Melody baru saja memijakan kakinya di Baksan. Ia berjalan dengan tegap, sesekali membalas sapaan teman-teman atau pun adik kelas yang memanggilnya di jalan. Melody memang termasuk siswa terkenal di Baksan,di tambah lagi sekarang ia ber-geng dengan Caca,Muntaz,dan Haidar yang sama kocaknya. Terlebih Haidar dan Muntaz yang sudah banyak di kenal orang dari awal masuk sekolah,karna tingkah konyolnya itu.
Saat sedang berjalan dengan wajah sumringah,seseorang menepuk pundak Melody dari belakang. Melody terlonjak kaget dan mengelus-ngelus dadanya pelan.
"Monyong. Eh astaghfirullah..astaghfirullah" gumam Melody.
Kedua orang itu tertawa lepas,tapi tunggu? Dua orang? Melody segera membalikan badannya,dan mendapati Caca dan Muntaz yang masih terbahak.
"Sialan lo berdua! Dasar anak kutukan" seru Melody sambil menoyor kepala Muntaz dan Caca.
"Lah lah? Berangkat berdua?" Sambung Melody.
Caca mengangguk,dan Muntaz hanya mengangkat bahunya itu.
"Nih anak nyusahin,subuh-subuh nelfon gue. Gue kira telfon dari bebeb yakan, eh tapi gue lupa kan gue kaga punya bebeb. Tiba-tiba dia cerita katanya lagi ngambek sama bokapnya gara-gara si om lupa beliin eskrim pas pulang kerja. Akhirnya dia minta bareng sama gue. Karna kaga mau di anterin si om" Jelas Muntaz,dan Caca hanya menyengir ria.
"Lagian semalem gue beneran ngidam cornetto" sahut Caca.
Melody hanya terkekeh sambil menggeleng. Ketiga orang itu lanjut berjalan ke arah kelas. Sesampainya di kelas,Caca segera mendekatkan diri kepada Melody.
"Lo deket sama Haidar?" Tanya Caca seakan Menyelidik.
"Setres lo! Deket lah kan kita temenan"
"Bukan itu maksud gue,deket kaya pdkt gitu loh" lanjut Caca.
"Engga ko ca,sotoy banget lo"
"Gimana engga? Lo sering keluar sama Haidar berduaan,ke kantin berduaan,di kelas berudaan,cabut pelajaran berduaan. Cocok tau"
"Lo juga kan gitu sama Muntaz" jawab Melody acuh. Sebenarnya Melody masih tidak mengerti dengan perasaannya. Yang Melody rasakan adalah,nyaman dengan Haidar.
"Tapi lo beda Mel,gapapa ko gue dukung. Semalem aja lo berduaan kan di taman?"
"Idih,ko tau? Nguntit gue ya lo!"
"Dih goblok! Haidar kan bikin insta story foto lo lagi ngadep atas ngeliatin lagit sambil senyum"
"Emang? Ko gue ga liat?"
Semalam memang Haidar mengambil gambar Melody diam-diam,lalu mengupload nya ke insta-story.
"Nahh tu Haidarr!" Seru Caca.
Wajah Melody yang langsung terlihat cerah saat melihat kedatangan Haidar sangat mudah diterka orang lain. Caca tau Melody merasakan sesuatu, tapi Caca masih ingin bungkam.
Haidar tersenyum lebar,menghampiri Melody lalu mengacak-ngacak rambut gadis itu.
Melody hanya tertawa kecil,mengacak rambut memang sudah menjadi kebiasaan Haidar.Tak lama bel berbunyi,seluruh kelas mulai senyap. Dan memulai sesi belajar-mengajar.
.....
Bel istirahat berbunyi,Melody menolak ajakan Haidar untuk ke kantin. Ia masih setia dengan film yang ia tonton di ponselnya. Sedangkan Caca,dan Muntaz sudah hilang entah kemana.
Tiba-tiba seorang perempuan dengan rambut terkuncir itu menggebrak meja Melody. Membuat Melody melotot,saat ini Melody benar-benar ingin menonjok perempuan itu.
Brakkkkkkk.
"Anjing" umpat Melody.
Buru-buru Melody menyimpan ponsel nya,dan berlagak santai dengan memasang wajah tanpa dosa.
"Heh jablay!! Lo kira lo siapa bisa deket-deket sama Haidar hahh??!! Gausah gatel lo jadi cewek." Kata perempuan itu.
Jadi cuma masalah haidar? Tolol amat. Ucap Melody dalam hati.
Melody mengerutkan dahinya,ia masih enggan bicara.
"Bisu lo hah??! Takut?!!" Bentak perempuan itu.
"Bacot! Lo harusnya ngaca,siapa disini yang jablay??! Lo apa gue?! Goblok." Sahut Melody.
"Denger ya Yuna,seandainya gue jablay terus kata-kata yang cocok buat lo apa hahh??!! Whore!" Kali ini emosi Melody mulai merebak.
Ya,dia Yuna. Gadis yang memang selalu mencari mati dengan Melody. Saat Melody bersama Keivar dulu, Yuna menghujat Melody di depan Keivar. Dan berakhir bungkam karena Keivar mengusir gadis itu. Tapi,Melody bukan perempuan alay yang harus pura-pura teraniaya agar di bela orang banyak. Tanpa segan, Melody bisa saja melukai perasaan seseorang.
"Lo bisa ya,berduaan sama Haidar kemana-mana, cabut pelajaran berdua,ke kantin berdua,sampe ke taman malem-malem berdua?? Najis jablay!" Sahut yuna.
"Lah bodo,yang berduaan juga gue kan? Ko lo ribet banget si? Emang ya dari dulu lo gada kapok nya sirik sama kehidupan orang. Lo boleh sebut gue jablay,or anything else. Lo pikir Haidar bakal mau sama cewe sirikan begini?? KAGA LAH BEGO! ngotak!" Seru Melody,sambil mengetuk-ngetuk jidat Yuna.
"Lah lo pikir Haidar mau sama jablay?" Tanya Yuna.
"Bukannya selama ini gue sama Haidar berduaan mulu kata lo? Apa itu yang namanya ga mau? Goblok haha. Sama bego nya lo sama anjing"
Kata-kata Melody berhasil membuat Yuna bungkam.Melody melenggang pergi meninggalkan Yuna yang masih terdiam. Di sana,di depan pintu kelas, ketiga temannya tengah menahan tawa,Melody tau mereka ada disana, karena Yuna membelakangi depan kelas,jadi Yuna tidak sadar jika sedari tadi Caca,Muntaz dan Haidar sendiri tengah menonton aksi Yuna melabrak Melody dan berakhir ceming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody ✓
Teen FictionSemua yang berawal indah apa harus berakhir nanar seperti ini? Langit yang tadinya cerah sekarang selalu mendung. Meski ribuan faktor memaksa Melody untuk selalu tertawa,hatinya tak pernah sebahagia itu. Melody Sevilia Arkeila, Gadis yang patah kare...