sembilanbelas

40 4 0
                                    

"Tentang aku,tentang perasaan yang pernah aku bilang ke kamu waktu di ruang musik. Aku rasa kamu bener tentang komitmen,tapi aku mau kita punya ikatan yang jelas,aku mau semua orang tau kalo Melody udah punya Haidar. Biar hari ini dan seterusnya,aku punya sesuatu yang lebih jelas dibandingkan kemarin. Jadi,aku mau kita lebih dari teman, tetap berkomitmen dalam ikatan yang jelas,aku mau kamu jadi pacar aku,will you?" Kata Haidar.

Melody terdiam,dan tetap menatap laki-laki itu lekat.

Melody benar-benar tidak percaya dengan kata-kata Haidar,memang semenjak beberapa minggu yang lalu,kala Haidar menyatakan perasaanya dan Melodypun ikut menyatakan keduanya seperti memiliki hubungan yang tidak jelas.

"Dar?" Kata Melody.

"Iya??"

"Emmm.. I think I will" kata Melody.

Haidar tersenyum,dan menarik Melody kedalam dekapannya.

"Thank you" kata Haidar pelan.

Sosok yang konyol dan bar-bar ternyata punya hati yang besar. Melody,perempuan 'bar-bar dan gila' yang nyatanya rela mempertahankan orang yang ia cintai.
Haidar,laki-laki 'konyol dan banyak tingkah' yang bisa melembek untuk seseorang yang benar-benar ia cintai.

Lalu mereka tertawa bersamaan,jika diingat-ingat memang kisahnya sangat aneh. Haidar yang jatuh cinta dengan kepribadian Melody,dan Melody yang luluh pada hati Haidar. Apa ini terlalu cepat? Setidaknya, waktu kejadian di ruang musik itu,mereka mengizinkan hatinya untuk saling memberi waktu. Tapi semuanya tetap,tak ada yang berubah.

"Sempet kebayang bakal kaya gini nggak si?" Tanya Melody.

"No!! I didn't expect this. Hahahaha" jawab Haidar dengan tawanya.

Mereka berdua kembali tertawa.

"Bikinin aku puisi dong?" Kata Haidar.

"Kita formal banget ga si pake aku-kamu?" Tanya Melody.

"Iya si,yauda kita pake aku-kamu nya di moment yang sweet aja,kaya sekarang ini misalnya" jawab Haidar.

"Bikinin puisiii.." rengek Haidar.

"Mana kertas sama pulpen?"

"Tutuh di meja aku" tunjuk Haidar.

"Stay there! Dan baca puisinya pas aku udah pulang nanti" kata Melody.

Haidar mengangguk.

Melody menuliskan beberapa patah kata di kertas itu,di atas meja Haidar.
Sesekali senyum indahnya terukir, setelah lama Melody mengejar angan, akhirnya kali ini ia terhenti.

"Udah!" Seru Melody,dan Haidar menyengir.

"Mel kan tadi beli obat buat kamu,tapi gada makannya,Mel grab-food ya,bubur ayam" kata Melody seraya menghampiri Haidar.

"Iyaa bawell!!! Bawel banget sii,aku disuruh makan mulu. Nanti buncit  nii" kata Haidar sambil menunjuk perutnya.

"Gapapa biar sembuh,besok gausah sekolah dulu! Awas ya maksain,Mel marah!"

....

Pagi ini Melody terbangun dengan senyum,bersiap untuk berangkat ke sekolah dan turun untuk sarapan bersama Bunda dan Azka.

"Azka,kamel berangkat. Bun,mel berangkat assalamualaikum" ucap Melody seraya melenggang pergi keluar rumah itu.

Melody turun dari motor driver  online itu,lalu memasuki koridor dengan gagah.

"Eh itu ka Melody"

"Hai ka!"

"Ka Melody pinter nyanyi tau"

"Eh ka Melody"

Itulah bisik-bisik adik kelas saat Melody lewat,Melody hanya terseyum dan sesekali melambaikan tangan.

Hatinya kini sedang berbunga. perasaan itu,kembali datang. Perasaan yang berbalas tentunya, bukan sekedar angan atau harapan. Setelah sekian lama terdiam dalam lamunan yang nyatanya tak pernah berakhir,kali ini biarkan ia tersenyum tulus,bukan lagi paksaan, bukan lagi tuntutan.

Apa yang Tuhan rencanakan memang akan selalu lebih baik dari apa yang manusia angankan. Terang kembali menjamah gelap yang saat itu kalut dalam keseharian,apa ini akan berakhir bahagia? Atau memang Tuhan merencanakan sesuatu yang akan menyakiti relung hatinya lagi? Biarkan saja semuanya mengalir, pelan,damai,dan berarah.

....

Disisi lain Haidar baru saja mengerjapkan matanya,perutnya masih terasa sangat penuh,semalam ia menghabiskan satu setengah mangkuk bubur. Bagaimana tidak, pertama Melody menyuruh menghabiskan buburnya,dan tiba-tiba Melody menyuruhnya menghabiskan bubur Melody juga.

Matanya tertuju pada selembar kertas dan pulpen di atas meja dekat kasurnya itu,dengan sigap Haidar menariknya,itu puisi yang Melody buat semalam.

belum ada judul.

Kau tau? Sesuatu baru saja dimulai,
hal yang mungkin akan mengukir senyumku di setiap malam.
Untuk mu,terimakasih telah datang,
dan tolong jangan lagi buat luka.

Biarlah kelamku dan gelapmu menjelma cerah setara matahari pagi, biar kenangan terukir seindah lembayung senja di pengujung hari.

Dan satu lagi,
tetaplah seperti ini,
tak akan aku biarkan ragamu itu pergi, tak akan pula kubiarkan rasamu itu mati.

Maaf haidar ini bukan puisi,jatohnya kayak curhat. Gapapa yang penting Melody cantik! Maaf ya huehehe abisan bingung mau nulis apa.

-melody.ar-

Haidar tersenyum,dan terkekeh dengan kata-kata di bawah puisi itu. Lucu sekali Melody.benar-benar pagi yang menghibur.

Melody ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang