Extra Part 3

53.7K 1.9K 60
                                        

"Iya Ta, gue sampai bingung sama kelakuan dia sekarang." curhat Elle pada kakak iparnya. Mereka berdua sedang membicarakan sifat Ardi yang bertambah aneh. Elle hari ini berkunjung ke rumah Adrian, ia rindu pada Sita. Lebih tepatnya, Elle rindu bergosip dengan Sita.

"El?"

"Hm?" 

"Terakhir lo datang bulan kapan?"

"Gak tau, gue gak pernah itung. Udah telat satu bulan kayaknya,"

"ELLE!!!"

Elle menutup telinganya yang berdengung karena suara pekikkan Sita. Wanita itu menatap Sita sebal. "Lo bisa kurangin volume suara lo gak sih Ta?"

"Lo gak tau kenapa lo bisa telat?"

"Mungkin gue kecapean. Dulu waktu SMA gue sering telat juga."

"Goblok lo El."

Elle menggeleng lalu mengusap perut Sita yang mulai membuncit. "Jangan dengerin omongan Mama kamu ya Dek."

Sita menyengir, ia memukul mulutnya sendiri lalu berdiri dari duduknya. Wanita itu berjalan menuju kamar mandi, keluar dengan membawa benda kecil di tangannya. "Nih. Lo tes dulu sana." Sita memberikan Elle benda di tangannya, meletakkan benda itu di atas telapak tangan Elle. "Buruan!"

"Buat apa lo kasih ini ke gue Ta?" Elle memandang binggung barang di tangannya. "Gue gak bunting."

"Gue bilang tes dulu. Lo lihat kan anak gue udah tiga El?" Sita mendorong tubuh Elle menuju kamar mandi dekat sana. "Jadi gue udah tau tanda-tandanya."

"Tapi gue belum mau pipis."

"Bentar." Sita berlari ke dapur, hampir saja Elle menjerit melihat perbuatan Sita. Sita sedang hamil masih bisa berlari-lari seperti itu. Ya ampun! Elle menepuk dahinya, merutuki kelakuan Bumil yang satu ini. 

Sita kembali dengan membawa satu gelas besar berisi air mineral. "Minum." 

Elle menurut, ia mengambil gelas tersebut. Meminum air yang terdapat di dalam gelas itu hingga tandas. Elle menyerahkan gelas itu kembali pada Sita, mereka berdua menunggu di depan kamar mandi. "Kok gue belum kebelet ya Ta?"

"Tunggu bentar dulu. Paling bentar lagi juga kebelet." 

Elle merasakan dirinya ingin buang air. Sita menyuruh Elle segera masuk ke dalam kamar mandi. Sekitar berapa menit kemudian Elle keluar dari kamar mandi dengan wajah datar. Sita merasa was-was, apa dugaannya salah? 

"Gimana El hasilnya?" 

Elle mengangkat bahu acuh. Elle meninggalkan Sita menuju ruang tengah, tempat tadi mereka mengobrol bersama. Elle membaringkan tubuhnya di sofa empuk. Tidak sampai satu menit, suara teriakan Sita terdengar hingga sudut-sudut rumah. Elle tersenyum lebar.

"ELLE ELO HAMIDUN!!!" Sita menghampiri Elle dan menarik tangan Elle agar bisa ia peluk. Sita menggoyang-goyangkan tubuhnya dan Elle ke kanan dan ke kiri. "Selamat ya El. Akhirnya lo bisa jadi Ibu."

"Tapi gue kok gak ngerasa kayak orang hamil ya Ta?" Elle melonggarkan pelukannya dengan Sita.

"Itu berarti kondisi tubuh lo bagus, gue aja pengen loh El waktu hamil gak muntah-muntah, kayak waktu hamil Kevin."

"Gue kasih tau Ardi kapan ya?"

"Nanti aja, lo datang ke kantor Ardi." Sita memberikan Elle testpack yang sudah berada di dalam kotak biru dongker berpita merah jambu.    

"Oke deh kalau gitu. Makasih ya Ta, gue balik dulu."

"Mau pakai sopir gak?"

"Gak usah, gue bawa mobil sendiri aja."

Possesive Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang