go to Dubai

1.3K 57 0
                                    

Pukul 12, aku sudah mandi, sudah makan dan sudah semuanya. Begitu juga anak-anak ku dan suamiku. Aku menggendong Shin, Tae menggendong Taera, dan ahjumma Kang menggendong Shun.

"Eomma, appa. Aku pergi ya. Doakan ya ma, pa supaya masalahnya ga terlalu berat, biar bisa cepet balik lagi"-aku bersalaman dan memeluk eomma. Entah kenapa, aku meneteskan air mataku karena aku tidak rela harus pisah jauh dengan eomma.

"Nee, kalian hati-hati ya. Eomma sama appa doain biar kalian cepet balik lagi, kami ga bisa pisah lama dari cucu kami"-eomma dan appa.

"Ya udah, kalo gitu kami berangkat dulu ma, pa. Eomma sama appa baik' ya di rumah, kalau ada apa-apa, telpon aku aja"-Tae.

"Nee, nee"-appa.

Kami pun masuk ke dalam mobil dan akan berangkat ke bandara.

Kami pun masuk ke dalam mobil dan akan berangkat ke bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

30 menit kemudian...

Incheon International Airport

Kami sudah sampai di bandara Incheon dan segera mengurus semua keperluan yang di butuhkan. Setelah satu jam menunggu proses nya, akhirnya kami pun duduk di dalam pesawat yang akan menuju Dubai.

"Nyonya, Shun ingin susu"-ahjumma Kang.

"Oh, ndee, kalau begitu, ambilkan dia susunya di tas gendong ahjumma Min"-aku.

"Para penumpang dimohonkan untuk mematikan telepon genggam, karena sebentar lagi pesawat akan lepas landas"-suara pramugari.

Sudah siap semua, tidak ada dering dan notifikasi dari handphone seorang pun, akhirnya pesawat kami pun lepas landas dan meninggalkan Korea.

Menempuh perjalanan sekitar 3 jam, kami akhirnya tiba di bandara Dubai.

Dubai International Airport

Kami sudah sampai di Dubai dengan selamat dan Tae mengurus pasport, dan apalah itu. Setelah prosesnya selesai, barulah kami berangkat menuju rumah yang di beli oleh appa Tae di Dubai. Rumah itu tak kalah besar dari rumah Tae di Korea. Bahkan bisa dibilang  rumah yang kami tempati sekarang ini, besarnya hampir 2× lipat dibanding rumah appa.

"Haaaahhh? Oppa, ini..."-aku bengong melihat rumah bak istana yang sangat megah disana.

"Iya, ini rumah kita sayang. Appa beliin ini untuk kita karena appa tau apa yang akan terjadi sama perusahaan ini nantinya"-Tae membuka pintu rumah itu. Dan yakhh, dalamnya sangat luas.

"Sini, jadi nanti aku sama kamu tidurnya disini "-Tae menunjukkan kamar baru kami.

"Wahhh"-aku hanya bisa cengo melihat kamar baru kami. Luasnya ya, hampir seluas ruang keluarga rumah appa.

"Hey, sini. Kenapa bengong?"-Tae membuyarkan lamunanku.

"Ahhh, nee"-aku segera menuju Tae.

"Nah, yang ini kamar untuk Taera"-Tae sambil menunjukkan kamar yang dalamnya serba pink, dengan wallpaper karakter "hello kitty" dan ada tenda kecil di pojoknya,juga ada lemari kecil.

"Wah, bukankah ini terlalu berlebihan?"-tanyaku.

"Ani, lagipula appa ku tidak pernah keberatan semasih ia mampu"-Tae menuju kamar terakhir.

"Dan ini, kamar untuk jagoan kita"-Tae menunjukkan kamar yang didesain dengan wallpaper karakter "the cars" dan furniture serba merah.

"Wah wah wah,,, udah cukup kamu bikin aku cengo dad"-aku melipat tanganku di depan dada.

"Hehehe, oh iya ahjumma semuanya kalian bisa tidur di kamar mereka juga. Asalkan jangan tidurnya di ruang tamu"-Tae sedikit tegas.

"Arraseo, tuan"-all ahjumma.

"Ya udah, sekarang kalian istirahat dulu. Saya sama Nia juga mau istirahat"-Tae menarik tanganku menuju kamar.

"Nee, tuan"-all ahjumma.

Di kamar...

Tae menutup pintu kamar kami dan menguncinya. Begitu juga tirai yang ada di jendela kamar kami dengan gorden. Aku yang tau apa yang akan terjadi selanjutnya, memulai akting ku.

"Ahhh, oppa, aku lelah sekali hari ini. Hugh, sungguh hari yang melelahkan"-aku pura-pura kelelahan.

"Akan ku buat lelahmu hilang, baby girl"-Tae mendekatiku dan sekarang, jarak antara kami hanya 1 centimeter saja dan aku tidak mungkin bisa mengelak.

"Ma-mau ngapain!?"-aku gemetar.

"Ga ngapain sayang, aku cuma mau sama kamu aja"-Tae dengan wajah bergairah nya.

Tae menempelkan bibirnya dengan bibirku dengan penuh nafsu dan sangat lembut sekali.

"Oppa, aku lelah. Aku mau tidur"-aku.

"Ani. Kamu ga bisa nolak aku sekarang"-Tae dengan smirknya.

I'm so sick of this fake love... fake love...(dering telepon Tae).

"Fyuhh, selamat"-batinku.

"Oppa, ada telpon, angkat dulu gih. Siapa tau aja itu temen kamu yang ngasi kabar perusahaan"-aku membalikkan badanku menghadap ke samping.

"Oh iya, kamu tunggu disini nee"-Tae mengangkat telponnya.

Life With TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang