Happy Reading! Semoga suka ;)
Budayakan Vote!Isabella's POV
Aku terbangun seiring dengan pancaran sinar matahari pagi menembus jendela mengenai diriku, ku kerjapkan mataku berkali-kali dan melihat sekeliling ruangan sebelum akhirnya pandanganku jatuh pada seorang pria berambut ikal tertidur di samping ku dengan mulut yang sedikit terbuka. Aku kembali mengingat apa saja yang terjadi semalam setelah kami berhubungan badan di acaranya dan setelahnya aku begitu lemas serta kepalaku yang berputar hebat, hanya itu yang aku ingat.
Aku menatap matanya yang tertutup, ia begitu damai dan tenang di saat seperti ini, tak terlihat menyeramkan seperti biasanya. Aku membayangkan jika ia menjadi lelaki yang baik dan lembut, mungkin aku akan jatuh cinta padanya.
Puas menatapnya, aku beranjak dari ranjang besarnya, aku dan menuju kamar mandi guna membersihkan tubuhku yang terasa sangat lengket, ku lepaskan dress ku dan memulai acara mandi ku lalu setelah setelah itu aku menggunakan handuk kimono yang tersedia di kamar mandi Harry. aku keluar dan untunglah Harry belum bangun, aku membuka lemari pakaian dan memakai pakaian yang telah Harry ambil dari tempatku sebelumnya, ada beberapa pakaian baru yang sengaja ia belikan untukku, aku memakainya dengan cepat lalu merapikan rambutku.
Aku menatap cermin dan mendapati diriku yang terlihat lebih kurus dari tiga hari yang lalu. Aku mengabaikan itu dan mengambil tas kecil milikku untuk mengecek ponselku. Baru saja aku mengaktifkan ponselku beberapa pesan sudah masuk serta panggilan tak terjawab dari Emily dan Julia serta satu nomor asing. Aku ingin melihat isi pesan-pesan tersebut tapi ponselku bergetar berulang-ulang, aku mengernyitkan dahiku tidak tau siapa Pemiliki nomor ini, tapi akhirnya aku mengangkatnya.
"Hallo," ucapku hati-hati.
"Hallo, Bella," aku sedikit menjauhkan ponselku seperti mengenal suara ini, aku berpikir-pikir kembali dan senyumanku mengembang.
"Steve? Is that you?" aku berbicara dengan antusias dan menutup mulutku, menoleh ke arah ranjang dan menghela napas saat mendapati Harry masih tertidur pulas. Aku sangat takut Harry akan memergokiku berbicara dengan Steve ia akan marah besar.
"Isabella kau kemana saja? Aku mencarimu, Emily bilang keluargamu sudah menebusmu kembali, benarkah itu?" tanya Steve bertubi-tubi.
Aku berjalan keluar dari kamar Harry, menuruni tangga dan duduk di sofa rumah besarnya.
Aku menghela napas. Jadi Emily bilang begitu pada Steve?, batinku.
"Uuhhmm.. Ya-yaa Steve, Emily benar,"
"Oh ya, bagaimana kabarmu?" tanyaku mengalihkan pembicaraannya."Aku baik, gimana denganmu?"
Aku terdiam sejenak, sangat ingin mengatakan yang sebenarnya tapi aku takut.
"A-aku baik," ucapku terbata.
"Bella, benar kau baik-baik saja?" dia bertanya dengan nada khawatir.
"Y--yeahh,"
"Aku ingin bertanya padamu mengenai ini, waktu itu sebelum akhirnya kita tidak bertemu lagi aki sempat melihatmu di bawa oleh lelaki berambut keriting, apakah itu keluargamu?" aku tersentak saat dia menanyakan hal tak terduga, aku bingung harus menjawab apa padanya.
"Steve, aku.. A--,"
PRAK!
Aku terkejut saat ponselku tiba-tiba di rebut dan di banting, aku melihat ke arah orang yang melakukannya dan terdapat Harry dengan wajah merah padam dan rahang yang mengeras. Ia mencengkram tanganku dan menyuruhku untuk berdiri dengan paksa.
"H-harry sakit," ucapku lirih berusaha untuk melepaskan cengkraman tangannya dari pergelangan tanganku.
"Apa yang kau lakukan dengan ponselmu?" ia bertanya dengan gigi yang bergemetuk. Aku menggelengkan kepalaku dengan wajah yang tertunduk takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella ✔️
Fanfiction[Warning 21+] This story has mature content and some harsh words. Please be a wise reader! Married without love. It's about feelings, lust, tears, pain, cruel. "You can never escape from me, Isabella." -H- [Please be a wise reader!] Written by: ar...