empatpuluh (3)

39 2 0
                                    

Gadis itu meringkuk dalam selimutnya kala seseorang mengetuk pintu tidak sabaran. Liburan memang sesuatu yang menyenangkan,berada di kamar seharian sambil menonton film sendirian juga sangat menyenangkan.Ujian Nasional kakak kelas memang sangat menguntungkan para junior,karena libur seminggu dan dapat bersantai beberapa hari,walaupun sehabis itu dikejar tugas yang membuat otak hambur-hamburan.

Tok tok tok!!

Tok tok tok!!

Bagus,bunyi gedoran pintu itu berhasil membuat kepala sang gadis menjadi pening. Dengan malas Melody keluar dari selimutnya,lalu segera berjalan ke arah pintu dan memutar knopnya.

Ceklek...

"C'mon Bee! Its sunday and you still be a laz---"

Grep!

Melody memeluk sosok tinggi di depannya,dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang milik Randy.

"I knew that u're gonna miss me,"
Tutur Randy sambil mengelus surai hitam milik sepupu tersayangnya ini.

Entah karena alasan apa,Melody menangis sambil tetap memeluk manusia jangkung ini.

"Randy,I don't know what to say but--- hikss.."

Randy membawa Melody masuk kedalam kamarnya,dan menutup pintu untuk memastikan Melody baik-baik saja. Melody terus menangis sesegukan,

"Hei,hei... kamu kenapa? Ada masalah ya? Kenapa ga pernah cerita sama aku?" Tanya Randy,

Melody menggeleng lemah.

"I just really can't explain this,I miss you." Ucap Melody di sela tangisnya.

Randy mengerutkan dahinya, "kamu nangis cuma karna kangen aku? Biasanya juga kangen tuh,tapi ga pernah nangis. Ada masalah ya?"

Melody diam dan langsung menangis seperti anak kecil.

Huweeeee.....

Randy semakin bingung,sebenarnya ini anak kenapa?

"Lah? Hei Bee,so you are not happy I'm here? Okey,i'll back to Bogor tomorrow."

Melody menangis semakin kencang, aishh anak ini benar-benar se-random itu.

"Kamu ga sayang aku,kamu malah mau pergi...hiks.."

Lagi-lagi Randy menggeleng pasrah,

"Kamu pasti udah lama deh nahan nangis ya?? Mel,aku ga suka liat kamu kaya gini,aku sumpah deh aku ga ngerti kamu kenapa. Kamu mau rahasiaan sama aku ya??-----

Melody menggeleng,

---ya terus apa? Kamu aja ga ada cerita sama aku,gimana aku mau ngerti kenapa kamu nangis gini Sweety,astaghfirullah."

Melody mendengak,menatap Randy dengan wajahnya yang sudah mirip seperti anak tk sehabis menangis.

"Kamu UN Ndyy,aku gamau ganggu kamu. Aku ga mau ganggu waktu belajar kamu."

Randy tersenyum saat Melody mengerucutkan bibirnya,gadis itu selalu menjadi anak manja saat bersamanya.

"Kan sekarang aku disini,masih belum mau cerita?"

Melody menggeleng lagi,

"Ka Ardyan tau semuanya,he can tell you so much think, Aku... gamau ngungkit semuanya lagi,"

Randy mengangguk sambil tersenyum,

"Okay,mandi gih. Aku di kamar sebelah ya,"

Ini memang permintaan Melody dan Randy sejak kecil,keduanya ingin di buatkan kamar di rumah masing-masing. Melody meminta kamar di rumah Randy,dan Randy juga meminta kamar di rumah Melody. Walaupun kadang kamar itu di jadikan kamar tamu kalau ada tamu yang menginap.

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang