"Ayo semua turun. Temennya yang masih tidur dibangunin." perintah dari Pak Ratno setelah bus sudah memasuki sebuah kapal besar di pelabuhan.
Ardi mengerjapkan matanya, Elle di sampingnya. Masih tidur pulas dengan memeluk tubuhnya. "El, bangun." Ardi menepuk pipi Elle pelan.
Bukannya bangun, Elle malah mengeratkan pelukannya dari samping. "Masih ngantuk."
Ardi menghembuskan napas berat. Ardi menyingkirkan tangan Elle dari pinggangnya. Ia menyelipkan tangan kirinya di bawah lutut Elle dan tangan kanannya di tengkuk Elle. Ia menggendong Elle keluar bis dan menaiki tangga untuk mencari tempat duduk yang nyaman di dalam kapal ferry.
Rian menepuk bahu Ardi setelah ia mencari tempat yang nyaman untuk Elle melanjutkan tidurnya. "Wuis ada gendong-gendongan nih, yang digendong juga tidur lagi."
"Kasihan dia kecapean."
"Emang Elle ngapain aja?"
"Kemarin beres-beres rumah dulu, dia mau pergi lama. Abangnya kan juga jarang di rumah."
Rian mengangguk paham. "Cocok deh dijadiin istri."
"Lo jangan suka sama Elle!"
"Gak lah, gue itu masih setia sama Sita."
"Bagus."
Elle mulai terganggu dengan suara-suara disekitarnya, membuka matanya perlahan. "Ardi," panggil Elle serak khas seperti orang bangun tidur.
Ardi menoleh. "Ya El? Kamu lapar?" Ardi mengelus kepala Elle.
Elle menggeleng. "Ayo keluar, aku mau liat laut." Elle menarik tangan Ardi untuk keluar dari ruangan yang ia tempati sekarang.
Pada saat berjalan ke luar, Elle sedikit oleng karena efek nyawanya yang belum terkumpul sempurna. Ardi menahan lengan Elle agar tidak jatuh. "Hati-hati El," ucap Ardi, lalu ia menggandeng tangan Elle.
Angin bertiup sangat kencang, Elle melihat laut luas di depannya dengan pandangan terpukau. "Wah..."
"Dingin El, ini masih jam tiga lebih empat puluh lima menit," Ardi menyampirkan jaketnya ke tubuh Elle, jadi sekarang Elle mengenakan dua jaket di tubuhnya. "15 menit lagi kita udah sampai."
"Masuk lagi aja yuk?" ajak Ardi pada gadis di depannya yang masih takjub dengan pemandangan di gelombang yabg dihasilkan laut. Terlihat seperti belum pernah naik kapal ferry sebelumnya.
"Gak mau," tolak Elle, ia melihat ke belakang, terdapat kursi santai di sana. "Duduk di sana aja mau?"
"Kamu bener gak kedinginan?" tanya Ardi yang dijawab Elle dengan gelengan kepala.
Elle dan Ardi sama-sama diam, tidak ada yang berbicara. Elle menikmati perjalanan hingga mereka sampai pelabuhan Gilimanuk, lalu masuk kembali kedalam bis.
"Ini kita nanti langsung masuk ke hotel, nanti di sana sudah terdaftar satu kamar akan ditempati oleh empat orang."
"Ya Bu."
"Ini perjalanannya sampai ke hotel berapa jam ya Bu?"
"Kurang lebih 3 jam." jawab Bu Ratna.
Suasana bis kembali sepi karena para murid melanjutkan tidurnya. Telebih lagi, ini masih menunjukkan pukul empat pagi.
"Kira-kira dari kamar kamu ke kamar aku jauh gak ya El?"
Elle mengangkat bahu. "Gak tau aku." jawabnya lalu kembali memakan snack keripik kentang.
Ardi dan Elle melanjutkan percakapannya hingga bis memasuki sebuah hotel Bintang empat. Sekolah mereka memilih Sheraton hotel yang terletak di Jl. Benesari, Banjar Pengabetan, Kuta sebagai tempat untuk menginap beberapa hari ke depan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Teen Fiction[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...