The Secrets

3.2K 333 65
                                    


Hari-hari berlalu sebagaimana mestinya. Dua minggu lalu terakhir kali Irene bertemu dengan Kim Taehyung. Bermalam di apartment lelaki itu, dan menghabiskan waktunya disana.  Semenjak pulang dari rumah Kim Taehyung, entah kenapa Irene selalu saja tiba-tiba memikirkan lelaki itu.

Senyum Taehyung yang menghias wajah tampannya, sorot mata memabukkan Kim Taehyung yang menatapnya dan sentuhan-sentuhan yang dilakukan lelaki itu ditubuhnya terulang di memori otaknya.

Astaga. Irene, kenapa denganmu ini? Astaga kau mulai gila huh?

Sesaat setelah ingatan akan Kim Taehyung mampir ke benaknya, jantungnya berdegub lebih cepat dan hatinya berdesir.

Kenapa dengan diriku? Kenapa sentuhan Kim Taehyung rasanya masih terasa? Bodoh.

Irene menepis pertanyaan yang muncul di otaknya. Ia yang sore ini sedang menggoreng kentang di dapur segera memfokuskan aktivitasnya kembali, menatap wajan berisi minyak panas.

"Dimana Eomma?" Tanya Joy, muncul dari arah belakangnya.

"Mungkin di kamar?"

"Oh." Joy segera berlalu meninggalkan Irene.

Akhir-akhir ini keadaan rumah terasa kosong. Pamannya jarang sekali pulang karena urusan bisnis. Juga, Bibi Jung yang terlihat sedang banyak sekali pikiran semenjak pulang dari pulau Jeju dan hanya menghabiskan waktunya di kamar. Dan Joy, yang seringkali tidak pulang ke rumah karena bermalam dirumah kawannya. Jadi, Irene hanya melakukan aktivitasnya seperti biasa. Kuliah dan pulang kerumah lalu membersihkan seluruh bangunan itu.

Saat itu hari Minggu dan hujan turun gemericik. Bel rumah itu berulang kali berbunyi. Dan pemilik rumah tidak ada yang menyahut atau membukakan pintu itu. Irene sebenarnya mendengar, namun ia sedang berada di kamar mandi. Baru, 10 menit kemudian ia keluar dari rumah itu dan berjalan sambil membawa payung ke arah gerbang.

Seorang laki-laki berdiri disana. Hujan membasahi rambut lelaki itu. Ketika suara gesekan tautan gerbang berbunyi. lelaki itu segera menoleh.

"Yoongi?"

Irene mengerutkan kening melihat sosok yang berada disana. Min Yoongi datang kerumahnya?

"Hey, Rene." Ujar Yoongi ramah, Yoongi mengenakan celana hitam robek dibagian dengkul dan kemeja kotak-kotak dengan didalamnya terbalut kaus.

"Ada apa Yoongi, tidak biasanya?" Tanya Irene heran.

"Cuma mampir aja."

Irene mengangguk. Hujan semakin turun dengan deras dan Yoongi menatap langit dengan keadaaan cemas.

"Yoongi, kamu kehujanan."

"Iya, Rene. Boleh masuk tidak?"

Irene membuka pintu gerbang itu, dan segera memayungi Min Yoongi.

"Kemeja kamu basah, Gi."

"Iya. Tidak masalah."

Yoongi duduk di kursi yang berada di teras rumah itu. Dan Irene, segera meletakkan payungnya dan ikut duduk di kursi sebelahnya.

"Aku tidak enak Gi, kalau ada tamu kerumah."

Min Yoongi menoleh heran, dan menatap Irene dengan tatapan bertanya.

"Kenapa? Ini rumah kamu kan?"

"Bukan. Ini rumah Joy."

Yoongi mengangguk, ada jeda sunyi di antara mereka. Irene sekarang hanya sibuk memperhatikan rintik hujan yang jatuh, lalu ketika Yoongi bicara, ia baru menoleh.

"Aku sudah nonton konsernya, Rene. Sendiri."

"Ohya?" Irene tahu bahwa Yoongi sedang membahas tentang konser John Mayer.

DELICATE [VRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang