"Iyalah serius,buruan! Jam 7 lhoo Haidar dateng,ayah mau ajakin Haidar main ps." Kata Ariyan seraya memainkan jari tangannya memeragakan sedang bermain ps.
"Astaga! Ko Haidar gada bilang sama Mel ya" seru Melody sambil menepuk jidatnya.
"Ayah aja baru telfon Haidar tadi,sebelum ke kemar kamu hahahaha" kata Ariyan sambil tertawa.
"Ihh au ahh Mel males sama ayah! Udah Mel mau mandi dulu biar wangi,ga kaya ayah bau ketekk iyuhh" ucap Melody seraya menutup pintu kamarnya.
Melody benar-benar takut,ayahnya adalah orang yang intens dalam menilai seseorang. Bagaimana kalau tiba-tiba ayahnya tidak menyetujui Haidar? Bisa hancur Melody.
"Astaga astaga Haidar bego banget si mau aja di ajakinn,kenapa ga nolak aja siiii ah elah kan gue yang puyeng jadinya" batin Melody.
....
"Mel buruan keluar,ini Haidar nungguin lhooo" kata Ariyan seraya mengetuk pintu kamar Melody.
"Sekalian pamit sama bunda dan Azka lho Mel! Mau otw ke bogor tuh?"
Lanjut peria paruh baya itu."BENTARR YAH!! MEL RAPIIN HANDUK DULU,BILANG BUNDA JANGAN JALAN DULU!!" Pekik Melody dari dalam kamarnya.
"Berisik banget Allahuakbar! Iyaiya" jawab Ariyan.
Tak lama,Melody keluar kamarnya mengenakan joger hitam dan kaus kuning seperutnya. Melody buru-buru berlari menghampiri bunda dan Azka yang sedang memasuki tas-tas bawaan mereka ke dalam bagasi mobil paman Melody. Oiya,bunda dan Azka di jemput paman Melody yang memang datang dari bogor.
"Hati-hati ya Pah,jangan ngebut bawa mobilnya" Kata Melody kepada pamannya itu.
Sedari kecil,Melody memang memanggil paman dan bibinya dengan sebutan 'papah-mamah'.
"Iya sayang,baik-baik disini ya,nanti kalo liburan sekolah nginep di bogor yang lama. Mamah sama Nenek kagen kamu dan ayahmu tuhh hahaha" jawab paman Melody.
Haidar hanya melongo,ia benar-benar tidak tahu kalau itu paman Melody.
"Lah Melody punya emak-bapak 2?" Batin Haidar.
"Babay abang Haidar!" Seru Azka sambil melambaikan tangan.
"Eh iyaa dadah Azkaa,hati-hati yaa!" Jawab Haidar.
Melody tersenyum tulus melihat Haidar,Haidarpun membalas senyum itu.
Setelah bersalaman dengan paman,dan ibunya Melody,Haidar menghampiri Ariyan dan memulai perbincangan kecil sampai mobil paman Melody mulai pergi menjauh.
"Ayo masuk! Ngobrol di luar ntar masuk angin" ucap Melody.
Haidar mengacak ramput gadis itu,dan lagi Melody hanya tertawa kecil sambil merapikan kembali rambutnya.
"Katanya mau makan bareng,tapi bunda sama Azka malah pergi duluan" protes Melody.
"Makan bertiga aja deh,abis itu ayah mau main ps sama Haidar" jawab Ariyan.
Di meja makan,Haidar dan Ariyan terlihat akrab,bercanda juga saling tertawa. Sesekali Melody ikut tertawa,virus kocak Haidar menular ke ayahnya itu.
"Jadi kalian udah pacaran?" Tanya Ariyan,nada suaranya berubah menjadi serius.
"Hah?? Engga om,eh belom maksudnya" jawab Haidar,Melody hanya menggangguk seraya menyuap kembali makanannya.
"Haidar,yang tadi jemput bundanya Mel itu kakaknya bundanya mel,jadi itu om-nya Melody tapi Mel emang panggil dia Papah. Jadi kamu jangan mikir Melody punya bapak 2 haha" kata Ariyan.
"Oalahh,iyaa tadi Haidar melongo haha Mel liat" sambung Melody.
"Ah iya om hehe"jawab haidar sambil menggaruk tengkuknya.
Malam ini terisi tawa,Haidar dan Ariyan yang asik bermain ps ditemani Melody yang menjurikan permainan tersebut. Ariyan dan Haidarpun terlihat akrab,dan sepertinya memang Haidar adalah lelaki yang berhasil mengambil hati Ariyan.
.....Keesokan harinya,Melody dan Ariyan benar menghabiskan hari sabtu bersama. Pergi ke mall untuk menonton film,makan bubur di pinggir jalan,juga berbagi cerita di taman,tempat kesukaan Melody. Melody menceritakan masa-masa sekolahnya,bagaimana guru-guru selalu menghukumnya karna PR yang selalu tidak siap,juga teman-temannya yang menjunjung tinggi minat satra Melody. Melody juga menceritakan Haidar,sosok konyol yang berhasil membuatnya jatuh hati.
Juga minggu yang di habiskan di bogor,bersama keluarga Melody di sana,berkumpul bersama dan menjaga 4 sepupunya yang masih kecil-kecil.
Hari ini,senin. Hari dimana siswa nasional merasa malas,karna masa liburnya harus terhenti. Ardyan, aggota OSIS pengurus mading sekolah sudah menghubungi Melody semalam,dan puisi Melody sudah di cetak dalam poster cukup besar untuk di tempel di mading.
Melody memasuki gerbang Baksan pagi ini,lalu langkahnya tertuju pada ruang OSIS,Ardyan bilang ia akan menunggu Melody di ruang OSIS pagi-pagi sekali untuk membantunya menempel puisi Melody.
"Assalamualaikumm!!" Seru Melody.
"Waalaikumsalam,masuk Mel" jawab Ardyan.
"MMS isinya apa aja ni kak?"
"Puisi lo,sama ini nih pengumuman dari perpus,sama artikel tentang Bahasa Indonesia biasa"
"Ohh,buset itu puisi aku ga kegedean di cetaknya?"
"Etdah Lo-gue aja apa Mel,kaku banget kesannya"
"Iyeeiyee yaudah gc yu tempel,ntar keburu rame"
Ardyan mengangguk,lalu bergegas ke mading untuk menempel isi mading. Selesai membantu Ardyanpun Melody bergegas menuju kelas,Ardyan sempat mengajak Melody untuk sarapan bersama tapi Melody menolak.
Melody memasuki kelas, mendapatkan Muntaz dan Caca yang sedang memakan Bekal Caca. Tapi Haidar tengah merebahkan kepalanya di atas meja dan menutupi badannya dengan jaket.
"Mun,Haidar kenapa??" Tanya Melody.
"Ga tau,kaya sakit tapi pas gue tanya katanya ngantuk"
"Ck,lo gimana sih! Temen sakit bukannya di tolongin"
"Lo aja tolongin,lo kan pacarnya"
Melody terdiam dan menggeleng,ada-ada aja si Muntaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody ✓
Teen FictionSemua yang berawal indah apa harus berakhir nanar seperti ini? Langit yang tadinya cerah sekarang selalu mendung. Meski ribuan faktor memaksa Melody untuk selalu tertawa,hatinya tak pernah sebahagia itu. Melody Sevilia Arkeila, Gadis yang patah kare...