sepuluh

67 6 0
                                    

Melody membuka matanya malas. Apa ini sudah pagi? Perasaan baru beberapa saat ia tertidur. Melody melihat jam pukul 5.50 wib. Ia menyeret tubuhnya untuk mandi, memaksa matanya untuk terbuka lebar.

Setelah setengah jam lebih bersiap-siap kini Melody sudah rapih dengan seragam sekolahnya,keluar kamar dan mendapati bundanya yang tengah menyapu ruang tengah.

Tunggu-tunggu,rumah Melody memang tidak besar. Tidak seperti rumah teman-temannya yang terkesan lebar dan besar. Tapi Melody sangat menyukai rumah ini,nyaman.

"Pagi bun!,Mel ga sarapan ya. Mau langsung berangkat aja,Mel ga laper"
Seru Melody.

"Tumben banget kamu,kenapa Mel? Ko kaya ga mood gitu?"
Sahut Delina.

"Gapapa bun,Mel berangkat dulu, driver grab Mel udah sampe. Assalamualaikum"

Melody melenggang pergi tanpa menunggu jawaban salam dari sang Bunda. Ada apa? Melody sakit?

....

Melody tetap terlihat bete, ke-tiga sahabatnya itu menatapnya bingung. Apa Melody baik-baik saja? Melody terus melamun,tidak mengubris siapa pun yang berlalu lalang memberinya pertanyaan.

"Mel,lo kenapa? Astatang diem aje lagi dri tadi. Mingkem mulu lo Mel, bibir lo di lem?" Celetuk Haidar.

"Etdah bener-bener deh Melody kalo lagi ga mood begini. Coba Mel,cerita gitu." Lanjut Haidar.

"Gue tau gue tau! Pasti Melody lagi period.biasa ada tamu bulanan" sahut Caca.

Haidar dan Muntaz menggangguk, seolah percaya dengan kata-kata Caca. Tak lama,Melody menunduk. Bahunya bergetar. Melody menangis sesegukan. Tiga orang itu menatapnya dengan tampang bingung dan khawatir.

"Gggue mau cerita t--tapi jangan disini" kata Melody sambil menangis.

Mereka mengerti,lalu ketiga sahabatnya itu mengajak Melody ke ruang musik. Disana aman,tidak akan ada yang mendengar kalau pintu di kunci rapat-rapat.

Empat orang itu sudah ada di ruang musik. Caca,Haidar,dan Muntaz menenangkan Melody,agar lebih mudah menceritakan semuanya, Melody harus tenang dulu.

"Udah bisa cerita?" Tanya caca.

Melody menggangguk.

"Jadi gini.." lirih Melody.

*flashback on*

Setelah menulis perasaannya di atas Notebook coklat itu. Melody menarik ponsel nya yang berbunyi.

Keivar is calling you...

Melody tersentak kaget. Apa itu benar Keivar? Apa Keivar benar-benar menelfonnya?

Melody menggangkat telfon itu,awalnya perasaannya senang. Setelah sekian lama mereka lost contact akhirnya Keivar menelfon.

Melody mengangkat telfon itu,ragu.

"Halo??" Tanya Melody.

"Jadi bener ini nomor lo? Benerkan ini Melody sevilia Arkeila? Cewe yang selama ini ngejar-ngejar gue??!! HAHAHA lo jangan sok tangguh Mel! Muna lo!" Suara Keivar benar-benar bukan suara yang lemah lembut,tapi ini benar-benar kasar.

"Lo buang gue seenak jidat lo! Terus sekarang lo ngejar-ngejar gue gitu??! Lucu lo anjing! Lo ga tau seberapa sakit hatinya gue pas itu hah??!! Lo goblok? Atau emang gapunya otak?!" Sambung Keivar.

"But wait,what?! Are you crazy? Kalo lo nelfon buat marah-marah ky gini. Lo buang waktu gue." Seru Melody, mengeluarkan seutas kalimat pendek seperti itu saja sangat sulit. Sesak, Melody sangat sesak. Bagaimana bisa? Keivar benar-benar hilang akal.

"Lo yang gila! Gue mutusin buat ga ngehubungin lo lagi. Lo tau kenapa?! Gue sakit hati Mel! Lo gapunya otak? Beneran gapunya otakk??!!"

"Jadi selama ini lo belom sempet ngaca var? Lo ga liat dimana kesalahan lo? Lo ga tau sakit hati lo itu ga sebanding sakit hati gue? Lo ninggalin gue di sekolah,demi jemput Klea mantan lo. Apa gue marah? Enggak. Lo bentak gue di kantin yang rame banget kaya gitu. Sampe anak-anak Baksan gosipin gue,apa gue ngata-ngatain lo 'anjing' kaya apa yang lo bilang tadi? Enggak.
Lo diemin gue selama 2 bulan,dan asal lo tau selama 2 bulan itu gue berusaha ga marah sama lo. Tapi apa lo ngehargain gue? Enggak Var! Gue sayang lo,tapi maaf,gue lebih sayang diri gue sendiri. Dan mutusin lo adalah jalan terbaik. Biar gue ga terus sakit hati."

Melody memutuskan telfonnya sepihak. Hatinya hancur,benar-benar hancur.

*flashback off*

Melody terisak. Ia menceritakan itu semua kepada ketiga temannya. Perempuan mana yang tidak sakit hati? Orang yang selama ini dicintai,datang memberi caci. Perih, hanya rasa itu yang berkedut dihati Melody.

"Anjing lah! Cowo mana yang bego kaya gitu. Emang dia gabisa ngomong baik-baik sama lo? Ngomong kalo dia sakit hati. Gampang kan? Ga harus ngatain orang ky gitu. Goblok. Benaran GOBLOK." emosi Haidar memuncak.

Melody hanya menggeleng lemah.

"Dan lo masih sayang cowo model Keivar Mel?? Lo beneran setres dah Mel." Sambung Muntaz.

"Gue tau Mel,lo sakit. Gue jadi saksi dimana lo di tinggal di sekolah demi Klea,lo di bentak di kantin cuma gara-gara bercanda sama Farel. Lo di cuekin,dia terus ngehindarin lo. Gue tau Mel. Gue tau lo sakit" Kata Caca lirih.

Melody mengangguk.

"Gue beneran nggak nyangka Ca. Itu Keivar kan?? Keivar ca. Dia maki-maki gue. Gue selalu berusaha nutupin semua perasaan gue,tapi kenapa dia tau? Bahkan gue sama sekali ga ngejar dia. Kenapa dia bisa bilang gitu? Seolah gue yang jahat disini."Ujar Melody lemah.

Caca,Muntaz,dan Haidar saling bertatapan.

"Fiks Mel,ini si ada yang ga suka sama lo."

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang