3.15

571 115 33
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Ini buat kami?"


Chenle dan Jisung saling bertatapan. Diam-diam tergiur dengan sekotak pizza yang disodorkan Renjun. Sulit untuk mendapatkan makanan Muggle saat berada di sekolah dan mereka sudah lama sekali tidak makan pizza. Pasti Renjun berusaha keras untuk bisa mendapatkannya.


"Ini sogokan?"


"Bukan," jawab Renjun dengan senyum paling polos yang bisa ditampilkan di wajahnya. "Kudengar kalian berdua ingin makan pizza, jadi aku minta Kun Gege membuatkannya untuk kalian."


Chenle dan Jisung menatap pizza itu curiga.


"Kalau kalian nggak mau makan, ya sudah," Renjun mengangkat bahu dan akan mengambil kotak pizza itu lagi. "Aku berikan saja untuk yang lain."


"Eh, tunggu!" seru Chenle dan Jisung kompak menahan tangan Renjun.


Si Ketua Murid tersenyum. "Kalau begitu, selamat makan." Kemudian berlalu dari meja Ravenclaw. Meninggalkan Chenle dan Jisung yang bengong di hadapan kotak pizza.


Chenle menoleh pada Jisung dengan bimbang. "Makan aja nih?"


Jisung mengelus dagu dan menatap kotak pizza dengan penuh selidik. "Hmm ... mencurigakan sih, tapi masa Renjun-hyung punya motif lain? Dia 'kan baik dan polos. Bahkan nggak marah kalau kita intil selama kencan. Kalau Haechan-hyung yang kasih, baru aku curiga."


Keduanya menatap si pizza dengan topping keju dan sosis dengan tatapan kepengin sekaligus lapar.


"Aku tidak akan makan kalau aku jadi kalian." Sophia yang duduk di sebelah mereka dan hanya memperhatikan dalam diam akhirnya ikut berkata dengan tenang. Lalu ia bangkit dan pergi juga.


"Mau kemana?" Chenle berteriak.


"Perpustakaan."


"Nggak jadi ikut Hogsmeade?" teriak Chenle lagi.


Sophia cuma menggeleng dan berkata lebih pada dirinya sendiri daripada Chenle dan Jisung, "kalau kalian makan pizza itu, kalian juga tidak akan jadi Hogsmeade."


Setelah Sophia pergi, Chenle dan Jisung akhirnya mengalah pada nafsu ingin makan pizza. Tentu saja, dugaan Sophia terbukti benar. 


Saat Sophia kembali ke Aula Besar untuk makan siang, dia menemukan Chenle dan Jisung tertidur dengan menelungkup di meja Ravenclaw. Persis di posisi yang sama saat dia tinggalkan ke perpustakaan beberapa jam yang lalu.


"Sudah kubilang 'kan ..." gumamnya yang tidak tertipu dengan wajah polos Renjun sebab ia bisa mendengar si Ketua Murid dengan jelas.



*selesai.*


an.
Ayo! Seperti biasa, berikan komentar terakhir soal Dear Injun!

Sebenarnya setelah aku baca Dear Dream dari awal lagi, aku merasa nggak adil karena karakter Thalia kurang tergali. Tapi apa boleh buat aku nggak bisa rombak lagi. I'll make up on next story.

I was hoping too much on this story bcs this is my comfort zone of writing. Baku, 1st person's POV , and fantasy.
Semoga kalian masih suka cerita ini sampai sini ya
Sejauh ini siapa couple favorite kalian?

Kalau kalian sadar, sebenarnya arch Naomi belum selesai di sini. Ingat masalah Okaasan dan berat badan? Cerita berikutnya kan tentang Haechan dan Lauren akan membantu Naomi menyelesaikan arch itu sekalian.
Penasaraan ga?
Tunggu yaa,
draftnya lagi diselesaikan
-Ki.

Dear DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang