11: Please, Harry

3.5K 235 37
                                    

Happy Reading! Semoga suka :)
Budayakan Vote!

WARNING !!!

Harry's POV

Aku tak tau apa yang aku rasakan saat ini, aku benar-benar bingung terhadap perasaanku sendiri. Aku tak mungkin mencintai Isabella karena aku sendiri tak percaya dengan cinta, aku menikahi Isabella karena aku hanya ingin memilikinya dan menikmati tubuh sexynya yang benar-benar membuatku gila, dia hanya ku anggap sebagai pemuasku walaupun ia adalah istriku.

Aku tidak akan membiarkan siapa saja merebut Isabella dariku, karena ia hanya miliku seorang. Aku tau aku sangatlah brengsek karena terlalu sering menyiksanya, tapi aku benar-benar tak bisa mengontrol emosiku ketika seseorang berani melawan ataupun menolak permintaanku.

Tapi ketika bersama Isabella saat aku bahkan bersikap sangat kasar padanya aku sangat merasa bersalah setelahnya, tidak mengerti dengan itu semua.

Mengusap wajahku kasar dan melihat ke sampingku, terdapat wanita yang notabennya Istri pemuasku sedang tertidur lelap, ku bawa tangan ku untuk mengusap pipinya dengan lembut agar tidak membangunkan, ia habis menangis dan ketakutan karenaku. Ku kecup keningnya dan merapatkan tubuhnya padaku dengan perlahan, ku tatap matanya indahnya yang tertutup.

Kenapa kau hanya bisa menyiksa wanita baik sepertinya, Harry. batinku berteriak.

Author's POV

Isabella terbangun dari tidurnya dan melihat ke sekeliling ruangan kamar Harry, ia tak mendapati Harry tidur di sampingnya, itu membuatnya sedikit tidak nyaman, karena sebelumnya ia mendapatkan pelukan erat nan hangat dari tubuh Harry sebelum ia tertidur sangat nyenyak. Mata birunya mencari-mencari keberadaan lelaki ikal itu hingga akhirnya ia mendengar suara percikan air dari dalam kamar mandi. Ia tersenyum dan menghela napas lega karena Harry tidak meninggalkannya sendirian setelah apa yang ia lakukan padanya.

Isabella turun dari ranjang besar milik Harry dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih untuk membasahkan tenggorokannya yang terasa kering sampai ia bisa merasakan tangan kekar bertatto melingkari pinggangnya.

"Kau sudah bangun, sayang?" ia berbisik di telinga Isabella dengan suara respy voicenya membuat Isabella merinding dan gugup.

"Ugh.. Y-ya aku sudah bangun sejak kau sedang mandi tadi," ia berkata senormal mungkin.

"Kau terlihat gugup, kenapa, hmm?" Harry menenggelamkan wajah tampannya di leher Isabella dan mengecupnya berkali-kali sementara Isabella menggigit bibir bawahnya berusaha untuk menahan erangannya agar tidak keluar dari mulut sexynya.

Harry membalikan tubuh Isabella menghadapnya dan mengambul gelas yang di pegang Isabella, meletakannya di belakang tubuh wanita itu. Tangannya mengunci tubuh Isabella, ia menatap mata biru Isabella yang tengah melihat ke arah lain, enggan untuk menatap lelaki itu.

Tangan kekarnya menyentuh dagu Isabella, "Look at me, Bells," ucapan Harry terdengar lemah ketika mengatakannya.

Isabella yang tadinya enggan pun akhirnya dengan terpaksa menatap mata hijau Harry yang tengah menatapnya lembut, lelaki itu tersenyum dan menyelipkan helaian rambut Isabella yang menutupi wajah cantiknya, bibirnya merah mudanya ia takutkan pada bibir Isabella dengan lembut membuatnya memejamkan matanya dan membalas ciuman Harry yang semakin lama semakin memanas kala lelaki itu menggigit dan menghisap bibirnya dengan kuat. Ciuman Harry beralih pada leher Isabella, ia menyesap leher mulus nan jenjang milik istrinya tersebut, membuat sebuah erangan indah keluar dari bibir sexy milik Isabella, ia mengalungkan tangan mungilnya pada leher kokoh Harry dan meremas rambut ikalnya.

Aahhh..." Isabella mendesah hebat kala Harry mulai meremas payudaranya yang terasa sudah menegang dan menggesek-gesekkan penisnya yang sudah tegang pada vaginanya yang masih terbalut dengan celana dalam.

Isabella ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang