Jikalau Kau Cinta-Judika
***
Elle mengusap air matanya kasar. Ia bukan gadis lemah, ia bukan gadis yang cengeng. Elle kembali memasang senyum bahagia dengan sejuta kepalsuan di dalamnya."El! Ngapain di sana?" tanya Sita dengan membawa kue ditangannya. "Sini."
Elle menghampiri kedua sahabatnya. "Kalian lagi ngapain?"
"Mau post foto kita bertiga, ayo foto dulu." Laras mengambil ponsel milik Sita.
"Mir!" panggil Laras pada Mira. "Tolong fotoin gue, Elle sama Sita."
Mira mendekat pada ketiga gadis tercantik di acara malam ini. Ia mengangguk ketika Laras memberikannya ponsel Sita dan mulai mengambil gambar Elle dan kedua sahabatnya.
Sita memasukkan ponselnya ke dalam tas selempang yang digunakannya. "Makasih ya Mir."
Mira kembali mengangguk. Ia berlalu dari hadapan ketiga orang itu. Kembali ke tempat makanan dimana tempatnya berada tadi.
"El?"
Elle menoleh dan tersenyum ceria. "Ya?"
"Lo kenapa?"
Elle mengernyit bingung. "Gue kenapa?" tanyanya. "Maksudnya?"
"Lo beda." balas Laras. "Senyum lo emang seneng, tapi mata lo gak bisa bohong."
"Gue seneng kok. Ini hari ulang tahun gue."
Sita mengambil tangan Elle. "Kita udah sahabatan dari kapan sih El?" tanyanya lembut. "Dari muka lo kalau lagi mah berak juga gue tau. Jujur sama gue lo—"
"Lo habis nangis." sela Laras tanpa basa-basi.
"Gara-gara Ardi?" tebak Sita dengan mata memicing curiga.
Elle mendesah lemah, ia menarik tangan Sita dan Laras agar mereka bisa duduk di meja pojok. Elle menaruh ponselnya di depan Sita dan Laras. Ia mengatupkan tangannya lalu mendekatkan ke wajahnya.
"Lo kok?!" ucap Sita tak terima yang disusul dengan umpatan dari Laras. "Bangsat!"
"Jadi dia gak dateng gara-gara Alexa lagi?"
"Alexa?" tanya Elle bingung.
"Kita baru mau kasih tau ini El." Laras memejamkan matanya sejenak. "Alexa itu mantan Ardi, dan lo bisa menyimpulkan sendiri dari perlakuan Ardi ke Alexa itu beda."
"Atau dengan kata lain Ardi belum bisa ngelupain Alexa." tambah Sita dengan mimik wajah sedih. "Ini terjadi lagi El."
Elle tertawa hambar. "Ya. Ini terjadi lagi." Elle mengulangi ucapan Sita. "Gue emang gak berhak untuk dicintai."
"Bukan gitu El." timpal Laras. "Mungkin Ardi bukan laki-laki yang baik buat lo."
Tapi, kalau Ardi ngelakuin kesalahan yang sama kayak aku, aku harap kamu bisa bersikap adil.
Tiba-tiba sepotong ucapan Ivan kembali ke dalam otaknya. Elle tidak yakin apakah ia bisa berbuat adil dengan cara menjauhi Ardi. Ia bukan menyayangi Ardi, melainkan rasanya pada Ardi sudah masuk level yang lebih tinggi dari itu. Rasa ini tidak sama saat ia bersama dengan Ivan.
Laras dan Sita yang malah mendapatkan respon tatapan kosong dari Elle mulai panik. Mereka berdua mengguncang-guncangkan tubuh Elle, membuat Elle tersentak.
"Jangan sedih El, kita selalu ada buat lo."
Elle tersenyum tipis. "Emang kalian yang sama lalu ada buat gue." Elle merangkul kedua sahabatnya. "Gue sayangggg banget sama kalian."

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Novela Juvenil[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...