Happy Reading! Semoga Suka!
Don't forget to Vote & Comment!Harry's POV
Waktu berputar begitu cepat, ini sudah dua bulan setelah aku mengatakan jika aku mencintai Isabella di depan Kenzy. Tapi memang benar itu adanya, semakin aku ingin melupakannya dan menepis perasaanku untuknya, maka aku semakin tak bisa melupakannya dan rasa yang ku miliki kian besar. Di tambah lagi akhir-akhir ini aku sering bermimpi tentang anak laki-laki kecil yang wajahnya mirip denganku bersama dengan Isabella di sana. Aku tak tau apa maksud dari itu semua.
Aku menatap sekeliling kamarku yang sedikit berantakan, lagi dan lagi menatap ke samping ranjang yang aku tiduri saat ini, memejamkan mata beberapa detik dan membukanya, aku menghela napas karena harus menyadari dia tidak bersamaku sekarang.
Jujur, aku sangat merindukannya dan perasaan ini tidak bisa di tepis lagi, tapi aku terlambat, aku lebih banyak menyakitinya saat ia masih bersamaku dan tak mau mengakui jika aku mencintainya, aku memang brengsek, Aku tak tau di untung. Aku memiliki istri yang sangat baik namun aku memperlakukannya sangat buruk. Aku menyesal, benar-benar menyesal. Jika waktu dapat di ulang, maka aku akan memperlakukannya sebaik mungkin, mencintainya dengan tulus dan kasih. Tapi waktu terus berjalan ke masa yang akan datang dan penyesalan memang selalu datang belakangan.
Selama ini aku pun tak tinggal diam, aku masih terus mencarinya, aku tak akan berhenti sampai aku berhasil menemukannya, aku ingin ia bersamaku tak peduli sebesar apapun tantangannya.
Aku mengusap wajahku dan mendudukkan tubuhku di tepi ranjang, aku tersenyum saat melihat nakas yang terdapat fotonya, foto yang sengaja ku ambil saat ia sedang tersenyum. Ku ambil foto itu dan memandangnya, hanya ini yang dapat aku lakukan selama ia tak bersamaku.
Aku mengusap pipinya seolah-olah seperti nyata, "Baby, I love you," Aku berkata dengan suara pelan dan berharap ia bisa mendengarnya. "And I know, you love me too."
Aku meletakkan fotonya dengan rapi di atas nakas dan bersiap untuk membersihkan tubuhku. Aku akan bekerja sebentar dan mencarinya, ini yang aku lakukan setiap hari. Bekerja dan mencarinya.
Author's POV
Waktu sudah menunjukkan pukul dua belas siang, Harry keluar dari ruang kerjanya dan akan mencari Isabella, tapi sebelumnya ia akan makan siang terlebih dahulu karena ia belum makan sejak pagi. Lelaki itu mengendarai mobilnya untuk mencari restaurant terdekat. Setelah tiba ia langsung mencari tempat duduk dan memanggil pelayan untuk memesan makanan, ia tak ingin berlama-lama. Namun saat ia sedang menunggu pesanannya ia melihat seseorang yang ia kenal. Ia memperjelas pandangannya, ia mengeraskan rahangnya saat orang tersebut sedikit membalikkan tubuhnya. Otak Harry kembali menyangka jika orang tersebut tau semuanya.
Ia bangkit dan berjalan ke arahnya, menepuk pundak orang tersebut.
BUGH!!
"Kau pasti tau dimana Isabella!" Teriaknya, orang yang ia pukul itu terkejut dan menatap Harry.
"Harry?" Ia terlihat bingung dengan pria berambut ikal yang memukulnya tiba-tiba itu. Orang-orang yang sedang asik menyantap sarapanpun menatapnya terkejut dan ngeri saat melihat darah yang sedikit keluar dari sudut bibir pria yang baru saja Harry pukul.
"Aku tak ingin basa basi. Kau pasti tau dimana istriku!" Harry menarik kerah kemeja yang di pakai lelaki tersebut. Sementara lelaki itu menatap Harry bingung. "Cepat katakan, Steve!" Ujarnya lagi.
"Aku tidak tau apa maksudmu bajingan," ucap pria bernama Steve itu berusaha tenang sambil melepaskan tangan Harry dari kerah kemejanya.
"Bohong," ucap Harry dengan tatapan tajamnya.
Steve tersenyum kecil, "Aku bahkan sudah lama sekali tak bertemu dengan istrimu itu, dan aku sudah bertunangan dengan seorang wanita," ujarnya sambil menunjukkan jari manisnya yang terdapat cincin dan menunjukkan foto ia bersama tunangannya pada Harry.
Pria bermata hijau itu memejamkan matanya dan langsung meninggalkan restaurant tersebut, moodnya untuk makan hancur. Tanpa sadar air mata sedikit menetes dari mata hijaunya, ia menyekanya dengan punggung tangan dan sekarang tujuannya adalah mencari Isabella, walaupun ia tak tau harus mencarinya kemana lagi.
Ia bahkan sudah pernah berusaha bertanya pada Emily dan Julia, namun sayang mereka berdua sudah tak berada Club tersebut atau bisa di sebut mereka berdua sudah bebas dari tempat terkutuk itu. Hal itu membuat Harry semakin kebingungan, namun lelaki itu tak menyerah untuk dapat bisa menemukan Isabella kembali.
-------
Jam demi jam ia lewati untuk mencari Isabella, hingga ke ujung Kota London, ia pun di bantu dengan anak buahnya yang sengaja ia sebar di negara yang berbeda, ia hanya takut Isabella pergi hingga ke luar negeri.
Harry mengendarai mobilnya sembari melihat ke sekelilingnya, ia tak peduli jika hari sudah mulai malam. Namun saat ia sedang lengah matanya sedikit menangkap seorang wanita yang ia kenal sedang berada di sebuah kedai kopi. Ia memundurkan mobilnya yang sudah lumayan jauh, ketika sampai pada kedai itu wanita tersebut sudah tidak ada.
Harry menatap kedai kopi tersebut, dan sepertinya kedai tersebut baru di bangun beberapa bulan. Ia melihat satu karyawan yang keluar dari sana dan sepertinya ingin pulang. Akhirnya ia menghampiri karyawan tersebut dan hendak bertanya.
"Permisi," ucapnya membuat orang itu menoleh dan menatapnya.
"Aku ingin bertanya," lanjutnya lagi.
"Maaf tuan kedainya sudah tutup, dan aku sedang terburu-buru, ini sudah larut malam, mungkin lain Kali kau bisa kembali lagi. Permisi." ujar si karyawan tersebut dengan sopan sambil menaiki sepedanya.
Harry menghela napas, ia gagal bertanya pada salah satu karyawan kedai kopi yang membuatnya penasaran ini. Ia mengacak rambutnya frustasi dan memutuskan untuk pulang. Ia akan kembali lagi besok, merasa penasaran dengan pemilik kedai itu.
--------
Hey u guys! Apa kabar? Hope u all always good.
Adakah yg masih nunggu cerita ini?
DON'T FORGET TO VOTE+COMMENT!
100+ VOTE I will next
DONT BE SIDERS PLEASE! Honestly I hate Siders!
Dan please SIDERS muncul dong, tolong hargain karya tulis orang bisa kan? Jujur aja jdi kurang semangat buat lanjutin ini cerita karna kecewa sm SIDERS yg terhormat yg makin banyak. Emang susah ya tinggal mencet tanda bintang di bawah?😏
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Hayran Kurgu[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...