Hari ini adalah pertama masuk sekolah, setelah dua minggu lamanya libur. Rumah Ardi sangat berisik karena suara teriakan dari Ibunya.
Ardi merasa sangatlah malas untuk bangun, tubuhnya memang sudah berdiri, tapi matanya tidak bisa berbohong. Bahwa dia masih sangat mengantuk. Ia sudah terbiasa bangun di atas jam sembilan, selama dua minggu ini.
Mrs. Hana yang menunggu Ardi yang tidak segera turun. Padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul lima lebih lima belas menit.
Akhirnya Mrs. Hana memutuskan untuk menuju kamar anaknya. Dengan masih mengenakan celemek dan membawa spatula di tangannya.
Mrs. Hana masuk ke dalam kamar Ardi. "Astaga, ni anak." Mrs. Hana menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya dengan pemandangan di depannya.
Ardi kembali tertidur dengan memeluk guling.
"Ardi bangun, dasar anak kebo." Mrs. Hana mengguncangkan tubuh Ardi. Tersadar sesuatu, Mrs. Hana kembali berucap. "Lah berarti gue ya." gumamnya.
"Ardi bangun... Dasar anak bidadari." koreksi Mrs. Hana.
Ardi menggeliat dalam tidurnya. "Hm..." jawab Ardi setengah sadar.
"Bangun, mandi, terus turun ke bawah. Sarapan." perintah Mrs. Hana, ia lalu meninggalkan kamar Ardi dan kembali ke dapur.
Ardi mengucek matanya, ia berdiri dan mengambil handuk baru yang masih terlipat rapi di kursi belajarnya.
Setelah segala urusannya di kamar mandi dan mengganti pakaiannya selesai. Ardi segera turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"Kamu kapan Try out?" tanya Mr. Adam yang sedang memakan sup jagung buatan Mrs. Hana.
"Kalau yang dari sekolah sih akhir Januari Pa."
"Papa udah pesenin kamu buku khusus buat belajar materi UN. Dipelajari, jangan cuma jadi bantalan buat tidur. Buku SBMPTN juga, kamu mau ambil saintek atau linjur?"
"Ardi udah belajar semuanya Pa. Buat jaga-jaga."
"Jangan lupa ke gereja. Jangan cuma belajar terus tapi gak berdoa."
"Iya Pa."
"Papa gak minta kamu harus dapet beasiswa atau apa, tapi Papa minta. Kalau bisa nilai kamu yang tinggi. Lumayan kan, nilai rapot udah bagus, tinggal nilai UN yang ditingiin. Siapa tau kamu keterima SNMPTN."
"Iya pa, Ardi usahain."
"Udah ngomongnya, sarapan dulu." Mrs. Hana menyela perbincangan Ardi dan suaminya.
Keluarga Ardi makan dalam diam. Sampai Ardi berpamitan untuk berangkat sekolah bersama Elle.
***
Ardi Chandra: Aku udah sampai di depan
Setelah membaca chat dari Ardi, Elle segera mengambil tas dan menutup pintu rumahnya. Elle menghampiri Ardi yang sedang memainkan ponsel.
"Udah semua?" tanya Ardi sambil menyerahkan helm.
"Udah."
"Udah sarapan?"
Elle menyengir lebar. "Belum," jawabnya. "Tadi bangunnya telat, jadi gak sempet sarapan."
Ardi melihat jam tangan miliknya. "Masih jam segini, sarapan dulu aja."
"Aku ikut kamu aja."
"Oke." Ardi menutup helm fullface miliknya, dan melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.
Hingga mereka sampai di warung bubur ayam. Ardi dan Elle membicarakan apa saja yang bisa mereka bicarakan, sekali-kali mereka tertawa dengan candaan receh Ardi.
![](https://img.wattpad.com/cover/183096012-288-k866315.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Teen Fiction[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...