Joy

5.9K 388 26
                                    


Kim Taehyung, lelaki itu sedang menyetir mobil dengan tatapan lurus ke depan. Matahari sudah merangkak naik ke atas, sinar mentari membuat matanya silau, jadi saat ini ia mengenakan kacamata hitam demi kenyamanan penglihatannya.

Di tatapnya spion bagian dalam, mobil yang berada di belakangnya berada di posisi yang jauh. Ia kemudian menekan pedal gas, kembali menatap depan dan segera melaju membelah jalanan kota Seoul.

Kim Taehyung lelaki yang masih berkuliah namun juga tengah mengambil bagian di perusahaan milik Ayahnya itu siang ini akan datang kesana. Ponselnya berdering, panggilan dari Pak Kang yang pasti saat ini akan bertanya tentang, "Kim Taehyung, kau dimana?" Atau "Kim Taehyung kau dicari oleh Ayahmu, cepat datang kesini."

Kim Taehyung memilih untuk tidak menjawab telefon itu. Dan kembali fokus pada jalanan depan.

Kim Taehyung mendesah, kalau dipikir. Ia setengah hati untuk meneruskan perusahaan Ayahnya itu. Biar saja, seharusnya Kim Seokjin yang mengambil bagian itu, namun Kim Seokjin malah memilih untuk menetap di Jerman dan jarang pulang ke Korea. Hal ini yang membuat Ayahnya menyuruhnya untuk lebih fokus ke perusahaan. Padahal, banyak hal yang ingin di lakukan oleh Kim Taehyung,m di masa mudanya ini misalkan.... bersenang-senang, berfoya-foya, bermain judi di Hongkong, berkelana ke Mesir, berjemur di Dubai, pelesiran dengan kapal pesiar, atau berkendara di Nevada. Namun saat ini, ia malah berkutat dengan Perusahaan yang membuatnya pusing setengah mati. Tapi, jika ia tidak menjalankan perusahaan ia tidak akan memperoleh uang untuk melakukan semua itu.

Mobilnya ia taruh di depan dan segera pihak gedung mengambil alih untuk memarkirnya. Ia kemudian masuk ke dalam gedung itu, Pak Kang yang melihatnya masuk segera menghampiri dengan langkah lebar.

"Aku sudah menelfonmu. Kenapa tidak di angkat?"

"Aku tidak dengar."

Pak Kang hanya mendengus sebal, lalu ia ikuti langkah Kim Taehyung yang hendak masuk ke lift.

Beberapa pekerja menyadari disana ada seorang Kim Taehyung. Seorang lelaki tampan dengan rahang yang tegas, sorot mata tajam, hidung terbentuk sempurna dan bibir yang seksi. Siapapun wanita yang melihatnya tentu saja akan terpesona. Bahkan seringai yang terbentuk di bibirnya itu dapat melulukan hati wanita.

Dan yang lebih mengesalkan lagi adalah, lelaki itu sadar bahwa dirinya adalah seorang yang tampan. Ia sadar dirinya memiliki pesona yang dapat membuat hati wanita manapun jatuh. Dan tak heran, sifat sombong juga arogansinya membuatnya bersikap semena-mena.

Pak Kang masih mengekor di belakang Kim Taehyung lalu ikut masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup luas.

Kim Taehyung segera duduk di kursi. Kakinya di naikan ke atas meja. Lalu tidak melakukan apapun selama beberapa saat.

Pak Kang hanya memandang heran lelaki muda di depannya. Ya. Ia tahu persis watak Kim Taehyung, karena ia sudah mengenalnya sejak kecil.

"Tuan Kim."

"Hmm?" Tanya Kim Taehyung dengan tidak peduli. Matanya terpejam, dan kepalanya di topang oleh tangannya yang bersandar gagang kursi.

"Sebaiknya kau mengecek tentang keadaan perusahaan."

"Malas."

"Tuan, kau mesti belajar. Tuan besar akan marah jika kau tak benar-benar belajar mengenai perusahaan."

"Ya nanti. Pak Kang, tolong beri aku setengah jam. Aku mengantuk. Semalam aku memiliki malam yang panjang dan begitu menyenangkan. Jangan ganggu aku dulu."

Pak Kang kemudian diam. Ia lalu duduk di sofa sambil menahan kesabarannya.

Kim Taehyung kemudian memejamkan matanya, lalu tidur kembali.

DELICATE [VRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang