Irene berjalan menjauh dari mobil ford hitam milik Yoongi, berjalan menyusuri jalan dengan keadaan langit yang mulai menggelap. Ajakan Yoongi masih terngiang di kepalanya. menonton konser John Mayer adalah salah satu keinginannya sebenarnya. Namun, memilih untuk menolaknya dirasa lebih baik. Menonton berdua bukanlah hal yang bagus.Pagar rumah itu ia buka hingga terdengar suara berdecit. Suasana rumah tampak sepi. Bibi Jung sedang keluar entah kemana sedangkan Pamannya seringkali keluar kota urusan bisnis. Kalau Joy, Irene tidak tahu. Mungkin sedang keluar bersama temannya.
Lampu yang gelap itu ia nyalakan. Langkah kakinya bergerak menuju dapur untuk menuang segelas air. Tenggorokannya cukup kering.
Sejumlah notes tertera di kulkas.
Irene melihat notes itu. Tulisan bibi Jung yang mengatakan kalau ia pergi ke pulau Jeju bersama teman-teman arisannya beberapa hari. Ada daftar disana yang mesti Irene lakukan. Semisal;
laundry pakaian, membeli makanan untuk anjing milik Joy, membuang makanan yang sudah kadaluarsa baik di kulkas atau di lemari makanan, menyetrika.Irene melepas notes kuning itu, dan melangkah menuju kamar tidurnya.
Pintu kamar tidurnya ia buka. Ditaruhnya tas kanvas putih itu di atas meja belajar lalu ia duduk di kursi.
Laci meja belajarnya ia buka. Diambilnya buku notes berwarna pink. Lembar demi perlembar tulisan masa lalunya ia buka.
Sejak SMP Irene mulai menulis karena ia tidak punya seseorang yang bisa berbagi tentang keluh kesahnya, ia menuliskannya di dalam buku itu. Terselip disana foto kedua orang tuanya. Terlihat masih muda. Mereka tersenyum bahagia, dengan potret dirinya yang masih bayi. Ah, malam ini ia begitu merindukan kedua orang tuanya.
Irene meletakkan kepalanya di atas meja dengan masih memandang foto itu. Dan tanpa sadar, beberapa menit kemudian matanya sudah terpejam. Irene sudah terlelap.
***
Pagi itu, tidak ada jadwal di kampus. Maka hari ini ia akan mengerjakan semua pekerjaan rumah. Bukan seberapa list yang ada di notes, hal yang sudah Irene lakukan adalah melakukan lebih dari itu. Seperti sekarang, ia tengah menyedot debu dengan vacum cleaner.Sampai pada ia telah selesai mengerjakan semuanya. Tubuhnya ia sandarkan di sofa, saat ini ia sedang sendiri. Entahlah, Joy belum menampakkan hidungnya sejak malam. Mungkin iya, dia sedang bersama dengan teman-temannya.
Ponsel milik Irene berbunyi, sebuah nomor ponsel yang muncul dilayar, itu artinya ia belum menyimpan nomor itu dalam kontak ponselnya.
"Halo?"
"Ya."
"Dengan siapa?" Tanya Irene kemudian.
"Kim Taehyung."
Jantung di dadanya tiba-tiba berdetak lebih cepat.
"Jangan dimatikan ponselnya." Seru Taehyung memperingatkan gelagat gadis itu seolah ia tahu apa yang sedang dilakukan Irene. Memang, Baru saja gadis itu ingin mematikan panggilan telefonnya.
"Ada apa?"
"I wanna meet you."
"Sudahlah Taehyung. Aku matikan ponselnya."
"Rene!!!" Suara Taehyung mulai meninggi.
"Rene. Kau benar-benar menguji kesabaranku.""Hhh?"
"Aku akan pergi ke rumahmu."
"Tidak Taehyung."
"Oh atau kau yang akan ke Apartmentku?"
"Tidak juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020