Yoongi

4K 348 14
                                    




Berita mengenai aksi heroik seorang Min Yoongi sudah tersebar seantero kampus. Seorang Yoongi, mahasiswa dingin yang tidak akan pernah peduli pada suatu hal mendadak menjadi penolong, Irene nama gadis itu. Seorang gadis yang sama sekali tidak populer. Yoongi, yang dirinya menjadi buah bibir, dan ketika ia berada di kantin kampus, beberapa pasang mata memperhatikannya sambil berbisik. Namun sekali lagi ia tidak peduli. tidak peduli omong kosong yang semua orang sedang gunjingkan.

"Yoongi. Hyung" Sapa seorang laki-laki dari arah belakang, tawanya lebar. Namun Yoongi hanya berdehem sambil  tetap berlalu.

"Hyung. sialan. Tunggu."

"Ada apa Jeon Jungkook?" Tanya Min Yoongi dengan acuh. Jeon Jungkook lelaki yang memakai anting itu menggaet bahunya.

"Congratulations."

"What?"

"Kau, sedang menjadi bahan gosip satu kampus."

Min Yoongi berdecih. Penting sekali Jungkook membicarakan hal ini? Kejadian itu sudah dua minggu yang lalu. Kalau di ingat, malam itu menjadi malam yang sedikit menegangkan. Menegangkan bagi gadis itu, bukan dirinya. Bagaimana ia bisa membiarkan hal itu terjadi? Permainan si brengsek Oh Sehun dan Park Chanyeol yang begitu konyol. Dan disana, peran Kai juga Kim Taehyung yang hanya diam saja menambah kesan muak. Hingga ia memutuskan untuk bangkit dan membawa gadis itu keluar dari Cafe.

Sejujurnya ia tidak begitu mengenal dengan gadis ini. Yang ia tahu bahwa Joy gadis populer itu memang memiliki sepupu namun ia tidak tahu, bahwa rupa sepupunya Joy itu adalah Irene. Gadis yang berkulit pucat dan berambut panjang berwarna kecoklatan.

Irene menangis ketika ia berhasil membawanya keluar. Pada saat itu ia tidak tahu mesti apalagi. Jadi yang ia lakukan adalah mengantarnya pulang kerumah. Diajaknya Irene untuk naik ke dalam mobilnya, lantas diantarnya Irene kerumahnya itu, jelas sekali dalam perjalanan pulang. Irene hanya diam membisu, sambil memandang jalanan. Membuatnya juga terdiam hingga tidak ada percakapan sedikitpun yang tercipta.

"Jeon Jungkook."

"Ya?"

"Ayo kita makan siang."

"Ah baiklah pangeran penolong." Gurau pria tampan yang mengenakan baju serba hitam itu. Yoongi hanya bisa berdecih, sambil menaikan sudut bibirnya, sekali lagi ingatannya terlintas pada wajah ketakutan itu, wajah gadis dengan make up yang sederhana.

***

Irene merasa risih sekali ketika beberapa pasang mata kini memperhatikannya. Ia sedang berjalan di lorong kampus. Mendekap buku-bukunya di dadanya. Siang ini ia berjalan hendak pulang, namun langkahnya terhenti ketika se sosok perempuan mencegah langkahnya,

"Hai..." Ujar pemilik suara nyaring itu.

irene segera mendongak, Nara sedang berdiri dengan senyum lebar.

Mata irene melebar, sontak ia pun juga tersenyum senang.

"Hey, Ya ampun Nara." Irene memeluk Nara, lalu Nara segera menyambut pelukannya.

Nara merangkul bahu Irene, lalu segera mengajaknya untuk berjalan keluar dari lorong Kampus.

Langkah mereka terhenti, Joy dan Seulgi berjalan ke arah Irene dan Nara. Joy mengenakan kemeja pendek dan rok pendek sedang Seulgi mengenakan celana kulit hitam ketat dan kaus.

"Rene tolong dibawa pulang kerumah buku-buku milikku. Aku akan pergi dengan Seulgi. Ah ini juga laptopku sekalian." Ujar Joy sambil memberikan buku-buku miliknya yang berjumlah 3 buah dan tas laptop yang di pegang Seulgi.

Irene mengangguk cepat, lantas menerima barang-barang milik Seulgi dengan sedikit kerepotan, untungnya Nara segera membantunya.

Joy lantas segera berlalu dan Seulgi hanya diam sambil hanya melirik dengan ekor matanya. Ketika Joy dan Seulgi pergi, Nara seperti orang kesal yang mengepalkan tangannya seperti hendak memukul ke udara.

DELICATE [VRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang