Dua Belas

42.9K 2.4K 21
                                    

Love Me Like You—Little Mix

***

Pagi ini SMA Angkasa digegerkan dengan kedatangan bule ganteng dari SMA Ursa Mayor. Laki-laki berparas tampan, putih, yang memiliki tinggi sekitar 183 cm dan bersikap ramah pada semua orang. Poin penting dari semua itu adalah, laki-laki itu belum memiliki seorang kekasih.

"Katanya sih kelas XI MIPA 1 tuh."

"Katanya dia jomblo."

"Dia ramah banget cuy."

"Ganteng parah."

Elle yang mendengar bisikan-bisikan perempuan-perempuan centil di depan kelas berdecak tak suka, ia jadi tidak fokus membaca novel terbaru miliknya.

Telinganya menangkap suara bisikan dari beberapa gadis itu, SMA Ursa Mayor. Elle hanya berdoa dalam hati agar yang ia pikirkan tidak terjadi. Semoga bukan orang itu.

"El." panggil seseorang dari arah belakang tubuhnya.

Elle menoleh dan pandangannya bertemu dengan iris mata hazel milik Ardi. Elle membuang pandangannya, ia menutup novelnya dan masuk ke dalam kelas. Namun sebelum itu terjadi, Ardi sudah lebih dulu mencekal tangan Elle.

"Dengerin aku dulu El."

"Dengerin apa? Kita udah putus. Kamu masih punya telinga gak? Telinga kamu udah hilang?"

"Aku mau kita balikan lagi."

"Aku gak mau." balas Elle tak acuh.

"Aku bakal bikin kamu balik lagi sama aku. Aku yakin aku pasti bisa." ucap Ardi percaya diri. Ardi mendekat kan diri pada Elle dan  Ardi melepaskan cekalan tangannya pada Elle dan mengecup pipi Elle sekilas dan berjalan meninggalkan Elle yang mematung.

Elle menatap punggung Ardi yang menjauh. Ia mengusap kasar pipinya. Elle pergi ke tempat cuci tangan di depan kelas dan mencuci pipinya yang dikecup oleh Ardi. Elle kembali ke tempatnya membaca novel, namun Elle tidak membuka buku di tangannya. Pikirannya sedang melayang kemana-mana.

"Uy Jubaedah." Sita yang baru saja datang menyapa Elle yang bergeming sedari tadi.

Sita menepuk pundak Elle beberapa kali hingga Elle terlonjak. Elle menoleh pada Sita. "Eh Maemunah. Ngapain lo?"

"Kenapa lo kok bengong? Habis di apelin mantan?"

"Ha?"

"Gue tadi liat kak Ardi habis dari sini. Lo di apelin mantan?"

"Gak di apelin juga bahasanya Ta."

"Terus apa? Diajak balikan? Atau di anggurin, tapi sorry ni ye, gue lebih suka apel."

"Apa banget si Ta."

"Lo beneran diajak balikan sama Kak Ardi?"

Elle diam. Tak membalas.

"Jadi bener ya. Gue gak heran sih, secara lo sekarang udah cantik. Tapi ya itu, saingannya Kak Ardi banyak."

Sita masuk ke dalam kelas untuk menaruh tasnya ke tempat duduk, disebelah Elle. Sita kembali ke luar kelas dan duduk disebelah Elle sekalian menunggu Laras yang belum datang.

"Ehem El, lo udah tau murid baru yang dimaksud sama cabs sekolah kita?" Sita memang lebih sering memanggil perempuan-perempuan ganjen di sekolahnya dengan sebutan 'cabs', menurutnya sebutan itu lebih cocok daripada cabe.

Elle menggelengkan kepala sebagai jawaban. "Bagus deh kalau gitu." Sita mengembuskan napas lega. Untung saja Elle belum mengetahui orang yang akan masuk ke SMA Angkasa. Jadi Sita bisa bernapas dengan lega untuk sementara waktu.

Possesive Ex [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang