tigapuluh (7)

43 2 0
                                    

"Balik sama siapa Mel?" Tanya Caca.

Setelah kejadian jam istirahat tadi, Caca benar-benar berakting seolah tidak ada apapun yang terjadi. Agar Melody tidak tau bahwa ia sedang berusaha membut Haidar sadar akan kesalahannya.

"Balik bareng gue?"

Suara berat Haidar mengejutkan Melody,ia telan mentah-mentah semua kata yang ingin sekali ia keluarkan.

"No thanks,bareng Ka Ardyan." Jawab Melody datar.

"Lo bareng Muntaz kan Ca?" Tanya Melody.

"Iya,gue duluan ya. Kalo ada sesuatu yang mau diceritain dateng aja kerumah gue,atau telfonan berjam-jam juga gapapa. I knew you aren't okay." Tutur Caca.

Melody memeluk Caca,dan mencium pipi sahabatnya itu,bersamaan dengan bunyi rem motor Ardyan yang berdecit dan berhenti tepat di depan kedua gadis tersebut.

"Iyuh,rabies deh gue dicium titisan bulldog." Kata Caca sambil tertawa.

"Enak aja lo anak curut. Sana gih! Bau lo disini lama-lama." Balas Melody sambil mengibas-ngibaskan tangannya.

"Hati-hati Mel," Ucap Haidar.

Melody terdiam,apa ia tidak salah dengar?

"You too."

Jawab Melody,kali ini dengan senyum tulus yang biasa ia beri kepada Haidar semasih mereka bersama dulu.

Melody menaiki motor ninja merah milik Ardyan,dan perlahan motor itu melaju menuju kedai es krim yang Ardyan janjikan.

"Kak!" Panggil Melody.

Ardyan sepertinya tidak mendengar karna suara angin ditambah dengan helm yang menutupi telinganya.

"KAK!" Panggilnya lagi,kali ini lebih keras.

"Busett!! Pelan-pelan kek Mel,"

"Ih lo-nya aja budek!"

"Maafin deh,ada apa Melody?"

"Anak baksan alay banget deh, apaan coba tadi kita di liatin. Kaya histeris benget gitu anaknya. Gue tau lo kakel, anak OSIS,berkeliaran kesana-kemari, cuma ga gitu juga kali liatinnya."
Tutur Melody panjang lebar.

"Mau tau kenapa?" Tanya Ardyan.

Melody mengangguk,anggukan itu terpampang jelas di kaca spion Ardyan.

"Nanti di dalem kedai aja jelasinnya,sekarang turun." Kata Ardyan.

Mata Melody kian berbinar,menatap kedai es krim di depannya. Surga bagi Melody,karna gadis itu benar-benar mencintai es krim.

Ardyan menyebutkan es krim yang ia dan Melody pesan,menerima 2 cup es krim,dan membayarnya.

"Duduk dulu." Kata Ardyan.

Melody mengambil es krim miliknya dari genggaman Ardyan,lalu duduk tenang di hadapan lelaki itu.

"Lanjut ga?" Tanya Ardyan di sela-sela diam Melody yang menikmati es krimnya.

"Apa?"

"Kenapa anak Baksan histeris?"

Melody mengangguk,mewakili kata lanjutin lanjutin.

"Karena mereka kaget,seorang Ardyan ke kantin sama cewek,jalan sama cewek,ketawa sama cewek,ngobrol banyak sama cewek, dan sedeket itu sama cewek." Tutur Ardyan.

"Lah iya? Emang sih,dari dulu kisah hidup lo lurus aja gitu kaya jalan Tol. Gada skandal-skandalan," Sahut Melody.

"Yeh sialan ni anak dugong! Mel,cewe yang deketin gue banyak,tapi gue gasuka mereka semua. Lenjeh,jijik."

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang