ini hukumanmu

1.3K 42 0
                                    

Happy Reading





Jujur saja, sebenarnya aku grogi setengah mati kalau ditatap oleh Tae.
Kalau ditatap secara berhadapan sih tidak apa-apa. Tapi, aku sekarang sedang memainkan ponsel ku dengan muka yang serius sekali mungkin.

Kalau orang lain memasang muka serius, biasanya akan terlihat menyeramkan dan menakutkan. Lain halnya kalau aku sedang serius. Itu mungkin akan membuat yang melihatnya tertawa sampai terjungkal.

Jika aku sedang serius, masalahnya adalah entah kenapa, mulutku jadi tidak bisa diam. Aku kadang menaik turunkan mulutku, memonyongkan bibirku, dan memainkan mulutku.

Tae tiba-tiba memelukku dari samping yang membuatku terkejut.
Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk beruk antara leher dan kepala ku. Yang membuatku geli sendiri.

"Ahhh, jangan gitu oppaahhh"aku menahan geli, tapi terdengar seperti suara desahan kenikmatan.

"Ini hukumannya kalo kamu cuekin aku tau, kamu terima nih hukumannya" Tae membuatku tak tahan menahan geli.

"Mianhae oppa, aku ga ada nyuekin oppa kok. Tapi tolong ini dilepashhh duluuhhhh"aku.

"Ga! Aku ga mau berhenti sampe aku benar-benar puas" Tae menunjukkan smirknya.

"Oppa-ahhh, makan malam dulu sanahhh"aku masih dibuat geli olehnya.

Sekarang aku benar-benar tidak bisa menahan geli yang ada di leherku. Sebenarnya aku menahan geli di leherku, tetapi entah kenapa, suaraku terdengar seperti desahan.

*Uwuuuuuuu, desahan guys🌚.

"TAE, NIA, KAJJA KITA MAKAN"teriak eomma dari bawah.

"Aish, eomma itu. Mengganggu saja"Tae menggerutu dengan wajah dan nada kesal.

"Ya udah ayo makan dulu. Nanti kalo udah selesai makan, kamu bisa kasi aku hukuman ke aku"aku membenarkan bajuku.

"Janji ya, jangan kabur loh ya" Tae mengancam ku.

"Gulp" aku hanya mampu menelan ludah saja mendengar ancaman Tae.

"Aku turun duluan ya, udah laper hehehe"Tae keluar dari kamar.

"Katanya udah makan, hmmm udah mulai boong nih"aku menggerutu.

Aku lalu menyusul Tae ke bawah untuk menemani makan malam saja. Aku tidak makan, karena aku sudah makan tadi sore.

"Kok ga ikut makan?"tanya appa sambil mengambil lauk.

"Ehmmm, udah pa. Aku tadi udah makan kok" aku.

"Kapan kamu makannya eoh? Kok eomma ga liat"tanya eomma.

"Hmmm, tadi ma. Pas Tae pulang kerja, dia beliin aku tteokbokki, hehehehe"aku cengengesan.

"Dia beliin kamu aja? Aish, dia itu" gerutu eomma.

"Hehehehe mianhae eomma...aku kan ga tau eomma pengen"Tae grogi.

"Pengen apa hayo? Pengen jatah ya emak lo bang?🌚"-authoryangbaikhati.

"Kaga njir, aelah thor thor...pikiran lo kemana-mana njir, herman gw ama lo"-kthyangmulaikezal.

"Udah ah, kesian  nih lama-lama eomma kering giginya, tar kaga jadi makan_-" -Raniasangatkzlpadaauthorygbudiman.

"Ya udh, nih gw lanjut!!!"-authorkenaskakguyss.

"Yakh, kan kamu tau kalo tteokbokki tuh fav food nya eomma gimana si?!"appa sedikit meledek Tae.

"Iya iya, besok dah aku beliin tteokbokki nya. Janji deh aku" Tae memonyongkan bibirnya dan ber-aegyo.

"Ululu, kamu kiyowo banget sih"bisikku pada Tae.

"Diem ih, aku gini biar eomma leleh"ucap Tae tertekan.

"Oke" aku lalu mengalihkan perhatian ku dari Tae.

"Ngomongin apaan si?"eomma.

"Aniyoo. Ga ada apa kok"aku.

"Oh iya udah, makanannya dilanjutin yaa"appa.

"Nde, appa"Tae dan aku.

Kami pun makan malam dengan diselingi canda tawa. Apalagi, saat eomma dan appa bergantian menceritakan tentang masa kecil seorang Kim Taehyung.

Pukul setengah delapan, kami semua selesai makan malam. Seperti biasa, setelah kami selesai makan, aku dan eomma membersihkan meja makan dan mencuci piring.

"Eomma, aku bantu cuci piring nde" tawar ku pada eomma.

"Ga usah, kamu susul aja Tae ke kamar. Eomma suruh ahjumma aja cuci piring nya" tolak eomma secara halus.

"Ya udah deh eomma, aku ke kamar duluan nde" aku meninggalkan eomma

Kamar...

"Sini beb"Tae menepuk kasur kosong disebelah nya.

Aku pun mendekat kearahnya dan duduk di tempat yang ditepuknya.

"Waeyo? Aku ngantuk banget nih...hoamhhh"aku pura-pura mengantuk dan menguap.

"Eitsss kamu belum terima hukuman dari aku loh, katanya kamu janji mau Nerima hukumannya"Tae melipat kedua tangannya di depan dada.

"Emang hukumannya apaan?! Udah deh oppa, besok aja hukumnyahhhhh"Tae mencium leherku.

"Sekarang saja!"Tae dengan smirknya.

"Haaaahhh, aku ngantuk huhhh, geli Taehyungiee"aku.

"Ck! Ya sudah tidur sana! Aku akan pergi saja!" Tae beranjak dari tempat tidur dan mengambil jaketnya.

"Eh, oppa mau kemana? Aku ga berani sendirian"pintaku.

"'Aku ga berani sendirian'. Elah, ga berani sendirian? Tidur aja sana, katanya ngantuk!"Tae dingin sekali lalu mengambil kunci motornya.

"Aniyo, aku ga ngantuk. Oppa, jangan kemana-mana nde? Oppa diem di rumah aja"aku memelas.

"Ck, dasar anak manja!"celetuknya dingin.

"Ya udah, pergi sana! Emang aku manja" aku tidur membelakangi Tae yang menghadap ke arah ku.

Terdengar langkah kaki mendekatiku. Yakh, langkah kaki itu semakin mendekat ke arahku dan setelah itu, aku merasakan ada tangan yang mengelus ku dari belakang.

"Mianhae, oppa emang keras kepala. Mianhae"bisik Tae lalu mencium pipiku.

Dapat kurasakan, Tae menaruh kunci motornya lagi lalu tidur disampingku.


Life With TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang