlukanya ia saat ini.
"Isabella," ia menyebut namaku dengan tatapannya yang tak terlepas dariku.
"Kenapa kau mencariku?" Aku bertanya padanya sambil membuang tatapanku darinya, aku tak ingin menatapnya, terlalu manyakitkan.
"Karena aku mencintaimu," lagi-lagi Harry mengatakan Hal itu, lantas aku menatapnya dan tertawa miris.
"Cinta?" Ia mengangguk.
"Ya, aku tidak bisa menepis perasaan ini--,"
Aku memotong ucapannya, "Tau apa kau tentang cinta dan perasaan?" Ia terdiam namun setelah itu ia berjalan ke arahku.
"Ku bilang tetap di sana!" Jeritku. Ia tak mengidahkan perkataanku hingga ia berada tiga langkah dariku.
"Isabella, dengarkan aku," ia berucap sambil berusaha mengambil tanganku, namun aku menepisnya dan mundur satu langkah darinya. Ia terlihat kecewa namun aku tak peduli. "Aku mencintaimu --,"
"Berhenti berkata hal seperti itu, kau tidak akan pernah mencintaiku sedikitpun, dan kau--,"
"Bukan laki-laki yang mengenal cinta dan perasaan," lanjutku namun mendapat gelengan darinya.
"Tidak, kau salah. Aku benar-benar tulus--,"
"Jika kau mencintaiku mengapa kau selalu menyiksaku? Jika kau benar mencintaiku mengapa kau berselingkuh secara terang-terangan di depanku saat Kita masih bersama?!" Aku menjerit dengan air mata yang sudah mengalir deras saat mengatakan hal itu.
Ia terdiam, menundukkan kepalanya, kemudian mengusap wajahnya dengan kasar, "I know I messed up everything!" Ia berkata dengan lantang sembari menghapus air matanya.
Dan detik berikutnya Aku merasakan tubuhku di bawa ke pelukannya, aku berusaha memberontak namun tenagaku tak sebanding dengannya.
Ia memelukku dengan erat, tangan kekarnya mengusap punggungku yang bergetar hebat. Aku semakin terisak, meluapkan rasa sakit ini di dalam pelukannya sambil memukul dadanya sekencang mungkin.
Ia melepaskan pelukannya dan menatapku, namun aku membawa tanganku untuk menutup wajahku dengan kedua tanganku.
Harry menyentuh kedua tanganku berusaha untuk melepaskannya dari wajahku.
"Isabella, please," ujarnya seraya melepaskan tanganku, dan dengan begitu aku melepaskannya. Aku memejamkan mata saat ibu jarinya menghapus air mata yang masih saja mengalir dengan derasnya.
Hatiku berdesir hebat kala merasakan sebuah telapak tangan mengelus perut buncitku yang mana membuatku membuka mata dan melihat tangan lelaki di depanku ini tengah berada di perutku, mengelusnya dengan lembut dengan pandangan yang sulit di artikan, namun aku merasakan sebuah kehangatan saat ia mengelus perut buncitku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfiction[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...