Tata

3.2K 345 19
                                    



Kim Taehyung menatap lurus layar laptop yang menyala itu. Saat ini ia berada di ruang meeting perusahaannya. Ruangan yang cukup luas dengan nuansa hitam. Kursi lingkaran itu terisi sekitar 20 orang. Semuanya adalah pegawai dan staf kepercayaan Ayahnya. Dan mostly umur mereka berkisar antara 40-55 tahun. Hanya ia seorang anak muda dengan semangat yang terjun ke bawah. Sesungguhnya Kim Taehyung tidak begitu menyukai embel-embel perusahaan ini. Namun, jika tidak ikut berkecimpung disini, maka ia tidak akan dipasok uang oleh Ayahnya.

Jiwa kebebasan masih ingin meluap di hati Kim Taehyung. Ketimbang, terikat memikirkan nasib perusahaan yang harus selalu menghasilkan profit dan laba yang tinggi.

"Jadi, Tuan Kim Taehyung, bagaimana dengan tanggapan Persentasi dari Pak Gong?" Salah seorang bertanya padanya. Dan Kim Taehyung lalu menjawab, "Target penjualan tidak akan naik jika tidak membuat gebrakan baru. Sesuatu yang baru dan sedang Boom di pasaran."

Suara bisik mengenai opini Kim Taehyung berdengung bagai tawon. Mungkin bagi mereka keberadaan Kim Taehyung disini, hanya sebatas tahap belajar dan meraba perusahaan. Namun, sudah seharusnya mereka tahu. Bahwa, Kim Taehyung cukup pintar untuk ukuran lelaki nakal dan playboy.

Kim Taehyung lantas berdiri. Dibenarkannya jas berwarna abu-abu itu, lalu kembali menjelaskan kalimat yang sudah ia ucapkan tadi.

"Hyundai Motor Company." Tulisan yang cukup besar di slide persentasi itu.

"Perusahaan harus menambatkan new ambassador. Aku pikir, menjadikan BTS ambassador kita beberapa tahun kedepan bisa meningkat penjualan yang signifikan."

"Who is BTS?" Tanya salah seorang lelaki tua yang berjenggot putih.

"Kau bisa menggooglenya." Ujar Kim Taehyung singkat.

Kembali suara-suara itu berdengung. Antara pro dan kontra atas apa yang baru saja dikatakan Kim Taehyung. Satu minggu belakangan ini memang ia melakukan riset atas problematika penaikan profit perusahaan.

"Kalau begitu. Akan kami review."

"Kalian harus menjadikan dan menjalankan apa yang baru saja saya katakan. Maka, kita akan diatas anyar." Jawab Kim Taehyung dengan wajah serius.

Meeting perusahaan itu akhirnya usai. Mereka keluar dari ruangan itu satu persatu. Dan menyisakan Kim Taehyung seorang diri.

"Tuan Kim?" Ujar Pak Kang sesaat sebelum keluar dari ruang itu.

"Hm?"

"Sudah malam. Kau akan sampai kapan berada disini?"

"Sampai bosan."

Pak Kang hanya menghela nafas mendengar jawaban singkat dan padat itu. "Aku keluar dulu."

Ponselnya kemudian berbunyi. Panggilan dari Joy. Dengan perasaan malas ia menjawab panggilan telefon itu.

"Kim Taehyung, baby."

"Ya?"

"Jemput aku."

"Jemput?"

"Aku mabuk."

"Joy. Kenapa kau seringkali mabuk?!!"

DELICATE [VRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang