DELICATE [VRENE]

Kim Taehyung

"Ayo kita ganti baju dan beristirahat sayang. Maaf, membuatmu menangis."

***

Kim Taehyung mendudukkan tubuh gadis yang basah kuyup itu di atas kursi. Mereka berdua dalam keadaan basah, hingga membuat lantai kamar tidur itu terdapat genangan air.

Tubuh Irene gemetar, menandakan bahwa sekarang gadis itu kedinginan.

Irene masih kesal pada Taehyung. Ia mengabaikan permintaan maaf Kim Taehyung dan memilih menatap arah lain ketimbang lelaki yang kini bersimpuh di depannya sambil mengenggam tangannya. Sampai dimana ia sudah tidak mengeluarkan air mata lagi lalu lelaki itu berucap,

"Mandi dulu Rene?"

Lalu tanpa seizin dari gadis itu, Taehyung kembali membopoh Irene. Ia keluar dari kamar tidur itu lalu memasuki kamar tidur lainnya.

"Taehyung!"
"Mau apa lagi?"

"Mandi sayang, aku akan membantu memandikanmu."

"Hah?"
"Ya!" Irene protes mendengar penuturan lelaki itu namun sayang ia sudah berada di kamar mandi besar milik Kim Taehyung. Kamar mandi itu terlihat bagus dengan dinding berwarna abu abu dan lantai yang terbuat dari marmer. Semua material terasa mewah dan nyaman.

Kim Taehyung menurunkan tubuh gadis itu. Lalu segera memegang kedua bahu Irene.

"Ya! Taehyung!"

Kim Taehyung tidak menanggapi kata-kata protes dari gadis itu, ia kini menatap kaus basah yang Irene kenakan, lalu menyentuhnya dengan jemarinya.

"Lepas."

"Hey!"

"Lepas Rene. Agar kita segera selesai dan beristirahat. Pintu kamar mandi ini tidak akan terbuka jika kau tidak menurutinya."

"Ya ampun Taehyung..." Irene kehabisan kata-kata mendengar ucapan pria ini, Kim Taehyung masih menatapnya dengan tatapan sayu, memabukkan dan terkesan liar. Rasanya ia ingin sekali lolos dari tatapan mengerikan itu.

Taehyung, menarik lengan Irene dan mereka masuk ke dalam kotak kaca, Taehyung memutar keran shower dan air dingin itu langsung jatuh mengenai mereka berdua.

***
Irene's Pov

Aku tidak pernah bisa membaca pikiran Taehyung dan apa keinginannya. Ia sudah begitu kejam menjatuhkanku ke dalam kolam yang dalam dan sekarang ia menaruhku dalam kotak kaca ini bersamanya. Aku sudah lelah dan letih menangis. Ku kira akan segera beristirahat. Namun sekarang ia malah memaksa kehendaknya dan kami berdua berada di bawah shower dengan air yang dingin.

Taehyung menahan pintu kaca itu saat aku hendak keluar. Dan menahan tanganku agar tetap bersamanya. Seringai di wajahnya membuat kulitku seketika bergidik.

Air yang basah itu mengenai rambut hitamnya. Ia mengusap rambutnya itu dengan gerakan satu tangan. Aku akui Kim Taehyung tampan namum wajah tampannya itu seolah memancarkan kesombongan.

Kim Taehyung memegang kedua bahuku. Dan ia menatapku dengan tatapan seperti orang yang sedang mabuk kepayang.

Aku menelan cairan salivaku saat Jemarinya menyentuh wajahku. Ia mengusap lembut pipiku. Dan saat ini jantungku seperti sedang berlompatan.