Irene hanya membisu mendengar ucapan-ucapan Kim Taehyung di atas puncak gunung ini. Ia tidak benar-benar mempercayai apa yang dikatakan lelaki itu. Untuk apa percaya? Omongan Kim Taehyung tidak pernah bisa ia pegang.Selama dua jam di atas puncak gunung Apsan itu, Irene termenung duduk di atas batu. Kim Taehyung ia tidak pedulikan seolah ia hanya sendirian berada disini.
Irene hanya diam, menyelami setiap pikirannya yang kini sedang menggelayut.
Ah, rasanya Irene ingin sekali pindah ke Daegu. Meninggalkan kota Seoul. Hidup damai dengan udara yang begitu sejuk. Lantas, ketika ia memiliki beban pikiran, ia dapat mudah pergi ke suatu tempat, seperti gunung Apsan misalnya. Duduk dengan damai sambil menghirup udara dalam-dalam. Membiarkan oksigen itu memenuhi paru-parunya.
"Permisi. Nona Irene. Apa kau akan tinggal di gunung? Karena aku akan turun sebentar lagi." Kim Taehyung menjentikkan jarinya membuat kedua matanya perlahan terbuka.
"Ayo kita turun." Ujar Taehyung sambil mengulurkan tangannya, uluran tangan itu tidak disambut Irene, ia memilih bangkit dari duduknya dengan usahanya sendiri. Membuat Taehyung tertawa melihat tingkah gadis ini.
Kembali mereka melanjutkan perjalanan, menuruni jalan setapak yang memiliki track sedikit sulit. Irene hampir saja tergelincir jika tidak mencengkeram tangan Taehyung.
"Sayang, kalau kau memegang begini, sampai bawah tanganku akan biru semua." Ujar Taehyung sambil melirik cengkraman tangan Irene.
"Maaf."
"Pelan-pelan makanya. Kau kurang berhati-hati."
"Awwww!" Baru saja diperingatkan, Irene jatuh lagi karena pijakan kaki yang salah. Irene mengaduh sakit, kakinya sekarang terkilir.
Taehyung langsung berjongkok, melihat keadaan kaki gadis itu. Lantas memegangnya perlahan. Irene memejamkan matanya karena sentuhan tangan milik Kim Taehyung yang malah menambah sakit.
Lalu tanpa bicara lagi, Kim Taehyung menunjuk punggung lebarnya, "Naik."
"Hah?"
"Naik ke atas punggungku. Atau kau akan bermalam di gunung ini."
"Naik, Rene. Kau ini kenapa keras kepala huh?"
Irene lantas meletakkan tangannya disisi bahu Taehyung, dan perlahan dengan sedikit sulit ia naik ke atas punggung lebar itu. Dan Kim Taehyung segera bangkit berdiri sembari membenarkan posisi tubuh gadis itu.
Jalanan yang agak miring membuat Kim Taehyung melangkah perlahan.
"Kamu berat juga ya?"
"Berat?"
"Yup. Seperti kingkong."
"Jadi kau pernah menggendong Kingkong?"
"Iya."
"Lalu, kau Percaya?""Tidak."
"Hahaha." Tawa Kim Taehyung pecah.
Tubuh Irene yang berada di atas punggung Kim Taehyung itu dan tidak ada penyekat sama sekali, membuat jantung Irene kembali berdesir. Dari arah belakang, ia memperhatikan wajah Kim Taehyung. Bibir dari lelaki itu juga hidungnya yang terbentuk sempurna, dan ya... ada tahi lalat kecil di hidung milik Kim Taehyung.
"Jangan memperhatikanku seperti itu. Nanti kau jatuh cinta." Ujar Kim Taehyung sambil menatap lurus. Buru-buru Irene mengalihkan pandangnya ke arah lain. Oke ia lebih baik memperhatikan pohon-pohon yang meranggas dan daun-daun yang mengering jatuh di tanah.
Desiran nafas Irene yang panas membuat leher milik Kim Taehyung tergelitik. Ia begitu menyukai ketika lengan-lengan milik gadis itu melingkar di lehernya. Memeluknya dari arah belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELICATE [VRENE]
FanfictionThis is not cinderella story. "Aku akan berada disisimu" "Aku sayang kamu Rene." Silent reader, please go away 18+ Start 6 April 2019 #2 #Vrene 16 mei 2019 #1 #vrene 23 Mei 2020