tujuh

64 5 0
                                    

Haidar menceritakan semua perasaannya kepada Delina. Delina terlihat sama seperti Melody, sangat pengertian.

"Sabar ya nak,tante yakin di setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Kamu harus kuatin mamah kamu." kata Delina,sambil mengelus pundak Haidar.

"Iya tante,jadi saya boleh bawa Melody ke rumah saya? Biar ketemu mamah. Kali aja mamah bisa tenang kalo sama Melody. Yang saya liat si,dia emang nenangin tan. Tapi ya sering bikin kesel." kata-kata Haidar berhasil membuat Delina tertawa.

"Iya boleh,tapi jaga Melody ya. Besok juga sabtu jadi enak,jangan pulang lebih dari jam 11. Nah mumpung sekarang masih jam 4, kalian makan dulu ya."

"Aduh tante baik bangeett,Makasihh."
kali ini senyum Haidar benar-benar manis.

"Sama-sama nak. Tunggu disini benar ya,tante ke dapur dulu. Nanti juga Melody keluar."

"Iya tante."

Delina tau Haidar anak yang baik, sangat baik. Itu sebabnya ia mengizinkan Melody bersama Haidar.

Melody pun keluar dari kamarnya,membawa Azka sambil bernyanyi ria.

"Haidar,bunda mana?" Tanya Melody.

"Di dapur Mel,lo temenin bunda lo gih. Azka disini sama gue,lo gaboleh ikut-ikut. Urusan lelaki."

Azka tertawa,lalu berlari memeluk Haidar. Secepat itu Azka terpana pada Haidar? Melody tersenyum melihat Azka yang memeluk lengan Haidar. Lalu pergi ke dapur membantu Delina.

"Azka,coba dong cerita ke aku kamu setiap hari ngapain aja?" Tanya Haidar.

"Azka di lumah nenek kalo siang bang,Azka punya temen namanya Lika. Azka main telus sama Lika. Kalo udah pulang kelumah,Azka mainnya sama Kamel." mulut kecil itu bercerita. Lucu sekali.

"Oh gitu,bunda sama ayah kerja ya jadi Azka di rumah nenek biar ga sendirian? Azka pinter deh." sahut Haidar.

"Iya bang, tapi Azka lagi malah loh Bang sama Lika. Kemaren Lika bilang mau main sama Azka,telus dia malah tidul." anak berumur 3 tahun ini sudah sangat pandai bicara.

"Yah Azka,kasian dong Lika nya"

"Gapapa bang,Azka bisa main sama Nunu kok"

"Nunu??" Tanya Haidar

"Iya bang,kucingnya nenek"

Haidar tertawa lepas. Anak ini benar-benar membangun mood nya yang sedang berantakan.

....

Setelah selesai makan bersama,Haidar dan Melody pergi ke rumah Haidar. Menemui Dea, dan mungkin akan sedikit canggung untuk Melody.

Mereka sampai,Haidar dan Melody pun segera masuk kedalam rumah itu.terlihat disana Dea sedang menonton tv bersama seorang wanita. Mungkin tante nya Haidar? Haidar diam dan masuk ke kamarnya. Aneh. Kali ini Melody menjalankan aksinya.

"Assalamualaikum tante,aku Melody temennya Haidar. Tante apa kabar?"
Senyum itu,senyum manis Melody yang menenangkan hati.
Melody mencium tangan kedua wanita itu.

"Waalaikumsalam,tante baik. Ini adek tante,namanya Zea." Sahut Dea,seraya memperkenalkan adiknya itu.

"Wah lucuu,tante Dea dan tante Zea. Melody jadi pingin punya adek cewe." Melody mengerucutkan bibirnya,lalu tersenyum kembali.

Zea dan Dea tertawa melihat Melody, mereka kembali tertawa setelah hari yang berjalan muram.

"Kak,aku ke kamar dulu deh,kakak sama Melody ya." Kata Zea,lalu pergi tanpa menunggu jawaban Dea.

"Maaf ya tante,kalo Melody terkesan lancang asal dateng aja."

"Gapapa sayang,tante senang kamu datang."

"Tante,Melody mau cerita." kali ini Melody terlihat serius. Dea pun mengganguk seperti mengiyakan.

"Jam istirahat di sekolah tadi,Melody sendirian tante.Biasanya Haidar selalu temenin Melody. Terus Melody cari-cari Haidar,ketemu deh di ruang musik. Tapi Haidar keliatan ga baik-baik aja tante,"

Dea terlihat khawatir,tampang cemas itu muncul.

"Haidar ga macem-macem kan Mel? Kamu tau gak,kemarin malam Haidar pergi.dia ga tidur disini,kayaknya dia di appart." kata Dea.

"Tenang tante,Haidar aman kok,Iya Melody tau. Melody berusaha nenangin Haidar tadi siang,dan maaf tante bukannya lancang,tapi Melody tau masalahnya,Haidar cerita. Maaf ya tante Melody terkesan ikut campur. Melody bilang ke Haidar kalo dia harus pulang,Melody juga bilang kalo tante pasti butuh dia. Melody ngerti perasaan tante,Melody juga perempuan. Melody kesini mau peluk tante,tante orang yang kuat. Melody proud banget." Melody berkaca-kaca ia tau Dea pasti sangat hancur.

Dea langsung memeluk Melody,erat, sangat erat. Dan ya,Dea menangis.

"Makasih ya sayang,kamu anak baik. Yang kamu lakukan itu sama sekali ga lancang, makasih banyak sudah mengerti Haidar. Makasih banyak udah dateng kesini buat tante." kata Dea sambil memeluk Melody. Melody tersenyum bahagia sambil sedikit menitikan air mata.

"Tante hebat! Jangan nangis ya, Melody ikutan sedih nih." jawab Melody sambil mengelus punggung Dea.

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang