45. Promise

2.1K 198 54
                                    

Happy Reading! Semoga Suka!
Don't forget to VOTE + COMMENT!

DON'T BE SIDERS PLS!
Tolong hargai karya orang!

Isabella's POV

Aku menatap mata hijau teduh pria yang berada di hadapanku ini, matanya berair dan dengan cekatan jariku menghapus jejak air mata yang terdapat pada pipinya. Mata hijau itu, yang selalu memancarkan aura galak dan arogant, mata yang selalu menatap tajam semua orang. Kini berbeda, hijau emeraldnya memancarkan betapa rapuhnya ia, sangat kentara sekali dalam tatapannya.

Tangan kekar Harry terus mengusap air mataku yang masih saja berjatuhan melalui pipiku, "Ku mohon, jangan pergi," ucapku lemah. "Aku masih mencintaimu dan aku tak bisa menyangkalnya," lanjutku.

Aku menatapnya yang memaksakan sebuah senyuman, "Apa aku masih pantas bersanding bersamamu setelah semuanya terjadi?" Entah mengapa hatiku terasa seperti di pukul saat Harry berkata seperti itu.

Lantas aku mengangguk, "Aku ingin kau bersamaku dan Peter. Aku memberimu sebuah kesempatan terakhir agar kau dapat membuktikan jika kau dapat menjadi ayah yang baik untuk Peter," dapat ku lihat sebuah senyuman terlukis di bibirnya. "Kau menyayanginya kan?" Ujarku sambil menoleh ke belakang dimana Peter berada bersama dengan ayahku.

Harry mengangguk, "Ya, tentu saja. Aku sangat amat menyayanginya begitupun denganmu," aku tersenyum hangat mendengarnya.

"Maka buktikan," Harry menatapku Dan mengangguk membuat senyumanku mengembang, ia mengecup keningku singkat.

"Berjanji kau tidak akan pernah pergi?"

Ia tersenyum lalu mengangguk dan memeluk tubuhku erat sekali, "I'm promise," bisiknya tepat di telingaku. "I love you so much, Isabella" lanjutnya membuat hatiku berbunga-bunga saat ia mengatakan itu.

"I love you too, Harry."

Author's POV

Isabella menatap Harry yang sedang menggendong Peter, sejak dalam perjalanan ke rumahnya pria tampan itu enggan melepaskan Peter dalam gendongannya hingga ia tiba di rumah milik ayah Isabella. Mata hijaunya memancarkan kebahagiaan saat ia masih bisa menggendong putra tampannya itu, ia benar-benar tak menyangka dengan hal ini dan sangat bersyukur karena Tuhan masih baik padanya.

Sementara Isabella hanya dapat melihat Harry dari beberapa langkah darinya, hatinya benar-benar terasa hangat saat melihat pemandangan itu. Senyum manisnya terus terukir di wajah cantiknya saat ia melihat Harry menimang Peter yang mulai mengeluarkan suara tangisan membuat bayi mereka terdiam kembali.

"Isabella," mata birunya beralih pada seseorang yang sudah berada di sampingnya.

"Dad," ucapnya.

James menatap manik biru putrinya yang sedang menatap ke arah lain.

"Ini yang aku inginkan dalam sebuah keluarga," ucap Isabella membuat ayahnya itu menoleh, melihat Isabella ke arah Harry dan Peter dengan pandangan yang berbinar.

James bisa mengerti bagaimana perasaan putrinya, Isabella menginginkan hal tersebut karena Ia tak pernah mendapatkan saat ia kecil, ia hanya mendapatkan kasih sayang dari Ibunya yang sudah tak ada.

James mengelus pergelangan tangan Isabella dan tersenyum kecil, "Aku mengerti, nak," ujarnya.

"Dia benar-benar menyayangi Peter, sangat terlihat dari perlakuannya." James mengangguk setuju mendengar Isabella, ia pun dapat melihat Harry dari tempat Isabella berpijak jika pria bermata hijau itu sangat menyayangi putranya.

Isabella ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang