[ 4 years Ago ]Irene sedang fokus menulis di kelas yang sepi ini. Ia sedang berkutat menyalin tugas milik Joy dari buku tugas sejarahnya. Menulis banyak sekali paragraf hingga 3 lembar lebih. Saat ini sedang istirahat. Dan semuanya sedang berada di kantin. Perutnya sudah berbunyi karena kelaparan, namun ia tidak bisa juga untuk berhenti, karena tugas milik Joy yang belum selesai dan harus dikumpulkan nanti sebelum pulang sekolah.
Seorang lelaki menghampiri Irene. Duduk tepat di depan kursinya, kemudian menatapnya barang sejenak. Irene merasa tidak nyaman, lalu mendongak Melihat lelaki dengan senyum lebar dan kedua matanya menyipit wajah lelaki itu cukup tampan. Batin Irene saat itu.
"Kau kelihatan sibuk?" Ujar Lelaki itu. Irene tidak begitu mengenal siapa nama orang yang ada di depannya, pandangnya turun kebawah ke nametag yang ada di seragam miliknya.
Kim Junmyeon.
Irene membuka mulutnya seperti menganga dan bingung untuk mengucap beberapa patah kata.
"Aku Junmyeon. Seniormu. Ah kau tidak mengenalku? Sayang sekali. Padahal aku cukup populer di sekolah ini."
"Aaahhh. Maaf." Irene tertawa getir, ia lalu langsung membungkukkan kepalanya. Sebagai permohonan maaf pada seniornya.
"Tidak apa-apa. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu. Dan aku akan duduk disini. Kau mau sandwich? Aku membelinya dua. Dan kau bisa memakannya satu."
Irene menatap sandwich yang dipegang Junmyeon lalu tersenyum getir, dengan perasaan tidak enak dan kelaparan yang membuncah ia mengambil sandwich itu ragu dan memakannya dengan perlahan, Junmyeon memperhatikan gerak gadis didepannya lalu menyunggingkan senyuman, tingkah Irene begitu lucu. Pikirnya.
Irene lalu melanjutkan pekerjaannya, kembali menulis tugas yang belum terselesaikan, ditemani Junmyeon.
Tidak ada percakapan seru yang tercipta. Yang dilakukan dua manusia itu hanya masing-masing melakukan kegiatannya.
Irene menulis di atas buku, dan Junmyeon memperhatikan gadis yang sedang menulis di atas buku sambil duduk santai dan menyandarkan tubuhnya ke dinding.
**
"Aku pikir Junmyeon menyukaiku Nara." Ucap Irene pada suatu hari ketika rutinitas itu terjadi beberapa kali.Bagaimana tidak Irene berpikir seperti itu jika Junmyeon memberi payungnya saat hujan turun saat pulang sekolah.
Junmyeon menawarkan bantuan ketika dirinya terlalu sulit membawa tumpukan buku.
Saat Junmyeon tersenyum ketika bola basket menggelinding di kakinya pada suatu siang, dan Junmyeon meminta Irene untuk melempar bola basket itu.
Banyak hal manis yang dilakukan Junmyeon, sampai pada suatu ketika,
Lelaki populer itu bercakap dengan riang pada Joy.
Joy melingkarkan tangannya di lengan Junmyeon. Tepat satu bulan setelah Junmyeon memberikan sikap manis padanya.
Irene yang berdiri dan mendekap bukunya langsung mengalihkan pandangnya. Ia berjalan terburu-buru lalu masuk ke dalam toilet siswa. Menutup pintu toilet itu lalu melepas kacamata yang bertengger di hidungnya.
Entah mengapa, hatinya merasa sedih.
Ia begitu sedih saat itu. Hingga buliran air mata jatuh di pipinya.
Kau bodoh Rene. Tentu saja Junmyeon tidak menyukaimu. Ia hanya bersikap baik, dan kau langsung berpikir bahwa ia menyukaimu? Dasar bodoh. Tentu saja orang seperti Junmyeon tidak akan menyukai seorang gadis yang berpenampilan biasa saja dengan kacamata bulat seperti dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020