Pagi ini Melody terbangun dari mimpinya,mendapati harinya yang masih belum terprediksi baik atau buruk. Di luar sana,sang mentari sudah menyapa bumi malu-malu, sehingga cahayanya masih belum seterang siang. Terlihat juga awan yang setia menemani mentari setiap saat. Melody meregangkang otot-ototnya lalu segera menuju kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah.
Suasana Baksan pagi ini sudah ricuh, entah hal apa yang memicu keributan di hari yang baru saja dimulai ini. Tak lama terlihat sosok Keivar yang sedang memukuli seseorang tanpa ampun,awalnya Melody masa bodo, hingga seseorang menarik Melody dan berteriak di depan wajah mungil itu.
"Melody! Itu anuan!!!" Kata Alexa.
"Apasi bego,yang jelas" sahut Melody.
"Itu di koridor yang rame-rame" Kata Alexa lagi.
"Kenapa? Berantem kan?" Tanya Melody.
"Iya itu si Keiv" jawab Alexa.
"Oh"
"TAPI BERANTEMNYA SAMA GOBLOK! EH MAKSUD GUE SAMA HAIDAR GOBLOK!" seru Alexa.
Wajah Melody berubah,terlihat ia jadi sedikit panik. Kata-kata Alexa yang menusuk indra pendengarannya membuatnya menggelengkan kepala. Segera ia berlari ke koridor sekitaran aula,menarik kuat tangan Alexa dan membuat cewe itu sedikit kesakitan.
Melody menerobos kerumunan siswa. Bodohnya,mereka semua menonton aksi hajar menghajar Keivar dan Haidar layaknya pertunjukan sirkus. Melody benar-benar ingin menampar seluruh siswa yang bodoh itu, bukannya melerai malah dijadikan tontonan.
"Apa-apaan si Lo berdua!" Teriak Melody.
Kata-kata itu berhasil membuat Keivar dan Haidar berhenti melayangkan pukulan,dengan cekatan Melody menarik dua laki-laki itu masuk ke dalam aula,dan mengusir seluruh siswa untuk pergi dari sana.
Mereka sudah ada di dalam aula sekarang,suasana hening itu membuat Melody terhanyut dalam emosinya yang merebak kuat saat ini. Aula yang luasnya setara dengan 3 kelas yang di satukan itu hanya berisi 3 siswa. Ya,Keivar,Haidar,Melody.
"Lo berdua kenapa si?! Berhasil deh lo bikin pagi gue gaenak" kata Melody memecahkan keheningan.
"Gue tadi ga sengaja lewat sini,terus ada Keiv. Tiba-tiba dia mukul gue,ya masa gue diem aja kaya kambing conge" Jawab Haidar.
"Muka lo ngeselin!" Bala Keivar ketus.
"Najis! Childish lo bego! Sekarang berantem disini,di depan gue!! Cepetan!" Teriak Melody.
Haidar dan Keivar hanya terpaut saling tatap.
"Gini,alesan lo mukul Haidar apaan Keiv? Bukannya kemaren gue udah jelasin kesalah pahaman lo itu?" Tanya Melody.
Haidar hanya terlihat bingung,kesalah pahaman apa yang Melody maksud?
"Ya,gue gasuka aja dia jadi pacar lo" jawab Keivar.
Haidar melotot. Segila itukah seorang mantan yang gagal move on? Sampe harus gebukin orang.
"Mau dia pacar gue ataupun pak Heri pacar gue itu gada urusannya sama lo! Sama sekali ga ada! Lo salah ngira tentang gue ngejar-ngejar lo haha,sampe sebut-sebut gue 'anjing' di telfon,see? Kalo kaya gini siapa yang keliatan ngejar? Siapa yang keliatan ngemis? Lo ga malu ngejilat ludah lo sendiri? Lo siapa sekarang? Kita udah ga ada apa-apa Keiv, kita udah ga ada apa-apa semenjak lo bikin gue mati rasa saat itu! Tuhan ngasih manusia otak itu buat mikir, coba lo pikirin disini yang pantes di salahin siapa,lo apa gue?!!" Kali ini Melody benar-benar meluapkan emosinya.
"Jadi ini yang disebut penyesalan? Hahaha,miris ya lo bro! Makanya hargain seseorang selagi dia ada di samping lo! Nanti pas dia udah pergi aja, lo baru kelabakan nyari cara buat bikin dia balik. Kita itu sama-sama cowo,yang harusnya ngerti kalo kita ga pantes bikin cewe sakit hati. Gimana si lo? Merusak harkat martabat populasi pria aja." Kata Haidar.
Keivar terdiam. Di depannya terpampang Haidar yang tengah merangkul Melody. Tentu hal itu membuat Keivar sesak napas.
"Sorry Keiv,sekuat apapun lo ngehancurin gue,gue ga bakalan ngelepasin Melody" Kata Haidar seraya membawa Melody keluar dari aula,untunglah murid-murid yang menonton tadi tidak ajak yang melaporkan aksinya ke guru BK.
"Demen banget deh nyari penyakit!" Ucap Melody.
"Bukan gue yang nyari penyakit,tapi mantan lo yang ngasih penyakit"
Melody dan Haidar berjalan beriringan menyusuri koridor kelas 11 menuju kelasnya. Melody merasa benar-benar tidak mood belajar. Bel masuk sebenarnya sudah berbunyi, tapi guru-guru tidak masuk ke kelas untuk mengajar. Tak lama datang Pa Rayhan,wali kelas Melody yang mengumumkan bahwa siswa akan di pulangkan sesudah istirahat pertama, karena guru akan mengadakan rapat.
Wajah suram Melody berubah menjadi berseri. Langsung saja ia merapikan seragamnya,untuk apa menunggu istirahat pertama? Toh, sekarang saja sudah tidak ada jam beajar.
"Gue cabut" kata Melody seraya meninggalkan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody ✓
Teen FictionSemua yang berawal indah apa harus berakhir nanar seperti ini? Langit yang tadinya cerah sekarang selalu mendung. Meski ribuan faktor memaksa Melody untuk selalu tertawa,hatinya tak pernah sebahagia itu. Melody Sevilia Arkeila, Gadis yang patah kare...