Kim Seokjin meninggalkan rumah besar itu. Menuruti permintaan adiknya yang menyuruhnya ke bandara. Ia tidak sampai hati menolak. Wajah adiknya terlihat putus asa dan sudah seharusnya ia menolong. Entah ia akan berhasil atau tidak. Menurut perhitungan jam, pesawat tujuan Kim Taehyung sudah lepas landas satu jam lalu. Entah gadis yang dicari masih ada di Bandara atau tidak. Yang pasti ia hanya harus memastikannya.Perjalanan dari rumah ke Bandara Incheon tidaklah sebentar. Secepat-cepatnya ia mengemudi mobil ia tidak bisa sampai disana dalam waktu lima menit. Kim Seokjin menatap depan dengan sedikit gelisah. Merasa tidak sabar karena macet yang mengulur di depan.
"Hyung, tolong temukan dia ya?" Pinta Kim Taehyung. Oh, ia tidak menyangka hubungannya dengan adiknya akan membaik karena seorang wanita. Siapapun gadis itu, ia ingin berterima kasih.
"Sampai kapan kau akan terkurung disini?"
"Entahlah. Kalau hati Appa melunak dan berbaik hati. Tapi aku ragu. Barang beberapa hari aku akan disini. Latihan, kalau sewaktu-waktu aku dipenjara jadi tidak kaget."
"Jangan bicara sembarangan." Ucap Kim Seokjin pada adik satu-satunya itu. Namun Kim Taehyung hanya meringis dan tertawa hambar.
"Tidak susah mencarinya. Wajahnya cantik dan berbeda dari gadis kebanyakan."
"Secantik-cantiknya ia, di Bandara itu ribuan Kim Taehyung."
"Aku tahu. Itu hanya lelucon untuk melegakan sedikit hatiku. "
"Bagaimana jika aku gagal atau dia sudah pergi?"
Kim Taehyung diam dan tidak menjawab pertanyaan Kim Seokjin. Ia hanya menatap nanar depan dan raut wajahnya berubah menegang. "Cepat segera pergi Hyung. Dan Hati-hati."
Kim Seokjin sampai di Bandara. Lalu langsung masuk ke dalam. Ia mencari seseorang yang bahkan baru pertama kali berjumpa. Tentu saja ini sangat sulit. Sudah hampir menyerah karena tidak juga ditemukan, ia lalu datang dan meminta bantuan di pusat informasi. Menunggu. Mungkin gadis itu akan mendengar dan datang. Tapi, setengah jam kemudian tidak ada yang hadir.
Mungkin pada saat ini, manusia boleh menyalahkan waktu. Seperti saat ini, Kim Seokjin menyalahkan waktu. Mungkin gadis itu sudah pergi, mungkin gadis itu sudah meninggalkan Bandara di saat perjalanannya sampai kesini. Dan semuanya, waktu lah penyebabnya.
Irene's Pov
Hari ini aku ingin pergi yang jauh bersama dengan Kim Taehyung. Aku menjadi orang yang egois, dan tidak mempedulikan semua orang yang berada di sekitarku.
Aku mengendap-endap, keluar dari rumah itu dengan membawa satu buah koper. Menggeret koper itu keujung jalan, dan mencari taxi yang lewat dengan perasaan was-was. Saat ini aku berada di Bandara Incheon, menunggu kehadiran Kim Taehyung.
Namun, aku sudah menunggu di sini sekitar 2 jam lebih, hatiku sekarang gelisah. Kim Taehyung belum juga muncul padahal keberangkatan pesawat itu tinggal setengah jam lagi.
Aku meneliti setiap orang laki-laki, bahkan jika laki-laki itu mengenakan topi maka aku akan menghampiriya dan melihat wajahnya. Tapi, sekali lagi. Itu bukan Kim Taehyung.
Ada perasaan takut yang menjalar. Aku takut Kim Taehyung mengalami kecelakaan dijalan. Atau hal buruk lainnya yang membahayakan jiwanya. Dari lubuk hatiku yang terdalam, aku tidak mau ia kenapa-napa. Namun tetap saja sepositif apapun aku berpikir, hatiku malah semakin khawatir.
Ponselnya aku telefon berulang kali. Namun, hasilnya nihil. Ia juga tidak menjawab telefonku.
Jangan menangis. Jangan menangis.
Tapi aku gagal. Sekarang air mata itu mengalir di pipiku. Aku tengah menunggu kehadiran Kim Taehyung, tapi ia tidak kunjung datang. Ia bilang mau pergi bersamaku?! Ia bilang kami akan ke Eropa?? Tapi.. mana? Ia bahkan tidak datang menemuiku di Bandara??
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020