Kim Seokjin bersimpuh di depan Ayahnya. Memohon untuk menghentikan hukuman pada adik satu-satunya yang ia sayangi. Kim Taehyung masih berada di ruangan itu. Ia terlihat kacau dari hari ke hari."Lepaskan Kim Taehyung." Ucap Kim Seokjin masih bersimpuh dengan kedua lututnya. Lebih parah lagi. Pintu itu dijaga dua pengawal hingga ia tidak bisa bicara bebas pada adiknya itu. Ayahnya seorang yang keras kepala dan egois. Dan ya, dua sifatnya itu menurun pada Kim Taehyung.
"Kim Seokjin. Dengar, kau tidak tahu apa-apa. Kau pikir aku akan membiarkan Taehyung kabur bersama gadis itu? Atau mengacaukan pernikahan yang segera di gelar? Membayangkan adikmu membawa kabur pengantin yang masih memakai gaun. Oh tidak. Itu akan menjadi berita nasional di Korea. Dengan headline, Anak pendiri Hyundai membawa kabur calon pengantin Min Corp."
Benar. Ayahnya begitu jauh menyelidiki hidup Kim Taehyung. Hingga tahu, semuanya.
"Tapi, lihatlah anakmu kacau. Kim Taehyung semakin hari semakin kacau, Appa."
"Biarkan saja. Ia hanya tahu gadis dan berkencan. Belum tahu susahnya hidup dan membangun karir hingga taunya hidup enak saja."
"Appa kau begitu kejam." Ucap Kim Seokjin, tangannya mengepal menahan emosi yang sudah memuncak. Kim Seokjin tidak habis pikir Ayanya akan kuat pada pendiriannya dan tidak tergoyahkan.
"Kim Seokjin. Sudahlah. Adikmu itu masih labil dan belum dewasa. Ia tidak pernah memperhitungkan akibat dan resiko. Dan hanya ingin bersenang-senang saja."
Kim Seokjin keluar dari ruangan kerja Ayahnya dengan langkah yang di hentakkan. Lelaki tua yang berumur lebih dari separuh abad itu memandang pintu yang sudah ditutup. Lalu menghela nafas berat. Dua anaknya itu kenapa susah sekali di atur? Terlebih Kim Taehyung. Selalu saja berulah, mulai dari ikut judi hingga mobilnya menjadi taruhan, dan lain halnya yang membuat Ayahnya menggelengkan kepala.
Sebenarnya, Ayahnya tidak melarang Taehyung berkencan, selagi ia menjalankan perusahaan dan belajar dengan baik. Tidak menjadi masalah. Namun yang salah adalah ketika Taehyung berniat pergi ke Eropa dan membawa serta gadis itu. Yang ternyata ia akan menikah dengan salah satu anak dari Min Corp.
Kepala Ayahnya pening melihat tingkah anak bungsunya itu. Lalu pilihan untuk mengurungnya adalah jalan yang terbaik, pikirnya.
Lalu ia mengambil telefon kerjanya dan membuat sambungan telefon pada orang kepercayaannya.
"Bawa Kim Taehyung ke Jerman."
"Jerman?"
"Ya. Biar ia memulai hidup baru disana."
***
Irene dipeluk hangat oleh Bibi Hye Sun. Bahkan wajah gadis itu di beri kecupan di pipi.
"Selamat, sayang. Oh kau adalah pengantin yang begitu cantik!" Puji Nyonya Min dengan wajah girang. Ia lalu menepuk pundak Min Yoongi karena anaknya malah berjauhan dengan Irene.
"Yoongi. Mulai sekarang kau adalah orang yang berada disisi Irene. Jangan pernah membuatnya menangis atau sedih. Kau dengar? Dan tolong jangan terlalu dingin. Wanita suka lelaki hangat."
Jeon Jungkook berada disana. Lalu terkekeh sambil menepuk pundak Hyungnya.
"Dengarkan Hyung, istrimu adalah permata yang berharga." Ujar Jungkook sambil tersenyum lebar.
"Jungkook, kapan kau akan menikah?"
"Ya ampun Bi, aku saja masih kuliah. Tunggu lulus dan mendapatkan penghasilan baru akan menikah."
"Oh kau sudah memiliki gadis?" Tanya Nyonya Min melirik pemuda yang memakai jas coklat yang tidak dikaitkan dan celana berwarna cream.
"Ummm. Tidak sih. Tapi segera, hehe. Oh barang kali Bibi mau menjodohkanku dengan seorang gadis?" Jawab Jungkook sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020