"oh, iya. Kita duluan ya, mau cari obat juga ke apotek, permisi" kami pergi meninggalkan mereka.
Perjalanan...
"Oppa, kepalanya masih pusing?" Aku sangat khawatir dengan kondisi Tae sekarang.
"Masih, tapi tidak sehebat tadi. Kamu kok panik banget? Udah ah, oppa ga apa kok" Tae meyakinkan aku bahwa kondisi nya baik" saja.
"Kan aku belum pernah urusin orang sakit. Kalo aku sih dulu waktu aku sakit, dirawatnya sama eomma setelah eommaku ga ada, aku berusaha biar ga sakit, karena keluargaku yang lain ga ada di Korea" aku menjelaskan.
"Oh,,, lain kali kalo kamu sakit, oppa yang rawat me" Tae mengelus lembut kepala ku.
"Ahhh, ne ne"aku mengiyakan tawarannya.
Setelah sampai apotek, aku turun untuk membeli obat yang harus dibelikan untuk membantu kesembuhan Tae. Setelah itu, aku kembali ke mobil dan pulang.
Rumah
"Pelan-pelan aja ne oppa"aku memapah Tae menuju kamar dengan sangat hati-hati.
Kami pun masuk ke dalam kamar dan aku merebahkan badan Tae di kasur dengan sangat hati-hati.
Setelah itu, aku memberikan Tae obat nya sesuai resep dan takaran yang benar. Setelah aku memberikan obatnya, aku keluar dari kamarku dan menuju kamar anak-anak.
Tok...tok...tok
Ceklek..."eommaaa" yakh, itu suara anak perempuanku yang sangat cantik.
"Ululu, princessnya eomma udah wangi. Sini peyuk yumma" aku merentangkan tanganku untuk memeluk anakku.
"Eomma, appa mana?" Taera bertanya sambil memainkan jarinya.
"Appa lagi sakit, sayang. Taera jangan ribut ya, main sama ahjumma. Kan appa butuh istirahat banyak biar cepet sembuh"aku memeluk anakku dan mencium pipi chubbynya.
"Nee, eomma"Taera membalas pelukanku.
"Oh iya, ahjumma Min mana?" Aku bertanya.
"Aumma agi mandi, yumma"Taera menjawabku dengan senyum.
"Oh, iya deh. Taera diem dulu ya, nonton TV aja dulu. Jangan keluar ne"aku menurunkan Taera dari gendongan ku.
"Nee eomma" Taera sambil masuk ke kamarnya.
Setelah Taera betul" masuk ke dalam kamarnya, aku meninggalkan kamarnya dan ke kamar si kembar.
Tok...tok...tok
Cklek
Aku masuk ke kamar si kembar dan melihat ahjumma Kang dan ahjumma So yang sedang membersihkan kamar tersebut.
"Bi, kembar udah bangun?"tanyaku kepada 2 ahjumma tersebut.
"Eh, nyonya. Mereka belum bangun, nya"ahjumma Kang menjawab.
"Oh, nee. Sementara waktu, kalian jangan ajak mereka ke kamar saya dulu, ne. Appa nya lagi sakit" aku menjelaskan pada kedua ahjumma itu.
"Arraseo, nyonya" 2 ahjumma berbarengan.
"Ya udah, saya mau ke kamar lagi, jangan lupa nanti, kasi anak-anak susunya begitu mereka bangun ya"aku lalu pergi meninggalkan mereka ke kamarku.
Kamar...
"Oppa, jangan sakit-sakit ne, aku kangen oppa yang selalu bikin aku kesel, ketawa, yang jadi moodbooster ku. Mian oppa, kalo aku udah bikin oppa dan keluarga oppa repot, udah bikin oppa batal nikah sama Soomi gara-gara dijodohin sama aku, mianhae belum bisa jadi istri yang baik dan sempurna untuk oppa. Saranghae oppa" aku berbisik di samping telinga Tae sampai tidak sadar bahwa air mataku mengalir deras sampai menetes di pipi Tae.
"Eoh? Chagiya, wae?" Tae sadar dan dengan cepat aku mengelap air mataku dengan tangan.
"Eh, oppa udah bangun. Oppa laper ya? Aku buatin makanan dulu ya"aku tersenyum tipis.
"Ani, aku bangun karena merasakan sesuatu yang menetes di pipiku. Kamu kenapa sayang, huh? If you have a problem, you can tell me. Remember, i am is your husband, and your love. Tell me please, why you cry chagi? Aku ga bisa liat kamu nangis"Tae yang terdengar seperti lirihan.
Tanpa sadar, aku memeluk Tae yang sedang duduk.
"Hikss, hikss, oppa maafin aku ya. Gara-gara aku, oppa ga jadi nikah sama Soomi. Coba waktu itu aku ga dateng ke perusahaan appa, mungkin aja oppa bisa nikah sama Soomi. Hikss, maafin aku oppa. Selama ini juga aku udah buat keluarga oppa repot, sekali lagi maafin ya oppa, oppa janji ya, sama aku oppa jangan sakit lagi. Aku sedih kalo oppa sakit, hikss"aku sampai terisak di pelukan Tae.
"Hustt, udah dong, jangan nangis. Oppa ga apa kok, kalo oppa batal nikah sama Soomi gara-gara dijodohin. Tapi itu masa lalu. Kita bahas masa sekarang aja, ne. Untuk sekarang oppa udah lupain Soomi kok, sekarang oppa punya kamu aja. Udah ah, jangan nangis lagi. Kamu mau kalo oppa sakit lagi?" Tae dengan nada sedih.
"Hikss, engga. Oppa ga bole sakit' lagi. Hikss, kalo oppa sakit, siapa yang jailin aku, siapa yang beliin aku es krim, siapa yang bikin aku marah' ga jelas?. Oppa mau aku kesepian? Hikss, siapa yang main sama anak-anak" aku menangis sampai terisak.
"Udahan dong nangisnya. Sini peluk dulu" Tae merentangkan kedua tangannya.
Aku pun menangis sekencang-kencangnya di pelukan Tae. Jujur saja, ini adalah pertama kalinya aku menangis karena Tae sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With Taehyung
Acak{CERITA TGL : 28 - 03 - 2019} menikah karena perjodohan bukan berarti kehidupan dalam pernikahan itu tidak bahagia❤