tigapuluh (3)

40 2 0
                                    

Randy dan Melody terlihat asik menyantap semangkuk bubur ayam di sebuah taman,rencananya memang ingin jogging tapi apa daya Melody selalu meminta makan,makan,dan makan. Sampai akhirnya,

Bugh.

Sebuah bola basket mendarat mulus di kepala Melody,membuat gadis itu melepaskan mangkuk buburnya, merasakan pening di kepalanya saat ini. Rahang kuat Randy mengertak, sialan. Siapa yang berani membuat Melody terluka,secara tidak langsung ia berurusan dengan Randy.

Randy membayar buburnya,lalu menatap Melody yang memegang kepalanya. Tatapannya beralih pada seorang laki-laki yang baru saja melemparkan bola basketnya ke kepala Melody,laki-laki itu memasang wajah datar tanpa dosa seakan dia tidak melalukan apapun barusan.

"Anjing! Sini lo!" Teriak Randy.

Laki-laki itu tampak mendekat.

"sorry. Tadi lempar asal,malah kena lo." Tutur laki-laki itu.

Melody mengangkat kepalanya yang masih pening,

"Iya santai,gapapa---lah Renald?" Melody menunjuk wajah laki-laki itu.

Iya,itu Renald,teman satu tongkrongan Haidar. Dunia memang sempit,kenapa coba harus ketemu temennya Haidar. Sial.

Randy tampak bingung,kenapa bisa Melody mengenal lelaki sialan ini?

"Melody? Pacarnya Haidar kan?" Tanya Renald.

"Gausah sok kenal,dia pacar gue!" Sentak Randy.

Melody melolot kaget.

"Oh udah ganti cowo." Tutur Renald pelan.

"Eh ap--" baru saja Melody ingin mengeluarkan suara,Randy kembali menyelak kata-katanya.

"Bilangin ya sama Haidar-Haidar kurang ajar itu! Ya mungkin temen lo? Sampein ke dia,gausah so-soan maenin cewe! Kencing aja belom lurus udah belagu,brengsek! Gue bakal nyamperin tu anjing nanti,tunggu tanggal mainnya aja. Gue gasuka cewe gue di sakitin! Bangsat!" Titah Randy seraya mengepalkan jari-jarinya,dan menarik lengan Melody untuk segera pergi.

Tinggalah Renald yang menganga kebingungan,tapi baiklah,pesan itu akan di sampaikan.

.....

Melody menghentakkan kakinya di sepanjang jalan. Randy benar-benar menyebalkan,harusnya Melody bisa mengobrol sedikit dengan Renald, mungkin untuk sekedar menanyakan kabar Haidar. Alih-alih mengobrol, Randy malah bersandiwara menjadi 'pacar' baru Melody. Ah benar-benar menyebalkan!

"Kenapasi kamu malah kesel?!" Tanya Randy.

"Pake nanya lagi! Kamu tuh ya ihh!! Bener-bener deh!" Seru Melody gemas.

"Aku bilang kamu pacar aku biar si Renald itu bilang ke Haidar,kalo kamu udah bahagia sama orang lain. Daripada ketauan gamon? Malu!" Ujar Randy.

"Cara kamu salah Ndy! Kesannya malah aku yang murahan. Baru putus kemaren langsung punya pacar, gila ga si?!"

"Bawel!" Seru Randy.

.....

Di lain sisi,tampak Haidar yang berkutat dengan ponsel di kamarnya. Grup geng tongkrongannya sedang ramai,ia memutuskan untuk membaca isi obrolan disana.

Warung Babeh.

Renald Manuela
Tadi w jumpa Melody

sama cowo barunya😂

Kenan Revansya
Lah? Mksdnya?

Fazhil Alfatah
Kan emg udh putus sm Haidar tolol

W mh suka bingung,punya tmn gd pinter2nya pisan

Kenan Revansya
Dih mksd w,mksdnya si Melody udh pnya cowo baru gt? Cpt bgt

Geonard Sahalio
Bct bgst

Gibran Dermawan
Brisik lu goblok

Renald Manuela
Pesan untuk @Haidar raffasya

'gausah so-soan maenin cewe! Kencing aja belom lurus udah belagu, Gue bakal nyamperin tu anjing nanti,tunggu tanggal mainnya aja. Gue gasuka cewe gue di sakitin! Bangsat'
-cowonya Melody

Haidar memandangi isi pesan yang dikirimkan Renald. Apa benar? Melody sudah punya pacar? Haidar tertawa miris,lalu mulai mengetikan pesan.

Haidar reffasya
I dnt fuckin care.

Gibran Dermawan
Bagus! Gue suka Haidar

Kenan Revansya
Homo anjing

Geonard Sahalio
Najis!amit2

Fazhil Alfatah
Bct lu

Haidar mematikan ponselnya,merasa pusing dengan pesan-pesan tidak bermutu dari temannya itu. Kacau, itulah yang Haidar rasakan. Sebuah kesalah pahaman adalah penyebabnya,ah sial! Haidar memberikan hantaman keras pada tembok kamarnya,membuat jari-jarinya itu memerah padam dan ya sedikit ngilu mungkin.

Bukan-bukan,Haidar bukan sengaja melakukan hal yang tidak harus dilakukan. Tapi,perasaan memang tidak dapat disalahkan. Mencintai dua orang sekaligus memang sebuah kesalahan terbesar dalam lika-liku kehidupan,dan Haidar merasa terombang-ambing perasaannya sendiri.

Seperti yang Muntaz katakan sebelumnya,Haidar bingung harus kemana hatinya itu berlabuh. Satu sisi ia sangat mencintai Melody, tapi menolak Alexa juga bukan keputusan yang baik. Lalu apa yang sebaiknya dipilih? Pergi dari keduanya? Bukan keputusan yang baik juga kan? Ia akan menyakiti keduanya,atau justru lebih parah.

Drrrttt.. Drrrttt...

Getaran ponsel Haidar menyadarkan lelaki itu dari lamunan kosongnya, ah itu Alexa yang menelfon.

"Woi Dar,lagi dimana?" Tanya Alexa dari sebrang sana.

"Tiduran"

"Anterin ke rumah papa gue yuk, mau ngambil sesuatu. Bisa ga lo?" Tanya Alexa lagi,ya Mama dan Papa Alexa memang sudah berpisah sejak 5 tahun lalu.

"Iya,otw sekarang."

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang