Ardi membawa sebuah amplop ke dalam rumahnya. Ia bersorak senang karena Ardi mendapatkan beasiswa yang di selama ini ia idam-idamkan selama ini.
"Mama!!! Ardi lolos Maaa...." teriak Ardi bahagia.
Mrs. Hana datang menghampiri anaknya yang sedari tadi terus mengangkat kertas berwarna putih dan memutar-mutar tubuhnya.
"Kamu kenapa?"
"Kemarin Ardi coba-coba cari beasiswa di Singapura. Eh, malah keterima beneran." ucap Ardi dengan senyum masih terpasang di wajah tampan itu.
Ardi memang sebelum ujian nasional sudah mencari-cari beasiswa di luar negeri, tapi ia tidak ingin terlalu jauh. Akhirnya pilihan Ardi jatuh pada salah satu universitas terkenal di Singapura.
"Serius kamu?!"
"Mama baca aja sendiri."
Mrs. Hana merebut kertas tersebut dari tangan Ardi. "Ternyata kamu pinter juga ya Di. Mama gak nyangka."
"Ardi gini-gini pinter ya Ma. Jangan salah." ucap Ardi jumawa.
"Hm... Nanti mama kasih tau Papa deh. Sana kamu main apa kemana gitu, di rumah terus kayak gak punya kerjaan aja." usir Mrs. Hana pada Ardi.
"Bantuin mama aja gimana?"
"Gak mau! Terakhir kali kamu bantu Mama, dapur berantakan. Teflon belah jadi dua, pisau jadi tumpul, dapur jadi becek!"
"Oke, Ardi gak bantu Mama lagi." ucap Ardi pura-pura merajuk.
"Bagus kalau gitu."
"Ya udah! Ardi minggat aja kalau gitu."
"Ya sana minggat aja. Mama malah seneng."
Ardi berbalik badan lalu berjalan menuju kamarnya. Ardi membuka laci disebelah kasurnya. Ia membuka kotak yang didalamnya terdapat cincin.
Ardi ingin, setelah ia selesai kuliah dan bekerja di perusahaan Ayahnya, Ardi akan langsung melamar Elle. Sebelum itu terjadi, Ardi akan memberikan Ardi cincin ini agar semua orang tau Elle sudah ada yang memiliki.
"Semoga Elle cepet maafin gue." Ardi kembali menyimpan cincin tersebut di dalam laci mejanya.
***
"Papah mau tambah?" tanya Elle dengan tangan yang masih menyuapi ayahnya.
"Ini kamu beneran masak sendiri El?"
"Iya, aneh ya Pah rasanya?" Elle mengusap sudut bibir ayahnya yang terkena bubur buatannya. "Emang buburnya gak seenak restoran yang biasa Papah makan."
"Siapa yang bilang gitu?" Mr. Aland membenarkan letak duduk tubuhnya agar lebih nyaman. "Restoran manapun kalah enak sama bubur buatan kamu El."
"Kalau Papah suka, berarti ini harus habis." Elle sedikit mengangkat tupperware ditangannya. "Tinggal dikit lagi."
"Gak usah kamu suruh Papa juga bakal habisin El." ucap Mr. Aland yang dibalas Elle dengan senyum manis.
"El?"
"Papah mau minum?" Elle sedikit membungkuk untuk mengambil botol minuman yang sudah ia siapkan di dalam tas.
"Bukan El."
"Terus apa dong?"
"Kamu yakin mau ikut Papa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Novela Juvenil[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...