Yoongi menatap gadis itu yang sedang menangis. Tangisannya terdengar pilu dan seperti menyayat hatinya. Pria itu masih diam dan mencoba untuk membiarkan gadis itu menumpahkan kesedihan dan kekesalannya."Aku... Please. Ajak aku....pergi kemanapun Gi. Aku t—-tidak ingin p—pulang ke—rumah ma-laam ini." Irene berkata di sela tangisnya dengan terbata. Namun masih bisa ia dengar dan diketahui maksud dari gadis itu. Lalu Yoongi memutar kunci mobilnya, mobil ford hitam itu kembali menelusuri jalan. Saat ini sudah malam, sekitar pukul 10. Dan jalanan sudah tidak begitu ramai.
"Rene..." lirih Yoongi.
Irene mengambil tisu yang tersedia di bagian dashboard mobil dan mengelap air matanya yang jatuh, juga membuang cairan bening yang berada di hidungnya.
Yoongi sedari tadi di abaikan oleh Irene. Saat ini Irene sedang berpikir sambil melempar pandangannya ke arah jendela. Sesekali buliran air mata itu jatuh, isak tangisnya sudah mereda, hanya tinggal air mata yang masih tidak bisa ia bendung.
"Rene, ada apa denganmu?"
"Maafin aku, Gi."
"Aku menangis dan kau pasti bingung melihat keadaanku. Tapi, please. Aku... i need some space, can i?""Tentu."
"Rene, kemana tujuanmu? Kalau kau tidak ingin pulang ke rumah dimana kau akan bermalam?"Irene kembali mendengar pertanyaan Min Yoongi. Benar, kemana malam ini ia akan pergi? Nara? Nara sedang keluar kota karena acara dance-dance itu. Jadi ia tidak bisa menginap dirumahnya.
Sekelibat satu nama yang mampir di benaknya. Kim Taehyung? Apartment Kim Taehyung!
Tiba-tiba, terasa di hatinya ingin pergi ke Apartment itu. Irene memang sudah gila, tapi ayolah semua hal dalam hidupnya terasa gila. Kim Taehyung, kekasih Joy. Kekasih sepupunya yang telah merampas seluruh hidupnya? Adil bukan? Bagaimana jika ia juga akan gila? Merebut Kim Taehyung dari dekapan sepupunya itu misalnya?
Dan saat ini, kenapa ia benar-benar berharap bahwa Kim Taehyung akan menelfonnya. Dan bertanya ia lagi dimana? Lalu menjemputnya dan memaksa untuk datang ke Apartmentnya?
Kim Taehyung?! Dimana si gila keparat itu? Tanya Irene dalam hatinya.
"Rene."
Yoongi kembali melirik gadis disebelahnya. Ia bertanya, namun belum juga gadis ini menjawabnya.
"Kamu tinggal sama siapa, Gi?"
"Your parents?""No. Aku tinggal dengan Jungkook."
Yoongi yang paham mengenai maksud Irene, segera menawarkan dan tidak ingin melewati kesempatan begitu saja.
"Kau dapat menginap di Apartmentku jika kau mau."
"Tidak apa-apa?"
"Tentu saja."
Yoongi sudah sampai di Apartment miliknya. Sial, mimpi apa dia semalam sehingga gadis ini sekarang akan bermalam di Apartmentnya? Yoongi ingin terus mengembangkan senyuman, namun ia tahan karena tentu saja Irene akan aneh jika melihatnya seperti itu. Jadi, ia berusaha stay cool sebisa mungkin.
"Kau masuk dulu, Rene. Aku ingin membuat panggilan telefon sebentar." Ujar Yoongi ketika pintu Apartmentnya terbuka. Gadis itu mengangguk dan berjalan ke dalam Apartment milik Yoongi.
Min Yoongi sudah sendirian di lorong Apartment lalu ia merogoh ponselnya yang berada di saku celananya.
Ia sedang membuat panggilan telefon pada Jeon Jungkook.
"Ya Hyung?"
"Tidak usah pulang malam ini."
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020