Setelah mendegat cerita Haidar, Melody tau betul kalau Haidar dan Tante Dea~ibu Haidar benar-benar terpukul. Haidar terus menangis di ruang musik,Melody selalu berusaha menenanginya. Sudah 2 jam pelajaran mereka lewatkan. Melody sudah memberi kabar pada Caca,bahwa dia dan Haidar malas ke kelas.
Untungnya,guru yang mengajar tidak masuk. Melody terpaksa berbohong kepada Caca,Haidar sendiri yang meminta. Ia ingin Melody saja yang mendengar ceritanya. Melody cukup pengertian.
"Pulang sekolah nanti,lo pulang kerumah ya Dar? Jangan ke apart. Tante Dea butuh lo,bener-bener butuh lo. Gue bisa kok ikut lo nenangin tante Dea. Gue sama Tante Dea kan sama-sama cewe,kali aja dia bisa tenang." Usul Melody,senyum manis itu selalu Melody tanamkan di bibirnya,agar Haidar tenang tentunya.
"Serius Mel? Lo yakin?"
"Iya Dar,besok kan juga sabtu. Jadi bebas dehhh!" Melody mengangkat tangannya girang. Haidar tersenyum. Melody membawa ketengan untuknya,beruntung memang.
"Yauda nanti gue anter lo kerumah lo dulu ya? Sekalian mau izin ke tante Delina. Abis itu kita langsung ke rumah gue." Haidar terlihat senang,sangat senang.
"Siiiiaaappp!!"
"Makasih Mel,lo baik banget" seru Haidar sambil mengacak rambut Melody.
"Yahh Haidar,kan jadi acak-acakan. Nanti gue ga cantik lagi." kata Melody sambil mengerucutkan bibirnya. Haidar hanya tersenyum.
"Eh Dar,main gitar dong. Nanti Mel yang nyanyi." pinta Melody,kalau sudah memakai kata 'Mel',Melody selalu berhasil membius orang. Siapa yang berani menolak gadis semanis Melody.
"Lagu apa?"
"All I want, ya? Can you? Please."
Rayu Melody."Iya Mel,gausah so imutt"
Melody hanya tertawa,Haidar pun memetik gitarnya. Ruang musik memang terbaik. Dan kali ini,Melody senang. Berhasil meredakan emosi seseorang.
All I want is nothing more
To hear you knoking at my door
cause if I could see your face once more
I could die in happy girl I'm sureWhen you said,your last goodbye
....
.............Lantunan lagu yang dikumandangkan Melody berhasil membuat Haidar tersenyum lebar. Melody memang penyanyi yang baik.
....
Bel pulang sekolah baru saja terbunyi nyaring. Melody dan Haidar memilih bolos selama 4 jam pelajaran. Sampai pulang sekolah,alasannya? Haidar tidak ingin teman-temannya melihat kondisi Haidar yang benar-benar kacau.
Melody dan Haidarpun keluar dari ruang musik saat semua siswa berhamburan untuk pulang. Menuju ke kelas dan mengambil tas mereka.
"Mau langsung pulang Mel?" Tanya Haidar seraya merapikan buku-bukunya.
"Eh tunggu,najis pulpen gue ilang dua!!" Haidar berkata lagi.
"Gini nih nasib punya pulpen. Pasti ilang,besok-besok gue mau pinjem aja biar ga ilang-ilangan" Haidar menggerutu.
" hahaha,untung yellow pen kesayangan gue ga ilang." Sahut Melody.
"Halah paling juga kalo yellow pen lo itu ilang,lo bakal nangis bombai, Minta beliin yang baru ke bunda lo hahahahaha" ejek Haidar.
"Sialannn loo!!"
"Besok kita beli yellow pen yang banyak ya Mel,temenin gue ke toko ATK" pinta Haidar.
"Iyaa iyaa,ayo ke rumah?"
"Kerumah Melody,ketemu Azka. Gue belom pernah cium Azka"
"Yee mana mau Azka di cium sama lo, sawan ntar ade gue"
"Yauda gue cium bunda lo aja"
"Enak ajaa!!"
Haidar tertawa. Ia selalu berhasil membuat Melody kesal. Lucu sekali,tatapan mata Melody benar-benar tajam kalau sudah marah. Haidar dan Melody menuju parkiran,menggambil motor Haidar dan langsung menuju rumah Melody.
Di perjalanan Melody terus bernyanyi,itu memang kebiasaannya. Bernyanyi adalah kehidupannya, salah satu hal yang dapat menyampaikan perasaan. Bukan hanya menumpah ruahkan di atas kertas.
Mereka sampai di depan rumah Melody. Melody turun lalu menyuruh Haidar memarkirkan motornya.
"Udah? Ayo masuk Dar,bunda udah pulang tuh. Nanti jangan ngomong macem-macem ya sama bunda. Gue mau mandi dulu,biar tambah cantik."
Seru melody"Yee mandi ga mandi tetep aja lo mirip simpanse!" celetuk Haidar.
"Berisik! Ayo masuk!"
Melody pun membukan pintunya.
"Assalamualaikum. Bun,Mel pulang!!"
Melody benar-benar berteriak."Astaga bacot." kata Haidar sambil membekap mulut Melody.
Delina keluar dari kamarnya,sambil menggendong Azka. Delina terkejut melihat Melody yang membawa laki-laki ke rumahnya. Pacar Melody?
"Assalamualaikum tante,saya Haidar. Temen sekelasnya Melody." kata Haidar seraya mencium tangan Delina,Melody pun ikut mencium tangan Delina.
"Waalaikumsalam,oh tante kira kamu pacarnya," Sahut Delina sambil tertawa.
"Ih apasii bundaa,Mel ga ada tuh pacar-pacaran." sahut Melody.
"Apasih Mel,bunda kan ngomong sama Haidar."
"Yaudah bunda,Azkanya sama Mel aja di kamar. Bunda ngobrol dulu sama Haidar. Yakan Az? Ayo sama Kamel!" Melody mengambil alih Azka ke gendongannya.
"Yah Mel,gue kan belom cium Azka." Haidar yang menjawab.
"Emang Azka mau di cium?" Kata Melody.
"Azka mau cium."kata azka.
Kata-kata itu membuat Haidar tersenyum kemenangan.
"Sini cium,aku suka di panggil Abang" kata Haidar seraya mencium pipi Azka.
"Okee! Aku sama Kamel dulu ya Bang!" Sahut Azka.
Delina tertawa,anaknya memang menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody ✓
Novela JuvenilSemua yang berawal indah apa harus berakhir nanar seperti ini? Langit yang tadinya cerah sekarang selalu mendung. Meski ribuan faktor memaksa Melody untuk selalu tertawa,hatinya tak pernah sebahagia itu. Melody Sevilia Arkeila, Gadis yang patah kare...