Suara pintu diketuk berulang kali. Gadis itu menoleh, memandang ke arah pintu dengan tatapan lemas. Ia baru saja terbangun, tubuhnya terasa sakit dan nyeri. Terlebih di bagian tubuh bawahnya. Tubuh polosnya tertutup rapat selimut yang melingkar ditubuhnya.Diedarkannya pandangannya ke bawah, piyama miliknya berserakan di lantai, pakaian dalamny pun terlempar ke sisi bawah ranjang. Gadis itu mengeluh, dan meringis. Semalam adalah malam terburuk yang pernah terjadi di hidupnya. Bagaimana tidak? Seorang lelaki asing yang ia hanya tahu sekedar nama. Telah menyentuh seluruh tubuhnya. Tubuh Gadis itu merinding mengingat kejadian semalam.
Pintu itu masih berbunyi, menandakan diluar sana masih ada seseorang.
"Irene. Kemana kau? Cepat turun." Suara Joy terdengar menggema dipagi hari ini. "Joy, iya. Aku akan ke bawah sebentar lagi."
Joy, sepupu Irene yang sudah saling mengenal sejak kecil menyuruhnya untuk sarapan.
Irene saat ini meringis dan menangis, Kim Taehyung. Jika ia mengingat bagaimana liarnya lelaki itu semalam membuatnya ingin menjatuhkan air matanya.
Gadis itu turun dari ranjang. Memakai piamanya dengan setengah hati. Antara kesal dengan dirinya sendiri juga lelaki itu. Dadanya sesak, hatinya terasa sakit. Dikancingnya piyama itu sambil menangis terisak.
Pagi ini, ia akan mandi terlebih dahulu. Membersihkan seluruh tubuhnya dari tangan kotor sialan milik lelaki itu. Irene mengatur nafasnya, airmatanya ia hapus.
Tidak, ia tidak boleh ketahuan menangis oleh Joy, oleh kedua orang tua Joy. Tidak boleh.
Irene mengambil handuk putihnya yang menggantung di jemuran pakaiannya yang ada di balkon kamar tidurnya, ia lalu berjalan keluar kamar, hendak ke kamar mandi.
Dikuncinya, kamar mandi itu rapat-rapat. Irene melepas kembali piyamanya, piyama itu jatuh mengenai lantai keramik kamar mandi. Tubuh polosnya sudah tidak terlindung apapun. Ia lalu masuk ke dalam sekat kamar mandi yang terbuat dari kaca. Diputarnya keran shower itu. Lantas, air dingin mengucur ke atas kepalanya.
Irene kembali menangis. Hatinya begitu sesak. Tubuhnya sudah di sentuh oleh seseorang laki-laki secara paksa. Ia mengambil spons dan meletakkan sabun cair disana. Digosokkan spons itu ke atas tubuhnya. Ia merasa jijik sekali pada dirinya sendiri.
"Taehyung setiap sentuhanmu terasa menjijikkan dan menyakitkan. Lelaki keparat." Umpat gadis itu.
Baru kali ini, Irene mandi begitu lama. Bagai setiap inchi tubuhnya tengah ia bersihkan berulang kali. Air dingin yang berasal dari shower itu membasuh tubuhnya. Setelah merasa cukup Irene mengambil handuk. Lalu mengeringkan seluruh tubuhnya.
Irene kembali memakai piyama itu lagi. Lalu segera keluar dari kamar mandi.
Setelah berganti baju. Irene kemudian turun ke lantai bawah. Dilihatnya Paman dan Bibinya yang sedang sarapan, dan Joy yang dengan riang gembira memakan sandwich.
"Kenapa dengan wajahmu?" Selidik Bibi Mi Ran.
Irene yang pagi ini berwajah pucat, sedikit panik dengan pertanyaan sesederhana itu. Digelengkan kepalanya cepat sambil mengatakan, "Tidak apa-apa, hanya... aku merasa tidak enak badan." Ucap Irene dengan sedikit terbata-bata.
Irene menatap sandwich yang berada di atas meja. Nafsu makannya pagi ini sudah hilang. Ia memutuskan hanya akan meminum orange juice yang tersedia di meja.
"Kenapa kau memakai baju santai? Kau tidak kuliah?" Tanya Joy menoleh pada Irene, Joy gadis cantik yang kini berambut pendek. Anting besar mengkilau menghias telinga gadis itu, bibir penuhnya di poles lipstik berwarna merah.
"Aku hari ini akan izin kuliah." Ucap Irene dengan suara sedikit parau.
"Ya baiklah kalau begitu. Rene, tolong. Bisa kau merapihkan kamarku?"
"I—iya bisa." Jawab Irene sambil mengangguk.
Joy langsung pergi sembari mengambil tas dengan hati yang riang. Sambil melambaikan tangannya ke arah Ayah dan Ibunya.
Irene memutuskan untuk menyelesaikan makannya. Ia kembali ke atas, namun sebelum ia menginjakkan kaki ke anak tangga ke tiga. Bibi Mi Ran memanggilnya.
"Rene. Bisa tolong nanti membeli daging Babi? Persediaan kita sudah menipis."
"Tentu Bi. Nanti sore, Oke?"
"Terimakasih Irene."
Irene menghembuskan nafasnya. Ia kembali meniti anak tangga dan kembali ke kamar miliknya.
Dikuncinya pintu rapat-rapat. Dan ia kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur.
Hari ini, ia ingin beristirahat. Istirahat seharian di kamar tidurnya, diselimuti tubuhnya rapat-rapat. Pikirnya melayang kembali, bagaimana bisa ia telah dicumbu oleh lelaki sedang kekasihnya sendiri saja tidak pernah menyentuhnya? Namjoon, hanya sebatas kissing, tidak pernah sampai.... sampai melakukan hal-hal yang aneh. Gadis itu kembali meringis.
"Namjoon, maafkan aku."
***
Kim Taehyung, si gila keparat. Pagi itu bangun agak sedikit terlambat dari biasanya. Diedarkannya pandangan sambil menyeringai dengan hati yang ringan. Senyumnya mengembang mengingat bagaimana ia semalam telah menghabiskan malamnya dengan gairah dan suasana yang panas.
Ponselnya berdering. Sebuah Videocall dari Joy,
"Kim Taehyung, good morning." Ucap Joy, dengan nada khasnya yang manja. Kim Taehyung, menyeringai lalu menjawab ucapan gadis itu dengan suara yang berat dan parau.
"Sayang, aku masih mengantuk." Ucap Taehyung sambil menggosokkan matanya dengan punggung tangannya. Gadis itu membuat pose seperti marah, seharusnya Kim Taehyung sudah bangun dan berangkat kuliah.
"Taehyung, i miss you."
"Miss you too dear. I miss when you kiss my lips."
"Taehyung! Bisakah nanti kita bertemu?"
"Tidak bisa. Aku harus ke perusahaan."
Gadis itu merajuk, "Taehyung, katanya kau rindu?"
"Next day, okay?"
"Promise?"
"Sure! Bye Dear."
Taehyung segera menutup videocall itu lalu segera melempar dengan asal ponselnya ke arah kanan.
Ia kembali menutup matanya, lalu mengulat dibalik selimut.
Yeah, well. Tidak pernah ia merasa begitu lelah semalam. Kim Taehyung menyeringai kembali, mengingat bagaimana malamnya ia habiskan bersama seorang gadis.
Gadis yang ia sentuh seluruh tubuhnya, tanpa meninggalkan seinchi pun.
Rene, thank you for last nite.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020