Di pagi yang cerah di SMA Angkasa Ardi, Awang, dan Reza sedang menyalin PR Mila karena mereka lupa bahwa hari ini ada PR matematika pelajaran Pak Ratno sang guru killer. pelajaran matematika saja sudah cukup membuat mereka keringat dingin, ditambah dengan pak Ratno sang guru killer. Lengkap sudah sekolah membuat neraka sendiri.
Sedangkan Rian yang baru saja datang memakai headset sambil bernyanyi menghampiri Ardi, Awang, dan Reza.
"Your Every Picture
nem mo rim mat
te du go ship po, Oh.. Bae
Come Be My Teacher
nim mo dun gol da ga ru cho jwo
Your One, Your Two"Rian bersenandung sambil menari-nari di depan Ardi, Awang, dan Reza yang membuat mereka menatap Rian dengan tatapan aneh.
"Lo nyanyi lagu apaan Yan?" tanya Awang bingung melihat tingkah Rian yang selalu bertingkah ajaib.
"Oh mam ma My
Oh mam ma My
I've Waited All My Life
ne jon bu ram ke ha go ship po
Oh mam ma My
Oh mam ma My
Looking For Something Right
i je jo gu mun nak al ges so"Alih-alih menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya, Rian lebih memilih melanjutkan menyanyi lagu yang sedang ia dengar. Awang melepaskan headset secara paksa dari telinga Rian, geram karena pertanyaannya dari tadi hanya diabaikan.
"Apaan sih lo! Gue lagi seru nih!" ucap Rian menatap Awang dengan pandangan permusuhan.
"Heh Kunyuk, gue tanya tadi itu lagu apaan?"
"Oh... Ini? Judulnya Boy With Luv cari aja di Google pasti ketemu,"
"Lagunya siapa?"
"BTS."
"ANJIR!" pekik Ardi, Awang dan Reza secara bersamaan.
"Lo sekarang jadi fanboy? Gila... Gila... Gila... Gue gak habis pikir sekarang Rian salah arah kayak gini." timpal Ardi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Apa yang salah coba? Coba dengerin deh, lagunya bagus." bela Rian, dia tak suka bila Ardi mengatakan bahwa ia salah arah. Salah arah bagaimana? Bencong gitu? Hello, gini-gini Rian masih suka yang punya manusia yang punya dada sama apem.
"Lo dengerin lagu si muka plastik?" tanya Reza tak percaya.
"Gini-gini lo bilangin muka plastik, apa kabar Lucinta Luna yang ada di indonesia?" tanya Rian dengan tangan berada di pinggang.
"Serah lo deh cowok gemulai." ucap Reza mengalah.
"Eh pada ngapain nih kok buku matematika pada di keluarin?" Rian baru sadar jika di meja teman-temannya terdapat buku matematika mereka masing-masing. Kecuali Rian tentunya.
"Ada PR Cuk! Lo belom ngerjain?"
"Mampus! Gue lupa! Liat dong liat." Rian langsung mengambil acak buku dari salah satu temannya. Tidak peduli dia belum menaruh tas di tempat duduk seharusnya ia tempati.
"SELAMAT PAGI ANAK-ANAK!" sapa Pak Ratno yang tiba-tiba datang, mengagetkan seluruh kelas.
"Aduh Pak Ratno udah dateng lagi, alamat gue kena jewer sama suruh berdiri di depan dah."
Untuk dijewer dan berdiri di depan Rian tidak masalah sama sekali. Tapi, Pak Ratno jika mau menjewer murid-murid yang bandel seperti empat serangkai pembuatan onar di sekolah tidak tanggung-tanggung. Namun, sebelum menjewer murid-muridnya Pak Ratno membudidayakan untuk mengupil dengan tangan bekas ngupil baru akan menjewer para murid nakal. Itulah yang membuat Rian ketar-ketir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Teen Fiction[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...