Aku yang semakin tak tahan mendengar ocehannya pun bangkit dari tempat dudukku dan mendekatinya lalu langsung menjambak rambutnya mengikuti keinginanku.
"Haaaahhh, pergi kamu dari sini brengsek"kataku sambil menjambak rambutnya.
"Aww, sakittt sekaliii. Tae sayang,,, tolong singkirkann tangannyaaa dari rambutkuu" katanya.
"Hey, siapa kau berani sekali menyentuh rambut pacarku?!" Tanya Tae yang terdengar membentak ku.
Aku yang mendengar itu seketika syok dan kalian tau bagaimana rasanya? Hati ini terasa hancur berkeping-keping, remuk seremuk remuknya.
"Aww, Tae sakittt" rengeknya.
"Ya udah, kita pulang aja yuk" ajak Tae kepada cewe itu.
"Hey, apa kau akan meninggalkan kami disini? Ingatlah disini ada anak dan istri mu juga" kata Appa yang tidak dihiraukan oleh Tae
"Pulang saja sendiri, kalau kalian mau" kata Tae sambil meninggalkan kami.
"hiks hiks hiks, eomma...." bulir" cairan bening dari mataku menetes satu persatu yang membasahi pipiku.
"Iya sayang, eomma dan appa ada disini kok, tenang saja" kata eomma menenangkanku sambil mengelus kepalaku.
"Ya sudah, kita pulang saja ya. Tidak enak disini bicara urusan itu" ajak appa
Kamipun pulang dengan wajah yang memerah dan dapat kudengar appa membanting vas bunga di ruang keluarga karena saking marahnya dia dengan anaknya sendiri.
"Anak sialan" kata Appa yang diiringi suara pecahan vas bunga dari ruang keluarga.
Aku yang mendengarnya pun sempat kaget tetapi tidak keluar dan masih tetep di posisiku. Karena Taera sedang tidur.
"Nak, maafkan eomma mu nde. Eomma tidak bisa menjaga appa mu dengan baik, hiks..." Kataku sambil terisak.
Malam sekitar pukul setengah delapan, kami berkumpul di ruang keluarga. Seperti biasa, hanya aku, Tae, Taera, eomma dan appa. Apa? Tae? Dia sedang tidak bersama kami sekarang. Mungkin dia sedang menikmati waktu dengan pacarnya.
"Eomma,Tae kemana? Kenapa dia belum pulang?" Tanyaku pada eomma
"Dasar anak itu" kata eomma dan appa
5 menit kemudian, Tae datang tanpa menyapa salah satu dari kami. Tae segera masuk ke kamar. Aku yang melihatnya pun menyusul Tae ke kamar dengan alasan Taera ingin tidur.
"Eomma, appa, aku mau ke kamar duluan ya, Taera sudah ngantuk" alasanku.
"Ya sudah, kalau begitu tidurlah" kata Appa
"Nde, jangan pikirkan kejadian tadi" kata eomma.
"Nde" jawabku singkat sambil menuntun Taera menaiki tangga menuju kamarku.
~kamar~
"Apa kau sudah makan?" Tanyaku kepada Tae.
"Hmm" jwbnya singkat dan dingin :")
Aku pun mendekati Tae yang memainkan hpnya di kasur.
"Kamu kenapa sayang?" Tanyaku
"B aja" kata nya sangattt singkat
"Ya udh, aku tidur duluan nde" kataku.
"Tidur saja sana, ga usah banyak bacot" seketika hatiku yang mendengarnya menjadi jleb...
Bagaimana tidak, aku tinggal bersamanya dengan keromantisannya selama 3 tahun dan dalam waktu sehari dia berubah menjadi sangat dingin dan sangat cuek karena mantannya yang kembali itu.
Aku pun tidur di kamar Taera karena aku tidak tahan dengannya. Rasanya aku ingin membuang yeoja itu jauh" dari dunia ini agar dia tidak muncul lagi dalam kehidupan keluargaku.
"Sayang tidurnya sama eomma ya" kataku pada Taera.
Taera sudah tidak menggunakan baby box lagi karena dia sudah berumur 3tahun. Setelah 20 menit menidurkannya, akhirnya BabyT pun tidur. Tapi entah kenapa,aku tidak bisa tidur. Aku pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke kamarku dan menitipkan Taera kepada baby sitter nya.
~kamarku~
Kulihat Tae yang belum tidur dan masih asyik dengan hpnya. Tapi, penampilannya sangat berbeda. Dia hanya memakai celana boxer berwarna hitam dan tidak memakai baju setipis tisu.
"Sini kamu" panggilnya kepadaku.
Aku pun mendekatinya dengan perlahan karena sebetulnya aku takut sekali. Ditambah lagi dengan lampu tidur yang remang remang dan aroma wewangian yang sangat fresh entah darimana asalnya aroma itu.
"W-wae?" Tanyaku dengan terbata bata
"Aku ingin menikmatimu" kata Tae dengan memunculkan smirknya.
"Ma-maksudmu?" Tanyaku lagi
Tanpa pikir panjang, Tae pun menindih ku dan mencium bibirku dengan asal namun lembut. Semakin kebawah, ciumannya itu tak lupa mendarat di leherku dan dia sengaja membuat "kissmark" di leherku.
"Ahhh,,,geliii Taehyung-ahh" desahku tak kuasa menahan geli. Saat dia mencium dan menjilati perutku.
"Dimana pengaitnya?" Tanya nya kepadaku.
"Di punggung uhhh" kata ku.
Dia pun mendapatkan pengaitnya dan langsung melepasnya secara asal.
"Akan ku buat kau tidak bisa berjalan besok" smirknya keluar.
Dia pun melakukan hal itu dan entah kenapa dia memasukkan nya sangat dalam yang membuatku sangat kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
De Todo{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤