Kami tiba di rumah pukul tujuh malam, karena dari Dubai menuju Seoul, memakan waktu tempuh kurang lebih delapan jam lima belas menit.
Rumah...
"Eomma, Appa, kami plg" Tae.
"Yakhhh, akhirnya kalian pulang. Kami sangat merindukan kalian"eomma.
"Omo, cucuku sini dulu. Pelukan sama opa dulu"appa memanggil anak-anak untuk dipeluk.
"Opa... bogoshipda"Taera memeluk appa dengan erat.
"Nado bogoshipeo-yo"appa mengelus kepala Taera dengan lembut.
"Gimana kabar kalian?"eomma.
"Baik kok ma"aku menjawab dengan dihiasi senyum.
"Ya ampun, eomma sudah lama tidak memasak dengan mu ya"eomma memegang bahuku.
"Nee eomma"aku menjawab lalu memeluk eomma.
"Ya udah, sekarang kalian istirahat dulu gih, kalian kan baru sampai nih. Besok juga Taera mesti sekolah kan" eomma.
"Aish, besok Taera ga usah di sekolahin dulu deh. Kasian dia, pasti dia capek banget"appa.
"Ne ne. Besok Taera ga aku sekolahin" Tae mengambil koper dan membawanya ke kamar kami yang berada di lantai dua.
Kamar...
"Oppa, tidur dulu sana. Biar aku yang rapiin semuanya. Besok kan oppa harus kerja pagi" aku.
"Ne, gomawo" Tae menuju tempat tidur dan tidur.
Aku pun melanjutkan aktivitas ku seperti memasukkan bajunya ke lemari, dan membereskan kosmetik ku.
Pagi...
Aku merasakan hangatnya sinar matahari diluar sana yang sudah menerangi seluruh bumi ini.
"Eunghh, jam berapa ini?" Aku mengambil ponselku yang kuletakkan di nakas.
"Astagaaa, kenapa aku bangun sesiang ini? Bodoh sekali" aku mengumpat diriku sendiri karena aku bangun pukul sepuluh pagi.
Aku melihat ke samping, dan yakh di sampingku sudah tidak ada Tae lagi. Dia pasti sudah berangkat kerja.
Aku pun merapikan tempat tidur, lalu turun ke dapur membantu eomma. Tapi, apa yang bisa dibantu kalau aku saja bangunnya sesiang ini? Ahhh, biarkan lah. Toh aku juga bisa mencuci piring.
"Nak, siangnya kamu bawakan Tae makanan ke kantor ne" eomma.
"Oke ma" aku.
Aku pun akhirnya membantu eomma mencuci piring dan gelas kotor yang menumpuk di wastafel.
Pukul 11.00
"Eomma, aku mandi dulu ne. Aku mau anterin makanan buat Tae ke kantor" aku.
"Oh, ne ne" eomma.
Aku pun berlari menuju kamar mandi yang ada di kamarku dan mandi.
Setelah selesai, aku pun keluar dari kamarku dan mengambil kunci mobil dan berpamitan dengan eomma.
"Eomma, mana makanannya? Aku mau berangkat sekarang"aku menghampiri eomma.
"Ah, makanannya wadah rantang di meja makan"eomma menunjuk ke arah meja makan.
"Ah, ne. Eomma, aku berangkat dulu ne" aku pamit dan bersalaman dengan eomma.
"Hati-hati" eomma.
Aku pun mengambil mobil dan menjalankannya menuju ke kantor tanpa supir.
Di tengah perjalanan, aku memutar lagu "Fake Love"-BTS. Lima belas menit perjalanan, akhirnya aku sampai di kantor dan menuju lobby.
Sampai di lobby, aku disapa oleh seorang yeoja, yang merupakan sekretaris Tae.
"Permisi mba, mau cari siapa?" Tanyanya.
"Saya mau cari Tae nya" aku.
"Maaf, mbak ini siapa nya tuan Kim?"tanyanya lagi.
"Saya istrinya. Jadi, apa tuan Kim nya ada?" Tanyaku balik.
"Is-istri? Ehmm, tu-tuan sedang tidak bisa diganggu nyonya"ucapnya terbata-bata.
"Kenapa gugup sekali? Memangnya dia sangat sibuk?"aku menanyakan karena yeoja itu terlihat sangat gugup.
"Sa-saya permisi, nyonya"yeoja itu pergi dari hadapan ku.
Aku menuju ruangan Tae dan membuka pintunya perlahan. Yakhh, disana ada Tae dan seorang yeoja yang sedang bermesraan.
"Ekhemmm, permisi. Saya kesini cuma anterin makanan buat KIM TAEHYUNG" aku sedikit menekankan pada namanya.
Tae yang tau kedatangan ku, seketika terkejut dan merasa bersalah.
"Chagiya, ka-kamu kapan kesini? Ko-kok ga bilang?"Tae gugup.
"Oh iya, saya kesini cuman nganterin makanan untuk anak dari Tuan Kim dan Nyonya Min. Oh iya, saya udah anterin makanannya jadi saya akan pergi sekarang. Oh iya, satu lagi selamat bersenang-senang" aku lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
"Chagi, chagi. Tunggu aku chagi! Aku bisa jelasin semuanya" Tae mengejar ku dan aku langsung masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilku meninggalkan Tae yang mengejar ku.
Di tengah perjalanan, aku memutar lagu milik BTS-"The Truth Untold". Tanpa sadar, aku meneteskan air mataku sambil menyetir karena mendengar lagu tersebut dan mendengar suara malaikat suamiku di sana.
Rumah...
Aku langsung masuk tanpa mengucapkan salam karena tidak ada eomma di ruang keluarga. Aku langsung masuk ke dalam kamarku dan mengunci pintunya dari dalam.
Kamar...
Aku mengunci pintu kamarku dan menutup korden di jendela kamarku hingga kamarku menjadi gelap sekarang. Aku memutar musik yang bergenre sedih. Dan menangis sekencang-kencangnya di dalam kamarku. Sampai mataku sembab karena kebanyakan menangis.
Setelah mendengar lagu "The Truth Untold", aku kembali memutar lagu "Spring Day", "For You", "Let Go" dan "Don't Leave Me"milik BTS.
Sampai aku tertidur dengan mata sembab karena aku lelah hanya menangis. Dari pukul dua belas siang aku menangis sampai pukul tiga sore.Aku bangun dari tidur ku pukul lima sore dan aku langsung mandi. Demi apapun aku merasa sangat lapar karena aku belum makan apapun dari tadi pagi. Aku masih mengurung diri di kamar dan tidak keluar sama sekali.
Aku mencoba berhenti menangis, tetapi usahaku tetap sia-sia karena aku sudah sangat mencintai Tae dan dia ketahuan dengan wanita lain. Aku tetap menangis sampai pukul setengah enam sore.
"Chaggi, aku pulang" yakh, itu suara Tae.
Mendengar suaranya saja, aku sudah muak dan sengaja tidak menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
Random{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤