Sepuluh

43K 2.4K 41
                                    

Delapan tahun yang lalu...

"DASAR ISTRI GAK TAU DIUNTUNG!" bentakan Mr. Aland pada istrinya, Mrs. Natalie.

"Kamu selalu pulang malam. Kamu selalu dengan simpanan kamu Mas. Aku selalu bingung mau jawab pertanyaan Elle seperti apa!"

Plak!

Mr. Aland menampar istrinya sampai Mrs. Natalie tersungkur ke lantai. Mr. Aland berlutut lalu menjambak rambut istrinya dengan kasar. "Kamu itu harusnya sadar Natalie! Aku sudah cuma-cuma memberikan rumah ini untukmu! Aku juga bekerja untuk memenuhi pendidikan anak-anak. Harusnya kamu tau posisi kamu! Orang tua kamu sudah menjual kamu padaku, jadi jangan terlalu banyak bicara."

Elle yang baru saja keluar dari kamarnya melihat Ibu dan Ayahnya bertengkar memilih untuk diam di tempat melihat semuanya. Selalu seperti ini jika Ayahnya pulang. Memukul dan memarahi Ibunya.

"Cukup sudah aku berada disini! Aku sudah bosan dengan kamu yang selalu seperti ini jika aku pulang! Aku lebih baik pergi!" Mr. Aland melepaskan tangannya dari rambut Mrs. Natalie lalu berjalan menuju kamarnya, ia keluar dengan menarik dua koper di tangannya.

"Mas! Jangan pergi Mas!" Mrs. Natalie menahan kaki Mr. Aland.

"Lepas." Mr. Aland mencoba melepaskan tangan Mrs. Natalie dari kakinya sampai kakinya menendang wajah Mrs. Natalie dan ya, ia berhasil melepaskan tangan Mrs. Natalie dari kakinya. Mr. Aland melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

"MAS!"

"MAS!"

"MAS! APA KAMU GAK MIKIRIN NASIB ANAK-ANAK KITA NANTI?!"

"MAS!" teriak Mrs. Natalie sambil menangis kencang dengan hidung yang mengeluarkan darah karena tendangan dari Mr. Aland.

***

Satu tahun kemudian...

Elle yang sudah selesai memakai seragam merah putih, dasi beserta tas kuda poni kepunyaannya. Elle ingin pamit ke sekolah pada Ibunya. Hari ini hari Senin dan ini adalah akhir semester. Foto copy hasil akhir semester akan dibagi. Seperti biasa, Elle pasti akan mendapat peringkat satu dengan nilai terbaik.

"Mah, Elle pamit sekolah dulu ya." Elle mengetuk pintu kamar ibunya berulang kali, tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari dalam.

"Mah... Bangun, udah jam setengah tujuh."

"Mamah."

"Mah." Elle mencoba mengetuk pintu kamar Ibunya lebih keras lagi, tapi tetap tidak ada tanda-tanda Ibunya akan membuka pintu.

"Elle masuk ya Mah... ."

Elle membuka pintu kamar Mrs. Natalie, dan betapa terkejutnya dia melihat pemandangan di depan matanya. Ibunya berbaring tak berdaya dilantai dengan tubuh pucat.

"MAMAH!!" Elle berlari ke arah Mrs. Natalie yang terjatuh dari tempat tidur dengan keadaan tak sadarkan diri.

"Ya ampun Mah." Elle memangku kepala Mrs. Natalie di pahanya, menepuk pipi Ibunya pelan-pelan.

"Mah,"

"Mamah,"

"Bangun dong mah."

Possesive Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang