Crying

5.3K 333 11
                                    


Kim Taehyung, membuka kedua matanya. Sayup-sayup burung terdengar dibalik jendela, sinar matahari bersinar di balik gorden, sedikit membuat penyinaran di kamar yang cenderung gelap ini. Tatapannya turun ke bawah, di pelukannya saat ini sedang tidur seorang gadis cantik yang berambut panjang, kepala Irene, sang pemilik nama itu berada di dada bidang Kim Taehyung. Sedikit seringai membentuk ketika ia memperhatikan raut wajah cantik itu dari atas. Semalaman, mereka tidur dengan posisi seperti ini. Saling memeluk di bawah selimut putih. Ah, lebih tepatnya Kim Taehyung yang merengkuh tubuh Irene, hingga mau tidak mau Irene terkunci disana. Tidur dengan tidak mengenakan sehelai benangpun, Irene hanya mengenakan celana levis panjangnya yang untungnya belum sempat dilucuti oleh si brengsek ini.

Dimainkan rambut Irene yang masih menyeruak aroma wangi, tak lama kemudian, mata Irene terbuka. Di dongakkan kepalanya hingga tatap mereka bertemu. Dengan tanpa merasa bersalah, Kim Taehyung melebarkan senyumnya, lalu mengatakan,

"Good morning, Babe."

Refleks, Irene langsung meringsut. Ia menjauhkan tubuhnya dari tubuh pria itu. Ia mengambil selimut putih yang menyelimuti mereka lalu segera melingkarkan selimut itu di sekujur tubuhnya. Tawa Kim Taehyung pecah melihat reaksi Irene yang membuatnya gemas. Ekspresi Irene antara takut, marah dan kesal. Hampir saja Irene jatuh dari ranjang karena terlalu meringsut ke belakang, namun tangan cakap Kim Taehyung langsung menahannya.

"Ya ampun, kau hampir saja jatuh!"

"Lebih baik aku jatuh."

"Hahaha, Rene. Jangan marah-marah terus. Tersenyumlah. Lihat matahari sudah naik."

Kim Taehyung lalu bangkit dari ranjang. Tubuhnya yang tidak mengenakan apapun itu dapat dengan mudah di lihat Irene. Tubuh yang putih dan bersih dengan ukuran yang pas. Urat-urat tangannya mencuat ketika ia sedang pushup.

"Kenapa kau melihatku? Tidak pernah melihat seorang laki-laki sedang push up huh?" Kim Taehyung melirik gadis itu yang masih berada di atas ranjang. Irene hanya mencibir, seolah tidak peduli pada apa yang dilakukan Kim Taehyung saat ini.

"50 51 52" Kim Taehyung masih pushup sambil menghitung jumlah angka, keringat sedikit mengucur dari dahinya, menambah kesan seksi dan maskulin. Pemandangan seperti ini sebenarnya membuat Irene menelan ludah. Bukankah ini adalah pemandangan yang sedikit erotis?

Irene menggelengkan kepalanya, Astaga Rene, apa yang sedang kau pikir huh?

"Rene."

Irene hanya menoleh dan tidak menyahut, tapi Kim Taehyung tahu bahwa Irene mendengar panggilannya.

"Kau mau tiduran di bawah ku, lalu aku push up di atasmu?" Kim Taehyung menyeringai, ia tengah menggoda Irene dengan sesuatu yang erotis. Pipi Irene langsung memerah, terang saja ini membuat Kim Taehyung geli melihat reaksi gadis itu.

Irene tidak merespon gurauan Kim Taehyung, ia lalu memilih untuk bangkit dari ranjang dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan selimut. Hingga tubuhnya tidak bisa dilihat sama sekali. Kim Taehyung tertawa melihat tingkah Irene yang langsung berlalu keluar dari Kamar itu, sedang ia masih tetap melakukan push up.

Kim Taehyung mengusap peluh keringatnya, ia lalu keluar. Diedarkan pandangannya ke seluruh bagian rumah itu. Namun Irene belum juga terlihat.

Hari ini hari sabtu, tidak ada perkuliahan karena memang sedang libur selama satu minggu. Sedang, urusannya berada di perusahaan di Sabtu hari ini tidak ada. Bagi Kim Taehyung, hari Sabtu seperti ini adalah sesuatu yang berharga dan surgawi. Ia bisa mengisi waktunya dengan bersenang-senang atau hanya bermalas-malasan di Apartmentnya.

DELICATE [VRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang