Empat Puluh Tiga

29.1K 1.5K 30
                                    

Ardi sudah siap dengan pakaian dan kacamata renangnya. Kemarin, dirinya dengan Elle baru sampai di rumah Mr. Aland sekitar jam setengah sebelas malam. Mr. Aland tidak marah, tapi hanya memberikan satu pukulan untuk wajah Ardi. Dan Ardi sudah tahu bagaimana nanti jika ia bertarung dengan Mr. Aland besok.

"Adrian sudah siap?" tanya Mr. Aland pada Adrian.

"Sudah Pa."

Ardi meregangkan otot-otot seperti memutar kedua lengan, shoulder touch, bent over swings, dan melakukan pemanasan air selama beberapa menit.

"Mari kita mulai." Mr. Aland memberikan senyum pongah pada Ardi. Pria tua itu seperti meremehkan Ardi, yakin bahwa kemampuan Ardi akan berada jauh dibawah Adrian.

Ardi dan Adrian sudah berada di posisi masing-masing. Mengembuskan nafas pelan, Ardi mulai mendengar suara Mr. Aland.

Saat Ardi sudah mendengar suara peluit, ia dan Adrian mulai menunjukkan kecepatan masing-masing dalam hal berenang.

"Elle yakin, Ardi yang bakalan menang." ucap Elle saat melihat Adrian yang tertinggal oleh Ardi.

"Itu berarti bagus, dia bisa berenang." balas Mr. Aland sambil memasang senyum malas.

Elle bersorak ketika Ardi sudah naik ke daratan. Gadis itu mengambil handuk dan menghampiri Ardi. Wajahnya terlihat sangat senang ketika mendapati Ardi yang mengambil handuk dari tangannya. Ardi bisa berenang dengan waktu yang terbilang cukup singkat dan Elle sangat bangga akan hal itu.

"Kamu keren."

"Makasih."

Elle menarik tangan Ardi untuk duduk di bangku panjang dekat kolam renang, mengambil handuk dari tangan Ardi dan mulai mengelap kepala Ardi. Elle juga memberikan sedikit pijatan pada kepala Ardi.

"Mau teh anget?" tanya Elle, ia tidak tega melihat badan Ardi yang menggigil.

"Enggak El, makasih. Kamu duduk sebelah aku aja." Ardi menarik tangan Elle agar bisa duduk bersebelahan dengannya. "Sebentar lagi aku bakal dapat restu Pak Aland, seratus persen."

"Kamu yang semangat. Jangan gampang nyerahin."

"Gak akan pernah nyerah. Apalagi biarin kamu sama si Keren."

"Derren." koreksi Elle.

"Iya, Derren."

Tidak ada pembicaraan pagi diantara mereka, membuat Elle merasa canggung. Elle merasakan rambutnya diusap oleh Ardi. 

Ardi tersenyum ke arahnya. "Kamu mau makan?" tanyanya. "Aku tau, kamu dari pagi belum makan."

"Aku gak lapar kok."

"Habis mandi, aku temenin kamu makan."

Ardi bangkit dari duduknya dan mengambil tas yang berisi baju ganti di meja. Menuju kamar mandi dekat kolam renang, sedangkan Elle menunggu sambil menonton Adrian yang sedang bersama Sita.

"Enak juga ya pacaran setelah nikah." gumam Elle. Ia beranjak dari bangkunya dan menghampiri Adrian.

"Pacaran terus," goda Elle pada Adrian dan Sita.

"Biarin, siapa suruh gak nikah-nikah." balas Sita ketus. "Masih gak terima gue El, kalau lo sama si Ardi. Bawaannya masih sakit hati,"

"Namanya juga cinta Ta. Susah kalau mau nolak."

Adrian hanya diam, ia tidak ingin ikut-ikut perbincangan antara Elle dan Sita. Adrian lebih memilih membersihkan diri. Ia kira Elle datang ke sini akan mengejeknya karena kalah dari Ardi, ternyata belum.

Possesive Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang