4 bulan kemudian...
"Selamat pagi anak-anak eomma"-aku sambil mengelus perutku yang sangat besar.
"Dugh" dapat kurasakan ada tendangan yang membalas ucapan selamat pagi ku.
"Hihihi, kamu nendang eomma ya sayang. Jangan keras yaa, nanti eomma sakit"-aku sambil berbicara dengan perutku.
Saking asyiknya aku mengelus perutku dan mengajak bicara, tiba-tiba saja ada tangan kekar yang ikut mengelus perutku dengan lembut. Yakhh, siapa dia? Dia itu Taehyung, suamiku, appa dari Kim Taera, dan anak laki-laki dari Tuan Kim dan Nyonya Min.
"Morning kesayangan ku"-Tae sambil mengelus perutku dan menatapku.
"Eh, appa kalian udah bangun tuh"-aku sambil mengelus perutku.
"Yang, perkiraan dokter hari ini anak kembar kita lahir kan?"-Tae sambil mengucek matanya.
"Nee, aku jadi makin tidak sabar saja"-aku.
"Eh, jam berapa sekarang?"-Tae.
"Sekarang jam lima sayang"-aku sambil mengelus pipi halus suamiku.
"Wahhh, aku ini emang appa yang rajin ya"-Tae menyombongkan dirinya.
"Ahhh, ne ne. Kau sangat rajin"-aku memencet hidungnya.
"Ahhh, jangan dipencet atuh neng"-Tae.
"Ya udah, aku mau ke bawah dulu ya. Bentar lagi pasti eomma bangun"-aku sambil beranjak dari tempat tidurku.
"Eh eh, aku temenin"-Tae.
"Ga usah ih, entar eomma ngiranya aku manja lagi"-kataku menolak.
"Gak! Pokonya aku temenin kamu titik"-Tae bangkit dari tempat tidurnya.
"Hmmm, terserah aja"-aku mengangkat bahuku.
Kami pun keluar dari kamar dan Tae memapahku menuju dapur. Jujur saja, sejak usia kandunganku menginjak usia 6 bulan, dia jadi sangat hangat denganku.
Skip (udah di bawah)
"Kamu mau makan apa?"-aku membuka kulkas dan mengecek bahan makanan yang ada.
"Aku mau nasi goreng kari plus telor ya, jangan lupa isi ayam juga"-Tae seperti memesan makanan di restoran :").
"Baik bos"-aku mulai memasak.
Bisa kulihat Tae memperhatikan ku dari ekor mataku. Dia tak henti hentinya menatapku. Aku yang tau kalau dia menatapku dengan tatapan mata yang tidak bisa dijelaskan oleh kata kata, hanya pura-pura tidak tahu saja.
"You're so beautiful today, baby girl"-Tae sambil menatapku.
"Ahhh, bisa aja oppa"-aku.
Batinku : ahhh, oppa, kamu bisa aja. Bikin aku lebih ngeblush please :").
Pukul 05.30
Cklek
"Wahhh, anakku sudah bangun"-eomma sambil menuju dapur.
"Hehe, iya ma. Aku kan harus rajin masa iya aku males kan aku malu sama eomma"-aku sambil memasak.
Kami pun memasak sambil mengobrol. Setelahnya, appa pun bangun dan duduk bersebrangan dengan Tae dan mengobrol bersama. Tiba tiba...
Pyangg- suara piring pecah.
"Akhhhh,,, awhh"-aku merasakan perutku sangat sakit sekali.
"Kamu kenapa nak?"-eomma menaruh alat masak yang ia pegang dan bertanya pada ku dengan wajah khawatir.
"Chaggi, ga papa?"-Tae.
"Akhhhh, perut aku sakit bangett, akhhhh"-aku meringis merasakan sepertinya bayi yang ada di perutku mau keluar.
"Tae, kamu ajak Nia ke Rumah Sakit dulu nee, sepertinya dia akan melahirkan. Nanti appa dan eomma menyusul"-appa.
Otw rumah sakit.
Rumah sakit...
"Dok, kenapa istri saya?"-Tae.
"Istri bapak mau melahirkan, dan harus dioperasi karena bayinya kembar dan gemuk"-dokter.
"Ahhh nee, lakukan yang terbaik untuk istri saya dan anak saya dok"-Tae.
"Baik pak. Suster, siapkan alatnya"-dokter.
Ruang operasi...
Author POV
Tampak Tae yang sedang menunggu operasinya selesai, dengan wajah yang tegang dan khawatir. Ia tampak mondar-mandir di depan ruang operasi tersebut.
Tak berselang lama, nampak kedua orang tua Tae datang menghampiri Tae. Dengan wajah cemas, mereka berlari kecil menghampiri Tae.
"Bagaimana keadaan menantuku?-appa.
"Dia masih di dalam pa, masih dioperasi"-Tae.
"Ya Tuhan, semoga saja operasinya berjalan dengan lancar. Aku tidak ingin menantu dan cucuku kenapa-napa"-eomma.
Setelah itu, lampu operasi mati tanda operasi sudah selesai. Terlihat disana ketiga orang tersebut sedang menunggu keluarnya seorang dokter. Dokter pun keluar dengan wajah yang nampak tidak bahagia.
"Dokter, bagaimana keadaan istri saya? Bagaimana keadaan anak saya juga? Apa operasi nya lancar?"-Tae.
Dokter pun terlihat hanya diam mematung di tempatnya dan tidak mengeluarkan sepatah kata.
"Dokter, dokter, jawab pertanyaan saya dok"-Tae dengan mata yang mulai berair.
"Maafkan kami pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu istri bapak, tapi..."-dokter menggantung kalimatnya.
"Tapi apa dok? Apa yang terjadi pada menantuku?"-eomma appa.
"Kalian bisa masuk saja langsung untuk melihat kondisi nya"-dokter.
Tanpa pikir panjang, mereka pun masuk ke dalam ruangan operasi tersebut dan terkejutlah mereka sesampainya di dalam ruangan.
"Chagiyaaaa"-Tae sambil menuju tempat tidur istri tercintanya.
"Chagiya, kenapa kamu gini? Kamu ga tinggalin aku kan sayang? Aku mohon sama kamu bangun sayang"-Tae menggoyang goyangkan badan istrinya.
"Kemana dokter itu? Dasar dokter tidak becus"-appa memanggil dokter.
"Sayang, kamu kenapa gini? Kamu udah jahat sama eomma hikss...hikss"-eomma memeluk erat tubuh menantu kesayangannya.
Author POV end
Rania POV
Aku merasa ada di dunia yang bukan dunia manusia. Disana aku melihat indahnya dunia itu. Semua orang disana menggunakan pakaian serba putih dan bersinar. Hanya aku yang berpakaian biasa. Di hadapanku, ada tangga yang sangat tinggi sekali. Aku pun naik ke tangga itu yang aku sendiri tidak tahu, tangga itu menuju kemana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
De Todo{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤