"kamu kenapa sayang?" Tanyaku selembut mungkin.
"Anii, gwaenchanayeo?" Tanyanya dengan cemas.
"Gwaenchana Daddy" sahutku meyakinkan bahwa aku baik' aja.
"Kamu kaya orang ngidam deh by" celetuknya.
"Nde, aku juga merasa gitu. Soalnya ini sama banget kayak pas aku hamil Taera" jelasku.
"Ya udah, nanti pulangnya kita beli testpack nde?" Ajak Tae.
"Nde oppa" sahutku.
Perjalanan pulang
"Kita ke apotek dulu ne"-Tae
"Nee oppa" jwbku singkat.
Skip~[testpack udh kebeli]
"Kenapa kita ga jadi tengok Taera, oppa?" Tanyaku.
"Sudahlah, ga apa. Taera sudah di rumah kok sama eomma appa. Jangan khawatir nee" katanya.
"Hmm, tapi aku kangen anakku" kataku sambil memonyongkan bibirku.
"Sebentar lagi sampe kok". Jawab Tae.
"Entar sampe rumah, kamu langsung cek ya" tambahnya.
"Nee nee" jawabku.
~sekip [dah di rumah]
"Annyeong, kita pulang" kata Tae begitu membuka pintu.
"Sepertinya eomma appa di kamar Taera deh, udah ah kamu cek dulu gih" perintahnya.
"Okeh" jwbku
Aku pun ke kamar lalu ke kamar mandi untuk mengecek apakah aku hamil atau tidak.
(Udah ke cek tuh pake testpack)
"Wah, garisnya dua" aku agak teriak karena terkejut.
"Berarti aku hamil, yeye" kataku girang dan memanggil Tae oppa lalu memberitahu nya tentang kehamilanku.
"Oppa, oppa, aku pregnant" kataku dengan mata berbinar.
"Mwo? Kamu seriusan? Yesss. Itu artinya aku bentar lagi jadi appa dua anak dong" girangnya.
"Iya, tapi kamu jangan kasi tau Roma appa dulu ya, biar surprise". Kataku.
"Okeh, makin sayang deh oppa sama kamu" sambil menoel noel pipiku.
"Saranghae oppa"kataku sambil mengecup bibir nya.
~seminggu kemudian~
"Kita ke dokter kandungan yuk" ajak Tae.
"Ayo, tapi Taera?" Tanyaku.
"Sudah biarin aja dia di rumah, lagian dia baru sembuh" jawab Tae.
~Dokter Kandungan~
"Selamat, usianya sudah 2 Minggu" kata dokter.
"Apa kelaminnya dok?" Tanya Tae.
"Kalo kelaminnya belum bisa dilihat pak, karena usianya masih sangat muda. Kalo lihat kelamin itu, usianya menginjak 4 atau 5 bulan pak" jelas dokter.
"Ouh begitu ya dok, saya tidak tau hehehe, makasih ya dok" kata Tae cengengesan.
Pulang 🚗🚗
"Kamu pengennya anak kita jenis kelaminnya apa?" Tanya Tae
"Apa aja kok, yang penting anak kita ga kekurangan apa pun nantinya". Kataku.
"Hmmm, kalau aku ingin anak laki laki. Agar dia bisa mewarisi ketampanan ayahnya" kata Tae
"Terserah mu saja, heh-" kataku
Dia mengelus-elus dan menciumi perutku yang masih sangat rata. Jangan khawatir, dia sebagai penumpang yang duduk di kursi belakang dan aku disampingnya. Sedangkan yang menyupir adalah pak Yul Min, atau pak Yul.
Sampai rumah 🏠
"Hey, kalian darimana? Kenapa tidak memberi tahu kami?" Tanya eomma begitu kami sampai rumah.
"Ani, tidak kemana. Kami hanya jalan jalan sekitar Seoul saja" elak Tae.
"Pak Yul, apakah benar mereka hanya jalan-jalan sekitar Seoul?" Tanya eomma kepada Pak Yul yang terdengar seperti menginterogasi.
"Ani Bu, tuan dan nyonya tadi minta diantarkan ke dokter kandungan" ceplos pak Yul.
"Hah? Ke dokter kandungan?" Tanya appa seperti terkejut.
"Apa benar yang dikatakan Yul Min? Tae, Rania?" Tanya eomma sedikit tegas.
"Nee eomma" jawabku dengan singkat dan menundukkan kepalaku.
"Kau boleh pergi Yul" perintah appa.
"Apa kau sudah mengandung lagi menantuku?" Tanya eomma dengan nada yang sangat lembut.
"Nee, eomma. Istriku sedang mengandung cucu kedua kalian" jawab Tae.
"Sudah berapa bulan usia kandungannya?" Tanya eomma pada Tae.
"Baru 2 Minggu eomma" kataku
"Tapi kenapa kamu engga bilang sama eomma? Pantesan eomma sering liat kamu muntah" gitu, eomma kira kamu kenapa" kata eomma.
"Iya eomma...howekk" aku langsung menutup mulutku dengan tangan dan langsung berlari menuju kamar lalu memuntahkan semua yang akan keluar tapi tidak ada apa.
"By, gwaenchanayeo?" Suara berat dan serak itu tak asing lagi di telinga ku.
"Nee" jawabku. Entah kenapa aku terkulai lemas dan perlahan pandanganku hitam semua setelah itu, aku tidak tau apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
Random{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤