Pagi-pagi sekali Ardi sudah berdiri di depan pintu apartemen dengan sebuket bunga tulip kesukaan Elle. Tangan Ardi mengetuk pintu apartemen beberapa kali.
"SABAR! ORANG SABAR DISAYANG DAKJAL!" jawab orang dari dalam yang Ardi duga bukan Elle.
Pintu apartemen Elle terbuka. Sita menganga lebar melihat seseorang di hadapannya. "Ini mah Dakjal beneran," gumamnya yang masih dapat Ardi dengar. "Ekhem. Ngapain lo di sini?"
"Mau ketemu Elle. Dia ada?"
"Belum bangun. Pulang lo sono."
"Tadi Elle chat gue. Gak mungkin dia belum bangun." balas Ardi datar.
Sita berdecak kesal. "Masuk lo!" Sita membuka jalan untuk Ardi. Wanita itu kembali ke dapur untuk menyelesaikan kegiatannya yang tadi sempat tertunda.
Ardi melepas sepatunya, meletakkan di rak sepatu. Ia masuk dan melangkah menuju kamar pribadi Elle.
"El?"
Elle yang sedang bermain ponsel menoleh ke belakang. Gadis itu tersenyum melihat kedatangan Ardi. "Kok gak bilang mau dateng?" Elle bangun dari rebahannya. "Aku belum mandi sekarang."
"Gapapa. Kamu masih tetep cantik." Ardi meletakkan bunga pemberiannya di atas meja sebelah kasur Elle. "Kamu di sini sama siapa aja?"
"Sita, Laras sama Frans."
Mata Ardi menyipit. "Siapa Frans?"
"Frans itu—" ucapan Elle terhenti oleh lengkingan suara anak kecil dari arah pintu masuk kamarnya. "Aunty!!!"
Sita mengendong Frans sambil membawa sarapan untuk Elle. "Anak gue." ucap Ibu Muda anak dua itu. "Nih El sarapan lo. Jangan lupa mandi." tatapan Sita beralih pada Ardi. "Dan lo. Jangan macam-macam sama Elle. Gue mau pergi dulu cari keperluan buat apartemen ini."
"Kalau lo macem-macem. Awas! Gue plinteng pala lo."
Ardi mengangguk. "Lo tenang aja." balasnya mantap. "Lo gak sama Rian ke sini?"
"Ngapain Rian ke sini?" tanya Sita bingung.
"Bukannya lo istri Rian ya?"
"Heh! Jangan ngadi-ngadi lo!"
Sita meninggalkan kamar Elle dengan Ardi yang terheran-heran. Elle menepuk pundak Ardi pelan. "Dia Kakak Ipar aku Di."
Ardi menoleh. Terkejut. "Kakak kamu nikah sama Sita?"
"Iya. Buntutnya udah dua."
Ardi mencoba mengingat sesuatu. Seingatnya dulu ketika ia menggantikan Ayahnya untuk hadir di acara pernikahan Adrian, Adrian bukan menikah dengan Sita. Apa ia salah kira? Wajah istri Adrian yang dulu dan sekarang berbeda.
"Kamu serius?" tanya Ardi memastikan.
"Iya."
"Aku hadir waktu resepsi. Kok istrinya Bang Adrian beda sama Sita?"
"Sita kan waktu itu dandanannya tebel. Jadi kelihatan tua."
"Kamu juga El?"
"Apanya?"
"Kamu juga ikut ke resepsi pernikahan Abang kamu?"
"Ya iya lah. Kakak aku sendiri masa aku gak ikut."
"Kok kita gak ketemu ya El?"
"Entah. Wajahnya ketutup topeng. Jadi aku gak tau kamu yang mana."
Ardi berjalan ke luar kamar pribadi Elle. "Kamu mandi El. Kita nanti jalan-jalan. Aku mau lihat-lihat Jogya."
"Ya. Kamu tunggu di luar." Elle menghampiri Ardi. Menyerahkan gelas kosong yang tadi berisi smoothie buatan Sita ke tangan Ardi. "Sekalian bawain itu ke dapur ya. Makasih." ucapnya lalu menutup pintu kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Ex [END]
Teen Fiction[Sebelum membaca follow akun ini dulu] Elleonora Marischa Putri Elle. Seorang gadis kutu buku, cuek, culun, yang sayangnya pintar dan tajir. Kisah tentang dia yang berpacaran dengan seorang most wanted. Ardi Chandra Wijaya Ardi. Most wanted di SMA...