Sembilan Belas

23.4K 1.3K 23
                                        

Mobil Robicon hitam milik Ardi sudah terparkir cantik di halaman rumah Elle sejak jam tiga pagi. Ardi berjalan memasuki rumah Elle, tak lupa memberi salam Adrian terlebih dahulu.

Sudah seminggu berlalu, dan hari ini adalah hari keberangkatan murid-murid SMA Angkasa ke Bali.

"Bang."

Adrian yang sedang membaca koran di teras rumah, menoleh sedetik ke arah Ardi. "Hm?" jawabnya cuek.

"Mau izin jemput Elle Bang."

"Oh. Ada di dalam."

Ardi mengangguk dan masuk ke dalam rumah Elle, ia naik ke lantai atas untuk menghampiri Elle.

"El." sapa Ardi.

Ardi tidak perlu mengetuk pintu terlebih dahulu karena memang pintu kamar Elle terbuka lebar, di depan pintu sudah ada satu koper berukuran sedang milik Elle.

Elle menoleh ke samping, ia tersenyum manis melihat kehadiran Ardi di depan kamarnya. Elle mengambil jaket pemberian Ayahnya yang menggantung sempurna di clothes hanger.

"Udah?" tanya Ardi saat Elle menutup pintu kamar.

"Udah. Yuk."

Baru saja Elle akan akan mengambil koper berwarna peach-nya dan melangkah, tapi Ardi menghalanginya. Dengan sigap Ardi mengambil koper milik Elle dan mengangkatnya. "Biar aku aja. Cewek cantik gak boleh bawa beban berat." ucapnya lalu menggandeng tangan Elle.

Elle tersenyum tipis. "Pagi-pagi udah dikasih yang manis-manis aja nih." celetuk Elle.

"Aku juga El." Ardi melewati Adrian yang sedang membaca koran kemarin. "Udah dikasih yang manis. Ini, di sebelahku." Ardi melirik Elle.

Adrian mengintip dari balik koran, ia tidak membaca berita yang tertulis di koran tersebut. Namun sebenernya ia memasang telinga, untuk mengetahui apa saja yang Elle dan temannya bicarakan.

Ardi memasukan koper milik Elle ke bagasi mobil miliknya. "Kamu senyum itu manis banget, Mbak Nana aja kalah." Ardi mencubit pipi Elle gemas.

Diam-diam Adrian mencibir. "Sae ae lo Pentol Kekeyi, belum bisa cari uang aja banyak gaya."

Ardi membuka pintu mobilnya untuk Elle. "Silahkan." Ardi mengayunkan tangannya, mempersilahkan Elle masuk.

"Bentar ya, aku pamit dulu sama Abangku."

Ardi menepuk jidatnya. "Hampir lupa."

Ardi menghampiri Adrian yang (pura-pura) membaca koran. Ingat, tujuan Adrian membaca koran kemarin adalah ingin memata-matai Adiknya yang mulai beranjak dewasa.

"Bang, ak—saya mau pamit berangkat bareng sama Elle."

"Ya." sahut Adrian tanpa melihat Ardi. Adrian sibuk membolak-balikan koran di tangannya.

"Kamu masuk dulu deh Di, aku mau ngomong sama Bang Adrian bentar."

Setelah ardi masuk ke dalam mobil. Elle mendekati Adrian dan berbisik. "Iri bilang Bos." ucapnya disertai kekehan.

Adrian mendelik. "Kurang ajar ya kamu sama Abang." Adrian bangkit dari tempat duduknya dan berkacak pinggang.

"Iya-iya Bang..." Elle sedikit berlari menuju dan membuka pintu mobil milik Ardi. "...kotan." Elle masuk ke dalam mobil Ardi sebelum nanti Abangnya berubah menjadi Thanos.

Hampir saja Adrian melempar pot yang berada di sebelahnya ke arah mobil Ardi yang mulai meninggalkan rumahnya. Tapi niat itu Adrian urungkan, ia tidak ingin cepat beruban hanya karna marah-marah tak jelas.

Possesive Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang