duapuluh(9)

38 3 0
                                    

Sudah terhitung sekitar 2 bulan sejak Melody menuruti permintaan Haidar. Dan,sudah sekitar 2 bulan juga Caca men-cap sahabatnya itu dengan sebutan 'stupid gurl', bagaimana tidak? Melody terlalu bodoh karna menuruti permintaan Haidar, bagaimanapun juga tak ada yang menjamin bahwa lelaki itu akan kembali.

Melody terdiam dalam lamunannya, pikirnya melayang jauh kepada hal yang telah terlewatkan. Semua yang pernah berlalu indah,sebelum akhirnya berubah silam. Ia rindu dengan hal-hal yang menyangkut Haidar,bagaimana lelaki itu mendekapnya,memberinya secuil perhatian,mengutarakan perasaanya, dan sempat memanggil Melody dengan sebutan 'little baby'. Ah sial, perih itu terus saja datang.

Walaupun Haidar memang selalu disampingnya,semua berbalik seperti semula,dan layak disebut dengan sekedar pertemanan. Meski ya, hubungan mereka belum benar-benar berakhir.

......

Bel pulang sekolah telah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu,hari ini adalah hari terakhir masuk sekolah sampai liburan akhir semester berakhir.
Melody menyelesaikan tugas yang akan ia kumpulkan di perpustakaan.
Mau liburan aja harus nugas dulu, ribet banget.

"Nah kan kelar.Pak Heri,Melody duluan ya! Ini tugas Pak Tono dikumpul disini kan? Happy holiday pak!" Ujar Melody riang.

"Eh iya neng,kata pak Tono disini aja, nanti di ambil. Hati-hati ya neng!" Sahut Pak Heri.

Melody hanya mengangguk,dan berlari menuju gerbang sekolah untuk pulang.

"Eh iya,kan gue bawa motor." Gumam  Melody pelan.

Melody kembali ke parkiran,untuk mengambil motornya. Dan betapa terkejutnya Melody kala menyaksikan dua orang yang saling berpelukan erat. Ya,itu Haidar dengan perempuan yang membelakangi keberadaan Melody. Sakit lagi. Itulah yang Melody rasakan.

Deg.

Tubuhnya menegang,emosinya meluap-luap. Dengan segera Melody mengambil motornya yang terletak tak jauh dari kedua orang itu berada. Haidar melepaskan pelukannya,dan mencoba menahan Melody untuk pulang. Gadis itu,Alexa,terlihat cemas,mungkin ia tau Melody akan marah? Lucu sekali memang,ia melakukan hal yang jelas-jelas akan melukai perasaan seseorang.

"Minggir." Ujar Melody kepada Haidar seraya mengeluarkan motornya dari barisan-barisan motor yang terparkir disana.

Haidar terus menahan Melody.

"Mel dengerin dulu." Kata Haidar.

Alexa tetap menegang,diam,dan menunduk cemas.

Melody turun dari motornya,dengan tangannya yang masih dipegang erat dengan laki-laki brengsek ini.

Banyak siswa yang menyaksikan hal ini dari ujung parkiran,disana mulai ramai. Bagaimana tidak? Semua orang yang menonton mengharapkan aksi Melody yang menampar atau sekedar melabrak gadis sialan yang merebut pacarnya.

"Apa lagi hah? Duh gue jadi ngerasa bersalah karna ganggu kalian." Tutur Melody dengan nada menusuknya.

Seluruh siswa yang menonton merinding,Melody memang seperti itu,kata katanya berhasil menusuk hati siapapun mendengar kegeramannya.

"Mel sorry b-bukan gitu mak--" Tutur Alexa terpotong.

"Bacot!" Seru Melody.

Haidar tersentak kaget,aura kemarahan benar-benar terasa disekeliling Melody.

"Mel,aku bisa jelasin sumpah ga gini."

"Ini janji lo Dar?! Lo bikin gue nunggu selama 2 bulan,dan ini ujungnya. Ini cowo bejat yang gue tunggu," Tutur Melody seraya tersenyum sinis.

"Jadi selama dua bulan itu kalian kaya gini? You both was so amazing! I can't even believe it. Jadi ini Dar yang lo maksud? Nyuruh gue jauhin lo biar lo bisa deket sama dia? Busuk tau ga lo?!" Seru Melody dengan nada yang meninggi.

"Enggak Mel,aku ga pernah ada maksud kaya gitu. Sama sekali ga ada niat nya--" Kata-kata Haidar terpotong,

"Ssssttt! Gausah sok manis lagi,enek gue,mau muntah,hueek! We're done. gue gamau lagi denger omongan lo yang bikin gue jijik sampe nahan boker. Kita.udahan." Tutur Melody dengan penekanan di akhir katanya.

"Mel sumpah,aku janji ga akan ngulangin. Aku janji bakal jauhin Lexa,aku janji Mel," Sahut Haidar sambil memegang erat tangan Melody.

"Hei,shut your fuckin' mouth baby. Coba sekarang kita itung bareng-bareng berapa kali lo bilang janji, satu,dua,tiga,sepuluh,sejuta,seribu. BASI!! Lo.manusia.terbusuk.yang. pernah.gue temuin." Melody menarik tangannya,kemudian menghampiri Alexa. Mengangkat dagu Alexa yang tertunduk dengan jari telunjuknya.

"And for you little baby, congratulations! He's yours now." Ucap Melody dengan tatapan yang berhasil membuat Alexa menahan napasnya karena takut.

Haidar terdiam,mendengar kata-kata 'little baby' yang pernah ia lontarkan kepada Melody semasa mereka masih bersama dulu. Dulu.

Melody menghampiri motornya,memasang wajah sesantai mungkin seolah tak terjadi apa-apa barusan. Gadis itu mengegas motornya mantap,membuat orang-orang yang bergerombol di ujung parkiran menyingkir. Mereka melontarkan senyum saat Melody melintas,dan begitu juga Melody. Tetap tersenyum manis,walaupun hatinya sedikit meringis.

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang