Dua

69.6K 3.4K 85
                                    

"PERGI SAJA ENGKAU PERGI DARIKUUUU~ BIAR KU BUNUH PERASAAN UNTUKMU~" Laras bernyanyi dengan volume suara yang bisa membuat gendang telinga Sita serasa ingin pecah. "MESKI BERAT MELANGKAH, HATIKU, HANYA TAK SIAP TERLUKA~"

Sita menepuk paha Laras yang sedang berdiri. "Woy Ras! kalau nyanyi biasa aja kali. Mentang-mentang suara lo lumayan."

"Bodo! Gue lagi patah hati, biar cepet move on gue mau nyanyi." jawab Laras, ia menjulurkan lidahnya kearah Sita dan melanjutkan nyanyinya lagi yang tadi sempat tertunda.

"Kuping gue sakit Monyet, lo nyanyi keras-keras!" ucap Sita langsung merebut mikrofon dari tangan Laras.

"Lo kenapa sih Ta, Elle yang punya rumah aja gapapa. Kenapa lo yang marah?!"

"Eh Kutil Badak, lo udah nyanyi dari sejam lalu. Sekarang gantian gue lah!" balas Sita sambil mencari lagu-lagu yang akan dinyanyikan selanjutnya.

Elle hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah ajaib dari sahabatnya. Kedua sahabatnya yang selalu bertengkar ketika bertemu namun selalu merindukan satu sama lain saat salah satunya tidak ada.

Elle, Sita, dan Laras sedang berada di rumah Elle. Sehabis pulang sekolah mereka sudah merencanakan akan mampir ke rumah Elle. Mereka bersantai dengan bernyanyi-nyanyi ria sekalian menghibur Laras yang habis putus dari pacarnya, begitu kalau kata Sita.

Saat irama awal lagu bergema, Elle dan Laras langsung tertawa terbahak-bahak apalagi saat melihat Sita berjoget seperti biduan.

Ada berondong tua
Tebar tebar pesona
Sukanya daun muda
Dia lupa usia
Ada berondong tua
Fangky habis gayanya
Sukanya hura hura
Hei ku di ajak maunya

Berondong berondong tua
Jelalatan cari mangsa
Keluar masuk lubang buaya
Jadi santapan wanita wanita muda

Berondong berondong tua
Jelalatan cari mangsa
Keluar masuk lubang buaya
Jadi santapan wanita wanita muda
Berondong dong dong dong dong

Laras melirik jam yang menggantung di dinding, sudah pukul lima sore. Kalau tidak pulang, Ibunya dan Ibu Sita pasti akan mencari mereka. Laras mencolek bahu Sita yang masih asyik bernyanyi sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Ia memberi isyarat pada Sita untuk segera menghentikan aksi bernyanyi.

"El, udah sore nih gue mau pulang dulu ya." pamit Sita setelah mereka semua membereskan barang-barang yang mereka sempat pakai ke tempat semula.

"Iya nih El, gue juga mau pulang. Tapi lo gapapa di rumah sendiri?" tanya Laras yang sedang mengambil tas dan memakai kaos kakinya.

"Iya gapapa, paling bentar lagi abang pulang. Makasih ya udah mau nemenin gue hari ini,"

Laras mengangguk, ia memakai dasinya yang tergeletak di kursi. "Sekalian hibur gue habis diputusin sama si Ares, jadi gue juga mau bilang makasih."

"Ya udah, kita pulang dulu ya El, Bye..." pamit Sita pada Elle.

Elle membuka pintu untuk para sahabatnya, ia mengantar Laras dan Sita sampai ke luar rumahnya. Ia tersenyum tatkala tak melihat mobil Laras di halaman rumahnya lagi, sahabat yang selalu mengisi hari-hari yang kosong.

Elle kembali ke dalam rumahnya, ia menutup pintu rumahnya. Ia berjalan menuju sofa tempatnya dan sahabatnya tadi menghabiskan waktu. Elle memainkan ponselnya, membuka salah satu aplikasi di ponselnya untuk ia mainkan. Rumah tidak seceria tadi saat Sita dan Laras berada di dalam rumahnya.

Tiga puluh menit Elle hanya berdiam diri di ruang televisi, ia sudah mulai jenuh. Elle merebahkan tubuhnya ke sofa, ia mendownload salah satu aplikasi permainan di ponselnya. Mengusir kegabutan.

Possesive Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang